Kurang Diminati, Dokar Hias akan Dievaluasi
Dokar hias ‘Denpasar Heritage City Tour’ ternyata kurang diminati wisatawan.
DENPASAR, NusaBali
Dinas Pariwisata Kota Denpasar pun akan melakukan evaluasi program yang sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Kadisparda MA Dezire Mulyani saat dikonfirmasi, Rabu (12/9) mengakui minimnya peminat wisatawan untuk naik dokar berkeliling mengunjungi kawasan heritage di Kota Denpasar. Padahal dokar hias ini diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan.
Namun kenyataannya, hanya wisatawan lokal yang dominan memanfaatkan dokar hias untuk keliling kota, itupun hanya ramai pada Sabtu dan Minggu. Kata Dezire, pihaknya belum bisa memastikan penyebab dari sepinya peminat wisatawan. “Kami akan melakukan evaluasi dan baru bisa dilakukan evaluasi setelah Pasar Badung selesai dibangun dan beroperasi kembali,” ujarnya.
Dezire meyakini wisatawan asing dan lokal akan banyak mengunjungi Pasar Badung. Hal itu diharapkan berimbas pada penggunaan dokar sebagai alat transportasi untuk menikmati keindahan dan kawasan heritage di Kota Denpasar. "Kami juga belum tahu apa penyebabnya, tapi kami akan evaluasi setelah Pasar Badung selesai dan beroperasi. Kemungkinan wisatawan lebih banyak datang dan mau naik dokar hias," ungkapnya.
Sementara, salah satu kusir I Ketut Bedeng, 60, mengatakan, sepinya peminat naik dokar sejak adanya perubahan subsidi yang hanya diterapkan pada Sabtu dan Minggu. Untuk Senin hingga Jumat pihaknya harus mengandalkan jadwal mangkal dengan tarif yang sudah ditentukan. Tarif itu menjadi penghasilan dari kusir dokar.
Namun selama ini, kata dia, karena sepi peminat pada hari tersebut, ia dan kusir lainnya terpaksa meliburkan diri dan menunggu panggilan seperti gagasan Disparda. "Senin sampai Jumat sepi peminat. Sekarang terpaksa kita hanya mangkal Sabtu dan Minggu saja. Senin sampai Jumat kita nunggu panggilan saja, kalau ada telpon kami berangkat, kalau tidak kami libur," ujarnya.*mi
Dinas Pariwisata Kota Denpasar pun akan melakukan evaluasi program yang sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Kadisparda MA Dezire Mulyani saat dikonfirmasi, Rabu (12/9) mengakui minimnya peminat wisatawan untuk naik dokar berkeliling mengunjungi kawasan heritage di Kota Denpasar. Padahal dokar hias ini diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan.
Namun kenyataannya, hanya wisatawan lokal yang dominan memanfaatkan dokar hias untuk keliling kota, itupun hanya ramai pada Sabtu dan Minggu. Kata Dezire, pihaknya belum bisa memastikan penyebab dari sepinya peminat wisatawan. “Kami akan melakukan evaluasi dan baru bisa dilakukan evaluasi setelah Pasar Badung selesai dibangun dan beroperasi kembali,” ujarnya.
Dezire meyakini wisatawan asing dan lokal akan banyak mengunjungi Pasar Badung. Hal itu diharapkan berimbas pada penggunaan dokar sebagai alat transportasi untuk menikmati keindahan dan kawasan heritage di Kota Denpasar. "Kami juga belum tahu apa penyebabnya, tapi kami akan evaluasi setelah Pasar Badung selesai dan beroperasi. Kemungkinan wisatawan lebih banyak datang dan mau naik dokar hias," ungkapnya.
Sementara, salah satu kusir I Ketut Bedeng, 60, mengatakan, sepinya peminat naik dokar sejak adanya perubahan subsidi yang hanya diterapkan pada Sabtu dan Minggu. Untuk Senin hingga Jumat pihaknya harus mengandalkan jadwal mangkal dengan tarif yang sudah ditentukan. Tarif itu menjadi penghasilan dari kusir dokar.
Namun selama ini, kata dia, karena sepi peminat pada hari tersebut, ia dan kusir lainnya terpaksa meliburkan diri dan menunggu panggilan seperti gagasan Disparda. "Senin sampai Jumat sepi peminat. Sekarang terpaksa kita hanya mangkal Sabtu dan Minggu saja. Senin sampai Jumat kita nunggu panggilan saja, kalau ada telpon kami berangkat, kalau tidak kami libur," ujarnya.*mi
1
Komentar