KONI Bali Ancam Gugat ke BAORI
Buntut 10 Atlet Cricket Ramai-ramai Mundur
DENPASAR, NusaBali
KONI Bali makin meradang pasca pembajakan atlet cricket. Setelah mengancam tidak akan mempertandingkan pada Porprov Bali XIV/2019 di Kabupaten Tabanan, kali ini KONI Bali mengancam bakal menggugat ke Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia (BAORI), jika nantinya 10 atlet putra dan putri cricket Bali yang mengundurkan diri membela daerah lainnya pada Pra PON maupun PON XX/2020 di Papua.
"Kami sudah waspadai hal itu. Jika pengunduran diri mereka justru tujuannya untuk pindah membela daerah lainnya, kami pasti bakal menggugat mereka ke BAORI. Itu jelas sikap KONI Bali," ucap Ketum KONI Bali, Ketut Suwandi, Selasa (11/9).
Mantan Ketum KONI Badung itu bahkan memberikan psywar soal siapa yang bakal kuat dengan proses di BAORI yang cukup panjang. "KONI Bali sangat siap berproses di BAORI, meski prosesnya lama," terang Suwandi.
Kata dia, bagaimana dengan mereka apa siap jika ternyata proses perjalanan gugatan BAORI belum selesai sementara PON di Papua sudah berjalan. Bisa saja mereka tidak bisa main di PON Papua. Namun saat ini dia mempertegas sifatnya masih menunggu kelanjutan pengunduran 10 atlet cricket Bali itu, untuk bisa disikapi oleh pihak Pengprov PCI Bali.
Gugatan ke BAORI dilakukan sebagai bentuk sikap tegas. Selaku induk organisasi olahraga itu di Bali. Sebab, jika itu tidak dilakukan akan menjadi preseden buruk ke depannya. Dan bisa menjadi virus untuk cabor lainnya. "Jadi pedoman kami sesuai aturan dan AD/ART," tegas Suwandi.
Ditambahkan, jika mau mutasi lain prosesnya. Namun ini mundur secara bersama-sama. "Saya tahu tujuan mereka mundur secara bersama-sama. Jangan saya anggap sebagai anak kecil. Jika ingin mutasi itu ada aturan mekanisme yang mesti dilalui," papar Suwandi.
Sementara itu 10 atlet cricket yang mengundurkan diri itu yakni Ni Wayan Sariani, I Wayan Budiarta, I Kadek Gamantika, Danielson, I Gede Suda Arsa, I Dewa Gde Putra Kisawa, Gede Darma Arta, Gede Yogi Prastama, Ketut Arya Pastika, dan Frangki Sony. *dek
"Kami sudah waspadai hal itu. Jika pengunduran diri mereka justru tujuannya untuk pindah membela daerah lainnya, kami pasti bakal menggugat mereka ke BAORI. Itu jelas sikap KONI Bali," ucap Ketum KONI Bali, Ketut Suwandi, Selasa (11/9).
Mantan Ketum KONI Badung itu bahkan memberikan psywar soal siapa yang bakal kuat dengan proses di BAORI yang cukup panjang. "KONI Bali sangat siap berproses di BAORI, meski prosesnya lama," terang Suwandi.
Kata dia, bagaimana dengan mereka apa siap jika ternyata proses perjalanan gugatan BAORI belum selesai sementara PON di Papua sudah berjalan. Bisa saja mereka tidak bisa main di PON Papua. Namun saat ini dia mempertegas sifatnya masih menunggu kelanjutan pengunduran 10 atlet cricket Bali itu, untuk bisa disikapi oleh pihak Pengprov PCI Bali.
Gugatan ke BAORI dilakukan sebagai bentuk sikap tegas. Selaku induk organisasi olahraga itu di Bali. Sebab, jika itu tidak dilakukan akan menjadi preseden buruk ke depannya. Dan bisa menjadi virus untuk cabor lainnya. "Jadi pedoman kami sesuai aturan dan AD/ART," tegas Suwandi.
Ditambahkan, jika mau mutasi lain prosesnya. Namun ini mundur secara bersama-sama. "Saya tahu tujuan mereka mundur secara bersama-sama. Jangan saya anggap sebagai anak kecil. Jika ingin mutasi itu ada aturan mekanisme yang mesti dilalui," papar Suwandi.
Sementara itu 10 atlet cricket yang mengundurkan diri itu yakni Ni Wayan Sariani, I Wayan Budiarta, I Kadek Gamantika, Danielson, I Gede Suda Arsa, I Dewa Gde Putra Kisawa, Gede Darma Arta, Gede Yogi Prastama, Ketut Arya Pastika, dan Frangki Sony. *dek
1
Komentar