Relokasi Pedagang Pasar Adat Legian, 11 April
Pedagang untuk sementara akan menempati Wantilan Pura Dalem Kahyangan Desa Adat Legian. Bagi yang tidak dapat tempat di wantilan, akan disiapkan tenda.
MANGUPURA, NusaBali
Renovasi Pasar Desa Adat Legian, Kecamatan Kuta, setelah terbakar pada Rabu (6/1/2016), sampai sekarang belum dilakukan. Selain menunggu desain gambar untuk model bangunan, pihak desa adat juga masih mempersiapkan relokasi/pemindahan pedagang. Rencana para pedagang akan dipindah sementara ke Wantilan Pura Dalem Kahyangan Desa Adat Legian, di mana lokasinya bersebelahan dengan Lapangan Trisakti Legian.
Finalisasi gambar untuk bangunan baru nanti targetnya Mei mendatang selesai. Sehingga Juni 2016 pembangunan bisa mulai dikerjakan.
“Sekarang menunggu gambar dulu,” kata Kepala Pasar Desa Adat Legian Wayan Sukanadi, Rabu (6/4).
Sambil menunggu pembangunan gedung baru, para pedagang sementara akan dipindah ke Wantilan Pura Dalem Kahyangan Desa Adat Legian. Menurut Sukanadi, sesuai kesepakatan bersama, proses pemindahan dilakukan 11 April mendatang.
Di tempat baru nanti, jelas Sukanadi, para pedagang bisa juga menggunakan wantilan yang ada. Namun terlebih dahulu pihak desa adat akan mendata untuk pembagian tempatnya.
Bagaimana dengan yang tidak kebagian tempat di wantilan? “Kami akan siapkan tenda, sama seperti di areal parkir depan kantor pasar yang sekarang jadi tempat sementara para pedagang berjualan,” jelasnya.
Untuk anggaran renovasi, Sukanadi tak berani memastikan. Perkiraan menghabiskan sekitar Rp 5 miliar. Dana tersebut merupakan dana swadaya, baik dari para pedagang sendiri maupun dari pihak Desa Adat Legian.
“Kalau tidak salah anggaran pembangunan gedung pasar yang baru Rp 5 miliar. Tapi yang jelas dana itu adalah dana swadaya,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, pihak desa adat menyatakan, renovasi pasar akan berbeda dengan konstruksi sebelumnya. Salah satu pertimbangan adalah akses jalan. Sehingga bila terjadi hal-hal tidak diinginkan, mobil pemadam tidak kesulitan masuk ke dalam pasar. Hal itu berkaca dari musibah kebakaran Pasar Desa Adat Legian pada Rabu (6/1) sekitar pukul 15.15 Wita, menurut Bendesa Adat Legian IGN Sudiarsa, saat itu mobil pemadam kesulitan untuk masuk ke areal pasar.
“Makanya ini akan dievaluasi bagaimana agar mobil pemadam bisa masuk area pasar. Di samping untuk bongkar muat barang,” tuturnya, Senin (25/1), di gedung Dewan Badung.
Menurut Sudiarsa, renovasi pasar sepenuhnya menggunakan dana swadaya masyarakat. Ia mengaku program bantuan dari pemerintah pusat dinilai njelimet.
“Untuk mendapat bantuan pemerintahan itu njelimet dan berbeli-belit. Kalau kita tunggu itu, pedagang tidak bisa jualan,” tegas Sudiarsa yang juga anggota DPRD Badung.
Di areal pasar dengan luas 35 are tersebut rencananya akan dibangun 140-an los. Target pembangunan pasar diharapkam rampung pada 2017. “Pembangunan pasar kami target rampung bulan April 2017,” kata Sudiarsa.
Pasar Desa Adat Legian di Jalan Sri Rama, Banjar Legian Kaja, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta ludes terbakar pada Rabu (6/1) sekitar 15.15 Wita. Kebakaran hebat itu tak menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Sesuai data dari pengelola pasar jumlah kios yang terbakar sebagai berikut Blok A 46 los, Blok B 28 los, Blok C 48 los, Blok E 16 los, Blok F 16 los, Blok G 10 los, Blok H 10 los, asongan 25 pedagang, senggol dari 23 tempat yang terpakai 15 tempat. Dalam musibah kebakaran hebat itu, hanya Blok D yang selamat dari lidah api, di Blok D ada 18 kios. 7 asa
Komentar