Tes Fisik Atlet Pelatda Kedodoran
Warning bagi atlet Pelatda. Pasalnya tes fisik II yang diharapkan menunjukkan peningkatan signifikan malah menunjukkan kondisi fisik yang kedodoran.
DENPASAR, NusaBali
Wakil Ketua Umum KONI Bali, Maryoto Subekti secara sepintas mengeluhkan hasil tes fisik tahap II yang dijalani atlet Pelatda Bali. Maryoto yang menyaksikan langsung proses tes fisik di hari kedua, Rabu (6/4) di GOR Lila Bhuana menyatakan semangat juang atlet guna memperbaiki fisiknya masing sangat kurang.
"Silakan saja publikasikan, memang seperti ini hasilnya. Anda bisa lihat sendiri, usai di tes fisik banyak atlet tepar berjatuhan. Belum lagi gregetnya terlihat sangat kurang," ucap Maryoto Subekti kemarin.
Itu artinya, menurut Maryoto selama ini mereka latihan kurang maksimal. Itu dilihat dari hasilnya yang masih standar dan belum kategori maksimal. "Kami cenderung menekankan di fisik. Fisik saja masih kendor, bagaimana mau berprestasi," tutur Maryoto.
Dari pengamatan di lokasi, terlihat sejumlah atlet kelelahan dan harus terbaring lemas usai berlari di tes fisiknya. Bahkan, Maryoto sampai geleng-geleng kepala. Saat melihat atlet paralayang yang hanya tiga putaran saja sudah berhenti menjalani tes fisik, sekalipun Resky Wedyantara. dikabarkan mengalami cedera. "Bagaimana mau pegang paralayang nantinya. Fisiknya saja seperti itu. Ini perlu di ungkap ke publik," jelasnya.
Cabor yang kemarin melakukan tes fisik yakni tenis meja, dansa, menembak, biliar, paralayang, tarung drajat, catur, bowling, kempo, judo, dan pencak silat. Namun untuk kempo, hanya dihadiri Griselda Nadia Billy dengan alasan atletnya masih ujian.
Di tempat terpisah Ketum KONI Bali, Ketut Suwandi, mengaku hasilnya relatif ada tidak bagus di tes fisik tahap II. Bahkan itu terjadi mulai hari pertama, Selasa (5/4). Dari tes itu juga masih berkutat soal tensi tinggi, denyut nadi, dan tingkat stresnya belum stabil. "KONI mengingatkan semua, dan bukan penalti langsung. Hasilnya belum memenuhi sesuai yang diharapkan. Ada sekitar 15 atlet yang jauh dari harapan. Hari pertama Selasa juga berkisar seperti itu. Kami mengingatkan peran pelatih," tegas Suwandi.
Karena untuk mencapai prestasi dibutuhkan kebugaran fisiknya, teknik, strategi dan mental. Jangan sampai ada yang lepas semua itu. "Pelatih juga akan kami evaluasi, dan tidak atlet saja," papar Suwandi.7dek
1
Komentar