Disdikpora Siapkan Pacaruan
Buruh ini baru bergabung dengan pekerja lain sejak tujuh hari lalu.
Buruh Rehab GOR Bhuwana Patra Tewas
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah pengunjung Jambore Nasional Volkswagen (VW) di Lapangan Bhuwana Patra, Singaraja, hari terakhir, Senin (10/9), pukul 12.00 Wita, dikagetkan dengan terjatuhnya seorang buruh bangunan dari atap GOR Bhuwana Patra, ketinggan 10 meter. Korban Muhyanto,39, asal Bondowoso, Jawa Timur, tidak dapat tertolong dan dinyatakan tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Korban yang sedang memasang atap, diduga terjatuh akibat tali pengaman dirinya terputus saat kena ujung spandek yang tajam.
Saat itu korban Muhyanto, warga Desa Kasemek, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur sedang mengerjakan perbaikan atap bersama tiga temannya. Mereka yakni Firmansyah,25, asal Bondowoso, Faelani, 31, dan Andi,18, asal Jember. Menurut pekerja lainnya, Gede Sunaya,52, saat itu keempat buruh yang sedang mengerjakan atap akan turun, karena sudah jam istirahat.
Hanya saja, pihaknya tidak mengetahui pasti bagaimana kejadian Muhyanto terguling dari atap hingga terjatuh dari ketinggian sepuluh meter. Muhyanto pun sudah ditemukan tergeletak di lintasan atletik sisi selatan lapangan sepak bola, tepat di bawah atap GOR yang sedang dikerjakannya yang tanpa tali pengaman. “Mereka tadi sudah mau turun dari atas, karena jam istirahat, tapi tba-tiba dia terpeleset, kemungkinann tali penyambung yang diikatkan di badan terputus,” kata dia.
Peristiwa itu sontak membuat pengunjung Jamnas VW kaget hingga sempat mengerumuninya. Korban Muhyanto beberapa saat kemudian langsung dievakuasi oleh relawan PMI dan Babhinkamtibmas yang kebetulan sedang ada di acara Jamnas VW hari terakhir. Korban Muhyanto akhirnya dilarikan ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan pertolongan. Namun upaya penyelamatan nampak sia-sia.
Tim medis yang sempat memberikan pertolongan kejut jantung tak berhasil menyelamatkan nyawa Muhyanto. Tim medis pun pukul 12.45 Wita, menyatakan Muhyanto meninggal dunia. Dari hasil pemeriksaan luar tim medis, Muhyanto disebut mengalami patah tulang paha kiri serta dugaan patah tulang dada yang berujung kematian.
Pimpinan CV Dwipa Utama, Dewa Gede Suadnyana yang ditemui di RSUD Buleleng, mengatakan korban Muhyanto memang pekerjanya asal Jawa. Buruh ini baru bergabung dengan pekerja lain sejak tujuh hari lalu. Hingga kini CV Dwipa Utama yang memenangkan tender perehaban GOR Bhuwana Patra sudah melangsungkan pekerjaan selama 15 hari.
Suadnyana pun menyakinkan bahwa pekerjanya itu sudah memakai alat pengaman saat membenahi atap menggunakan spadek. “Itu sudah protap dan prosedur kerjanya harus mengenakan tali pengaman. Kemungkinan penyambungnya yang putus,” kata dia. Ia pun mengatakan saat kejadian, korban akan pindah posisi, namun kemalangan tak dapat dihentikan, saat tali pengamannya terputus.
Dengan kejadian itu, pihaknya pun mengaku akan bertanggungjawab penuh, baik pemulangan jenazah dan santunan kepada keluarga korban. “Kami sudah jamin keselamatan pekerja semaksimal mungkin. Tapi ini lepetan (musibah,Red), kami juga tidak berharap ada kejadian seperti ini,” imbuh Suadnyana. Jenazah korban pun langsung dipulangkan ke rumah duka, diantarkan oleh ambulance PMI ke daerah asalnya.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) sebagai penyelenggara proyek berencana akan menggelar pacaruan di lokasi kejadian. Pejabat Pembuat Komitmen Disdikpora Buleleng I Made Astika, seizin Kadisdikpora Gede Suyasa, mengaku sedang berkoordinasi dengan penyedia. “Karena korbannya meninggal, maka kami masih koordinasikan dengan penyedia,” jelasnya. Proyek perehaban GOR Bhuwana Patra berlangsung, Selasa (10/9). Sejumlah pekerja nampak mengerjakan jatah pekerjaannya pasca peristiwa tragis yang menewaskan rekan mereka. *k23
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah pengunjung Jambore Nasional Volkswagen (VW) di Lapangan Bhuwana Patra, Singaraja, hari terakhir, Senin (10/9), pukul 12.00 Wita, dikagetkan dengan terjatuhnya seorang buruh bangunan dari atap GOR Bhuwana Patra, ketinggan 10 meter. Korban Muhyanto,39, asal Bondowoso, Jawa Timur, tidak dapat tertolong dan dinyatakan tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Korban yang sedang memasang atap, diduga terjatuh akibat tali pengaman dirinya terputus saat kena ujung spandek yang tajam.
Saat itu korban Muhyanto, warga Desa Kasemek, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur sedang mengerjakan perbaikan atap bersama tiga temannya. Mereka yakni Firmansyah,25, asal Bondowoso, Faelani, 31, dan Andi,18, asal Jember. Menurut pekerja lainnya, Gede Sunaya,52, saat itu keempat buruh yang sedang mengerjakan atap akan turun, karena sudah jam istirahat.
Hanya saja, pihaknya tidak mengetahui pasti bagaimana kejadian Muhyanto terguling dari atap hingga terjatuh dari ketinggian sepuluh meter. Muhyanto pun sudah ditemukan tergeletak di lintasan atletik sisi selatan lapangan sepak bola, tepat di bawah atap GOR yang sedang dikerjakannya yang tanpa tali pengaman. “Mereka tadi sudah mau turun dari atas, karena jam istirahat, tapi tba-tiba dia terpeleset, kemungkinann tali penyambung yang diikatkan di badan terputus,” kata dia.
Peristiwa itu sontak membuat pengunjung Jamnas VW kaget hingga sempat mengerumuninya. Korban Muhyanto beberapa saat kemudian langsung dievakuasi oleh relawan PMI dan Babhinkamtibmas yang kebetulan sedang ada di acara Jamnas VW hari terakhir. Korban Muhyanto akhirnya dilarikan ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan pertolongan. Namun upaya penyelamatan nampak sia-sia.
Tim medis yang sempat memberikan pertolongan kejut jantung tak berhasil menyelamatkan nyawa Muhyanto. Tim medis pun pukul 12.45 Wita, menyatakan Muhyanto meninggal dunia. Dari hasil pemeriksaan luar tim medis, Muhyanto disebut mengalami patah tulang paha kiri serta dugaan patah tulang dada yang berujung kematian.
Pimpinan CV Dwipa Utama, Dewa Gede Suadnyana yang ditemui di RSUD Buleleng, mengatakan korban Muhyanto memang pekerjanya asal Jawa. Buruh ini baru bergabung dengan pekerja lain sejak tujuh hari lalu. Hingga kini CV Dwipa Utama yang memenangkan tender perehaban GOR Bhuwana Patra sudah melangsungkan pekerjaan selama 15 hari.
Suadnyana pun menyakinkan bahwa pekerjanya itu sudah memakai alat pengaman saat membenahi atap menggunakan spadek. “Itu sudah protap dan prosedur kerjanya harus mengenakan tali pengaman. Kemungkinan penyambungnya yang putus,” kata dia. Ia pun mengatakan saat kejadian, korban akan pindah posisi, namun kemalangan tak dapat dihentikan, saat tali pengamannya terputus.
Dengan kejadian itu, pihaknya pun mengaku akan bertanggungjawab penuh, baik pemulangan jenazah dan santunan kepada keluarga korban. “Kami sudah jamin keselamatan pekerja semaksimal mungkin. Tapi ini lepetan (musibah,Red), kami juga tidak berharap ada kejadian seperti ini,” imbuh Suadnyana. Jenazah korban pun langsung dipulangkan ke rumah duka, diantarkan oleh ambulance PMI ke daerah asalnya.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) sebagai penyelenggara proyek berencana akan menggelar pacaruan di lokasi kejadian. Pejabat Pembuat Komitmen Disdikpora Buleleng I Made Astika, seizin Kadisdikpora Gede Suyasa, mengaku sedang berkoordinasi dengan penyedia. “Karena korbannya meninggal, maka kami masih koordinasikan dengan penyedia,” jelasnya. Proyek perehaban GOR Bhuwana Patra berlangsung, Selasa (10/9). Sejumlah pekerja nampak mengerjakan jatah pekerjaannya pasca peristiwa tragis yang menewaskan rekan mereka. *k23
Komentar