Gadis Belia Telantar Makin Trauma
Anehnya, ketika mau ditemui ibu angkatnya, anak ini malah lari.
GIANYAR, NusaBali
Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Gianyar mengambil alih pengasuhan anak telantar yang mengaku bernama Bella dari Mapolsek Sukawati, Gianyar. Bella tiba di Kantor P2TP2A, Rabu (12/9) malam sekitar pukul 19.00 Wita. Ia kini dijaga seorang petugas P2TP2A dan beberapa personel Satpol PP.
Hingga Kamis (13/9), Bella masih di Kantor P2TP2A Gianyar. "Selama disini, anak ini sehat. Petugas kami masih mencoba untuk berkomunikasi dengan anak ini," jelas Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Gianyar Tjokorda Bagus Trisnu, saat ditemui kemarin.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, jelas Cok Trisnu, nama Bella bukan merupakan nama asli anak ini. Namun dari hasil komunikasi, Bella masih memberikan keterangan yang berbeda-beda. "Anak ini juga tampak masih trauma. Tak jelas, apa yang mereka takuti. Perlu waktu untuk bisa diajak bicara," jelasnya. Pihaknya pun sedang berkoordinasi dengan P2TP2A Denpasar mengingat anak ini sempat mengaku tinggal sementara di wilayah Pedungan, Denpasar Selatan. "Asalnya dari Jember, tinggal di Pedungan Denpasar. Maka itu kami masih koordinasi dengan pihak Pemkot Denpasar," jelasnya.
Dikatakan Cok Trisnu, selama anak ini di Kantor P2TP2A, sempat datang sejumlah orang yang mengaku keluarganya. Hanya saja saat bertemu, anak ini justru merasa takut. "Saat dicari orang yang mengaku ibu angkatnya, dia (Bella, Red) malah lari. Kami tak tau penyebabnya, mungkin trauma. Anak ini juga masih diam dan tak mau makan. Tapi siang ini sudah mau bercanda. Mungkin perlu waktu untuk bisa diajak ngobrol," jelasnya. Pihaknya pun belum mengetahui pasti identitas anak ini, sebab pengakuan antara keluarga dan anak ini, berbeda-beda.
Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Sukawati Iptu Gusti Ngurah Winangun mengaku ada sejumlah pihak yang mendatangi Polsek Sukawati mengaku keluarga Bella.
"Setelah informasi tentang Bella tersebar di media, ada ibu angkatnya dari Denpasar Selatan mendatangi Polsek Sukawati pada Rabu malam," jelas Winangun. Ketika ibu angkatnya datang, pihaknya pun meminta dokumen kelahiran atau identitas Bella. Termasuk jika saksi memang benar bahwa dia ibu angkatnya. Anehnya, ketika mau ditemui ibu angkatnya, anak ini malah lari. “Dia lari sampai gemetar,” jelasnya.
Akhirnya, pihak kepolisian sempat memediasi Bella dengan orang yang mengku ibu angkatnya. “Kemudian kami suruh dia pulang. Sementara anak ini kami titip di P2TP2A. Ibu itu nanti berkoordinasi dengan pihak P2TP2A Gianyar,” jelasnya.
Menurut versi ibu angkatnya asal Jember itu, dirinya mengaku punya suami berstatus nikah siri ke Lombok. Bella ini sempat sekolah di Lombok. “Sejak kecil katanya sering minggat dari rumahnya. Dulu sering minggat, namun ditemukan. Sekarang minggat lagi. Kemungkinan ketakutan, depresi dia,” jelasnya. Bahkan, kata ibu angkatnya, Bella sering mencuri di sekolahnya. “Maka kami minta P2TP2A ajak komunikasi dan koordinasi dengan Dinas Sosial,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang gadis belia mengaku bernama Bella,11, kebingunan hingga menangis di Terminal Batubulan, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Senin (10/9). Warga pun melaporkan keberadaan anak ini ke Polsek Sukawati.
Bella pun diamankan polisi. Sementara waktu, ia tinggal di Mapolsek Sukawati. Anak berambut panjang ini mengaku berasal dari Jember, Jawa Timur. Ia mengaku, dirinya sengaja ‘dibuang’ oleh ibunya di Terminal Batubulan. Ditemui Rabu (12/9), di Polsek Sukawati, tidak banyak informasi yang diperoleh petugas dari anak itu. Polisi masih mencari tahu orangtua dan alamat pastinya di Jember. *nvi
Dikatakan Cok Trisnu, selama anak ini di Kantor P2TP2A, sempat datang sejumlah orang yang mengaku keluarganya. Hanya saja saat bertemu, anak ini justru merasa takut. "Saat dicari orang yang mengaku ibu angkatnya, dia (Bella, Red) malah lari. Kami tak tau penyebabnya, mungkin trauma. Anak ini juga masih diam dan tak mau makan. Tapi siang ini sudah mau bercanda. Mungkin perlu waktu untuk bisa diajak ngobrol," jelasnya. Pihaknya pun belum mengetahui pasti identitas anak ini, sebab pengakuan antara keluarga dan anak ini, berbeda-beda.
Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Sukawati Iptu Gusti Ngurah Winangun mengaku ada sejumlah pihak yang mendatangi Polsek Sukawati mengaku keluarga Bella.
"Setelah informasi tentang Bella tersebar di media, ada ibu angkatnya dari Denpasar Selatan mendatangi Polsek Sukawati pada Rabu malam," jelas Winangun. Ketika ibu angkatnya datang, pihaknya pun meminta dokumen kelahiran atau identitas Bella. Termasuk jika saksi memang benar bahwa dia ibu angkatnya. Anehnya, ketika mau ditemui ibu angkatnya, anak ini malah lari. “Dia lari sampai gemetar,” jelasnya.
Akhirnya, pihak kepolisian sempat memediasi Bella dengan orang yang mengku ibu angkatnya. “Kemudian kami suruh dia pulang. Sementara anak ini kami titip di P2TP2A. Ibu itu nanti berkoordinasi dengan pihak P2TP2A Gianyar,” jelasnya.
Menurut versi ibu angkatnya asal Jember itu, dirinya mengaku punya suami berstatus nikah siri ke Lombok. Bella ini sempat sekolah di Lombok. “Sejak kecil katanya sering minggat dari rumahnya. Dulu sering minggat, namun ditemukan. Sekarang minggat lagi. Kemungkinan ketakutan, depresi dia,” jelasnya. Bahkan, kata ibu angkatnya, Bella sering mencuri di sekolahnya. “Maka kami minta P2TP2A ajak komunikasi dan koordinasi dengan Dinas Sosial,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang gadis belia mengaku bernama Bella,11, kebingunan hingga menangis di Terminal Batubulan, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Senin (10/9). Warga pun melaporkan keberadaan anak ini ke Polsek Sukawati.
Bella pun diamankan polisi. Sementara waktu, ia tinggal di Mapolsek Sukawati. Anak berambut panjang ini mengaku berasal dari Jember, Jawa Timur. Ia mengaku, dirinya sengaja ‘dibuang’ oleh ibunya di Terminal Batubulan. Ditemui Rabu (12/9), di Polsek Sukawati, tidak banyak informasi yang diperoleh petugas dari anak itu. Polisi masih mencari tahu orangtua dan alamat pastinya di Jember. *nvi
1
Komentar