Ketua KONI Bali Gusar
Tidak semudah itu kalau mereka mundur dan akhirnya membela daerah lain. Dana yang sempat mereka terima dari KONI Bali harus dipertanggungjawabkan.
Soal 10 Atlet Cricket Hengkang
DENPASAR, NusaBali
Pengunduran diri 10 atlet Cricket sebagai atlet Bali membuat gusar Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi. Akhirnya hal itu disikapi serius oleh Suwandi. Dia menyebut surat pengunduran mereka sebagai atlet Bali jangan dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi dan pengecut.
Apalagi ini olahraga wajib mengedepankan nilai-nilai sportivitas . Jika pada akhirnya akan membela provinsi lainnya, dan itu ada dana mutasi yang harus dikeluarkan pihak KONI provinsi yang dituju.
“Tidak semudah itu kalau mereka benar mundur dan akhirnya membela daerah lain. Dana yang sempat mereka terima dari KONI Bali harus dipertanggungjawabkan," ungkap Suwandi, di Denpasar Minggu (9/9).
Jika dibiarkan begitu saja akan muncul persoalan besar. Untuk itu atlet yang mundur dan diam-diam muncul membela daerah lain harus bertanggungjawab soal anggaran yang sempat mereka terima dari Bali.
Jika mundur diam-diam dengan cara pengecut terus terjadi, ini akan menjadikan kemunduran bagi olahraga di Bali. Termasuk sebagai langkah buruk untuk membela daerah lainnya di Pra-PON maupun PON XX/2020 di Papua.
"Jika mereka benar mundur hanya ingin membela daerah lainnya, agar dilakukan dengan cara tidak pengecut dan tidak berkhianat kepada masyarakat Bali," tegas Suwandi.
Pengertian pengecut, menurut Suwandi, jika tujuan mereka hanya pindah ke provinsi lainnya, lebih baik bicara terus terang ke KONI Bali bukan dengan cara sembunyi-sembunyi.
Perlu diingat, menurut Suwandi, mereka saat turun di kejurnas atau even nasional, atlet cricket Bali itu dibiayai KONI. Uang KONI itu merupakan uang masyarakat Bali.
"Inilah yang saya maksud jangan berkhianat dengan cara diam-diam. Ingat mereka berprestasi tidak lepas dari uang masysrakat Bali," tandas Suwandi. *dek
1
Komentar