Satpol PP Tertibkan Gepeng di Ubud
Satpol PP Gianyar menepati komitmennya untuk menertibkan gepeng (gelandangan dan pengemis) di kawasan wisata Ubud, Gianyar.
GIANYAR, NusaBali
Dalam operasi, Rabu (12/9), Satpol PP berhasil mengamankan 10 gepeng. Langkah ini seiring komitmen pelbagai pihak di Ubud akan menyambut delegasi IMF dan Word Bank yang akan berkunjung ke kawasan Ubud, Oktober 2019 nanti.
Kepala Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Gianyar Tjokorda Gde Agusnawa mengakui, aksi gepeng di kawasan Ubud makin menjadi-jadi. Hal ini karena kawasan ini sangat menjanjikan bagi kaum gepeng untuk memerik hasil dari meminta-minta itu. Pihaknya tak ingin keberadaan gepeng ini makin mencoreng citra pariwisata Ubud. Terlebih dalam melakukan aksinya, para gepeng kerap memaksa para wisatawan untuk memberikan sedekah.
Rabu (12/9), aparat Satpol PP melakukan patroli penertiban gepeng. Satpol PP berhasil mengamankan 10 gepeng yang didominasi anak-ana di bawah umur. Dari 10 itu, enam di antaranya anak-anak. Mereka diamankan dan dibina, lanjut diserahkan ke Dinas Sosial Gianyar untuk dikembalikan ke aerah asalnya. Para gepeng ini mengaku berasal dari wilayah Munti Gunung, Desa Tianyar Barat, Kubu, Karangasem. Mereka mengaku menggepeng karena tak punya pekerjaan di kampungnya. Terlebih kondisi daerahnya yang kering dampak erupsi Gunung Agung.
Sebelumnya diberitakan, kawasan wisata Ubud, Gianyar, masih jadi ladang empuk para gepeng asal Karangasem, untuk mengais rejeki. Namun warga mengkhawatiri aksi gepeng ini akan merusak citra Ubud, terutama saat Ubud dikunjungi tamu IMF World Bank, Okober 2018 nanti.
Warga di Ubud berpesan agar aparat terkait lebih serius menertibkan aksi gepeng di Ubud. ‘’Apalagi, akan ada kunjungan tamu IMF World Bank ke Ubud. Betapa malu kita kalau sampai tamu tamu penting bank dunia disuguhi pemandangan ada gepengnya,’’ ujar warga Ubud, Gusti Ketut Keramas. Ia dan para tokoh pariwisata di Ubud sangat mendukung kunjungan tamu IMF Wolrd Bank ke Ubud. Karena kunjungan ini pasti akan jadi media promosi sangat efektif untuk Ubud, dan Bali umumnya. ‘’Tapi akan jadi lucu kalau sampai saat kunjungan tamu penting, di Ubud malah ada banyak gepeng,’’ ujar warga lainnya. *lsa
Kepala Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Gianyar Tjokorda Gde Agusnawa mengakui, aksi gepeng di kawasan Ubud makin menjadi-jadi. Hal ini karena kawasan ini sangat menjanjikan bagi kaum gepeng untuk memerik hasil dari meminta-minta itu. Pihaknya tak ingin keberadaan gepeng ini makin mencoreng citra pariwisata Ubud. Terlebih dalam melakukan aksinya, para gepeng kerap memaksa para wisatawan untuk memberikan sedekah.
Rabu (12/9), aparat Satpol PP melakukan patroli penertiban gepeng. Satpol PP berhasil mengamankan 10 gepeng yang didominasi anak-ana di bawah umur. Dari 10 itu, enam di antaranya anak-anak. Mereka diamankan dan dibina, lanjut diserahkan ke Dinas Sosial Gianyar untuk dikembalikan ke aerah asalnya. Para gepeng ini mengaku berasal dari wilayah Munti Gunung, Desa Tianyar Barat, Kubu, Karangasem. Mereka mengaku menggepeng karena tak punya pekerjaan di kampungnya. Terlebih kondisi daerahnya yang kering dampak erupsi Gunung Agung.
Sebelumnya diberitakan, kawasan wisata Ubud, Gianyar, masih jadi ladang empuk para gepeng asal Karangasem, untuk mengais rejeki. Namun warga mengkhawatiri aksi gepeng ini akan merusak citra Ubud, terutama saat Ubud dikunjungi tamu IMF World Bank, Okober 2018 nanti.
Warga di Ubud berpesan agar aparat terkait lebih serius menertibkan aksi gepeng di Ubud. ‘’Apalagi, akan ada kunjungan tamu IMF World Bank ke Ubud. Betapa malu kita kalau sampai tamu tamu penting bank dunia disuguhi pemandangan ada gepengnya,’’ ujar warga Ubud, Gusti Ketut Keramas. Ia dan para tokoh pariwisata di Ubud sangat mendukung kunjungan tamu IMF Wolrd Bank ke Ubud. Karena kunjungan ini pasti akan jadi media promosi sangat efektif untuk Ubud, dan Bali umumnya. ‘’Tapi akan jadi lucu kalau sampai saat kunjungan tamu penting, di Ubud malah ada banyak gepeng,’’ ujar warga lainnya. *lsa
Komentar