Ada Ayam Berkaki Empat di Dusun Bangklet
Warga Dusun Bangklet, Desa Kayubihi, Kecamatan/Kabupaten Bangli, Ni Nyoman Ratni, 60, punya anak ayam berkaki empat.
BANGLI, NusaBali
Sayangnya pitik (anak ayam) yang baru berumur sehari tersebut akhirnya mati. Pitik berkaki empat menetas bersama 12 anak ayam lainnya, Selasa (11/9) siang. Hanya seekor berkaki empat, lainnya normal seperti ayam pada umumnya.
Anak ayam berkaki empat itu pertama kali diketahui oleh I Wayan Sudiana saat mengeluarkan ayam-ayam itu dari bengbengan atau tempat mengeram. “Baru kali ini ada ayam berkaki empat. Di bagian perut juga ada pusar,” ungkap Nyoman Ratni, Rabu (12/9). Dikatakan, kondisi ayam berkaki empat terlihat lemas. Ia pun berusaha menghangatkan pitik itu dengan cara ditiup-tiup. “Anak ayam itu akhirnya mati. Tak mau makan dan susah berjalan,” imbuhnya.
Terpisah, Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Made Armana, mengatakan ayam berkaki empat mengalami kelainan genetik. “Hal seperti ini jarang ditemukan, namun ini akibat kelainan genetik,” ungkapnya. Armana juga mengaku sempat menemukan babi yang memiliki dua ekor. “Jika organ dalamnya bagus kemungkinan bisa bertahan. Sebaliknya bila ada gangguan, hewan tersebut tingkat bertahan hidupnya kecil,” jelas Armana. *es
Sayangnya pitik (anak ayam) yang baru berumur sehari tersebut akhirnya mati. Pitik berkaki empat menetas bersama 12 anak ayam lainnya, Selasa (11/9) siang. Hanya seekor berkaki empat, lainnya normal seperti ayam pada umumnya.
Anak ayam berkaki empat itu pertama kali diketahui oleh I Wayan Sudiana saat mengeluarkan ayam-ayam itu dari bengbengan atau tempat mengeram. “Baru kali ini ada ayam berkaki empat. Di bagian perut juga ada pusar,” ungkap Nyoman Ratni, Rabu (12/9). Dikatakan, kondisi ayam berkaki empat terlihat lemas. Ia pun berusaha menghangatkan pitik itu dengan cara ditiup-tiup. “Anak ayam itu akhirnya mati. Tak mau makan dan susah berjalan,” imbuhnya.
Terpisah, Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Made Armana, mengatakan ayam berkaki empat mengalami kelainan genetik. “Hal seperti ini jarang ditemukan, namun ini akibat kelainan genetik,” ungkapnya. Armana juga mengaku sempat menemukan babi yang memiliki dua ekor. “Jika organ dalamnya bagus kemungkinan bisa bertahan. Sebaliknya bila ada gangguan, hewan tersebut tingkat bertahan hidupnya kecil,” jelas Armana. *es
Komentar