Dokter 'Gadungan' RSUP Sanglah Diringkus
Seorang pemuda bernama M Suparwadi, 25, diamankan oleh petugas kepolisian Sektor Denpasar Barat di RSUP Sanglah Denpasar pada Senin (10/9) pukul 14.00 Wita.
DENPASAR, NusaBali
Suparwadi yang bekerja sebagai marketing salah satu biro perjalanan ini ditangkap karena menjadi dokter gadungan di RSUP Sanglah. Saat beraksi, pelaku menggunakan pakaian lengkap dokter dan keliling rumah sakit hanya untuk gagah-gagahan di media sosial (medsos).
Kapolsek Denpasar Barat Kompol Adnan Panibu mengungkapkan, penangkapan terhadap pemuda adal Lombok, Nusa Tenggara Barat ini berawal dari laporan petugas keamanan RSUP Sanglah Denpasar. Dimana, petugas keamanan rumah sakit tersebut telah menangkap seorang yang mencurigakan. Atas laporan itu, tim Reskrim kemudian turun ke lokasi dan melakukan introgasi di TKP. Selanjutnya, untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, ia kemudian dibawa ke Polsek Denpasar Barat. "Kita membawanya ke Polsek bersama barang bukti berupa satu set pakaian dokter yang ia gunakan," terang Kompol Adnan yang dikonfirmasi terpisah, Selasa (11/9) siang.
Kepada petugas, pemuda yang kini tinggal di Jalan Setiaki, Denpasar Barat ini mengaku bahwa dirinya hanya untuk gagah-gagahan dan hendak foto selfi didepan kantor PMI RSUP Sanglah. Rencananya, foto menggunakan baju dokter tersebut ia pajang di account facebook miliknya. Namun, belum sempat berfoto sefie, ia keburu ketangkap petugas keamanan yang curiga dengan tingkahnya. "Jadi sebenarnya dia ini datang untuk selfie saja. Dia datang sendirian dan langsung menuju depan gedung PMI itu. Ya, datang untuk foto-foto saja," urai mantan Kapolsek Denpasar Timur ini.
Masih menurut Kompol Adnan, pemeriksaan yang dilakukan secara intensif di Mapolsek Denpasar Barat dan juga pengeledahan ditempat tinggalnya bahwa pihaknya belum menemukan perbuatan yang melanggar hukum oleh pemuda itu. Baik menyebabkan kerugian orang lain atau instansi dan lainnya.
Sehingga, pemuda yang merupakan tamatan Sarjana Keperawatan disalah satu perguruan tinggi di Lombok, NTB itu tidak ditahan. "Kita memang wajib melakukan pemeriksaan selama 1 X 24 jam. Tapi, pemeriksaan dari kemarin (Senin-Red) sampai tadi (Selasa-Red) tidak menemukan perbuatan melawan hukum. Sehingga ia tidak ditahan dan sudah dipulangkan," beber Kapolsek Kompol Adnan seraya mengakui bahwa motif ia melakukan foto buat dipajang di media sosial agar temannya percaya sebagai dokter. Sementara itu, Kasubbag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna membenarkan adanya penangkapan dokter gadungan di RSUP Sanglah. Ia mengatakan awalnya pelaku yang diketahui bernama M Saparwadi ini sudah sempat berkenalan dengan beberapa dokter di residen anak melalui FB.
Satu persatu dokter residen itu dikirimi pesan (inbox) di media sosial. Pada percakapan lewat inbox, pelaku bertanya tentang rumah, no telepon, dan identitas lainnya. Namun nama M Denish adalah nama di media sosial. Berdasarkan kartu identitas (KTP) yang dipegang pelaku, pria tersebut bernama M Saparwadi, 25, asal Lombok Tengah. Di kartu identitas juga tertera ia adalah seorang perawat.
Kemudian, dokter residen yang merasa curiga dengan pesan yang dikirim pelaku, akhirnya menelusuri pelaku dengan membalas pesan tersebut. Dokter residen mengetes pelaku dimana keberadaan seniornya. Karena curiga dokter yang dikirimkan pesan waktu itu sedang berada di Sulawesi. “Seharusnya sebagai junior, ia pasti tahu seniornya sedang ada di mana. Dia juga manggil ‘bos’ pada seniornya. Sebagai junior tidak demikian memanggil senior di residen anak,” ungkap Dewa Kresna. Atas laporan residen yang merasa curiga, pelaku akhirnya ditangkap pada Senin (10/9) di depan Bank Darah RSUP Sanglah. *dar, ind
Suparwadi yang bekerja sebagai marketing salah satu biro perjalanan ini ditangkap karena menjadi dokter gadungan di RSUP Sanglah. Saat beraksi, pelaku menggunakan pakaian lengkap dokter dan keliling rumah sakit hanya untuk gagah-gagahan di media sosial (medsos).
Kapolsek Denpasar Barat Kompol Adnan Panibu mengungkapkan, penangkapan terhadap pemuda adal Lombok, Nusa Tenggara Barat ini berawal dari laporan petugas keamanan RSUP Sanglah Denpasar. Dimana, petugas keamanan rumah sakit tersebut telah menangkap seorang yang mencurigakan. Atas laporan itu, tim Reskrim kemudian turun ke lokasi dan melakukan introgasi di TKP. Selanjutnya, untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, ia kemudian dibawa ke Polsek Denpasar Barat. "Kita membawanya ke Polsek bersama barang bukti berupa satu set pakaian dokter yang ia gunakan," terang Kompol Adnan yang dikonfirmasi terpisah, Selasa (11/9) siang.
Kepada petugas, pemuda yang kini tinggal di Jalan Setiaki, Denpasar Barat ini mengaku bahwa dirinya hanya untuk gagah-gagahan dan hendak foto selfi didepan kantor PMI RSUP Sanglah. Rencananya, foto menggunakan baju dokter tersebut ia pajang di account facebook miliknya. Namun, belum sempat berfoto sefie, ia keburu ketangkap petugas keamanan yang curiga dengan tingkahnya. "Jadi sebenarnya dia ini datang untuk selfie saja. Dia datang sendirian dan langsung menuju depan gedung PMI itu. Ya, datang untuk foto-foto saja," urai mantan Kapolsek Denpasar Timur ini.
Masih menurut Kompol Adnan, pemeriksaan yang dilakukan secara intensif di Mapolsek Denpasar Barat dan juga pengeledahan ditempat tinggalnya bahwa pihaknya belum menemukan perbuatan yang melanggar hukum oleh pemuda itu. Baik menyebabkan kerugian orang lain atau instansi dan lainnya.
Sehingga, pemuda yang merupakan tamatan Sarjana Keperawatan disalah satu perguruan tinggi di Lombok, NTB itu tidak ditahan. "Kita memang wajib melakukan pemeriksaan selama 1 X 24 jam. Tapi, pemeriksaan dari kemarin (Senin-Red) sampai tadi (Selasa-Red) tidak menemukan perbuatan melawan hukum. Sehingga ia tidak ditahan dan sudah dipulangkan," beber Kapolsek Kompol Adnan seraya mengakui bahwa motif ia melakukan foto buat dipajang di media sosial agar temannya percaya sebagai dokter. Sementara itu, Kasubbag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna membenarkan adanya penangkapan dokter gadungan di RSUP Sanglah. Ia mengatakan awalnya pelaku yang diketahui bernama M Saparwadi ini sudah sempat berkenalan dengan beberapa dokter di residen anak melalui FB.
Satu persatu dokter residen itu dikirimi pesan (inbox) di media sosial. Pada percakapan lewat inbox, pelaku bertanya tentang rumah, no telepon, dan identitas lainnya. Namun nama M Denish adalah nama di media sosial. Berdasarkan kartu identitas (KTP) yang dipegang pelaku, pria tersebut bernama M Saparwadi, 25, asal Lombok Tengah. Di kartu identitas juga tertera ia adalah seorang perawat.
Kemudian, dokter residen yang merasa curiga dengan pesan yang dikirim pelaku, akhirnya menelusuri pelaku dengan membalas pesan tersebut. Dokter residen mengetes pelaku dimana keberadaan seniornya. Karena curiga dokter yang dikirimkan pesan waktu itu sedang berada di Sulawesi. “Seharusnya sebagai junior, ia pasti tahu seniornya sedang ada di mana. Dia juga manggil ‘bos’ pada seniornya. Sebagai junior tidak demikian memanggil senior di residen anak,” ungkap Dewa Kresna. Atas laporan residen yang merasa curiga, pelaku akhirnya ditangkap pada Senin (10/9) di depan Bank Darah RSUP Sanglah. *dar, ind
1
Komentar