Karya Negtegang Daging di Pura Lempuyang
Lima sulinggih muput upacara Negtegang Daging lan Melaspas Genah Panegtegan serangkaian Karya Panca Balikrama di Pura Sad Kahyangan Lempuyang, Desa Pakraman Purwayu, Desa Tri Buana, Kecamatan Abang, Karangasem, Wraspati Umanis Ugu, Kamis (13/9).
AMLAPURA, NusaBali
Negtegang daging bertujuan menyucikan seluruh sarana upakara sebelum diolah di pasucian. Seluruh pedagingan berupa kacang-kacangan, beras, injin, godem, jail, kelapa, kayu bakar, dan keperluan lainnya diupacarai.
Ketua Harian Panitia Karya Panca Balikrama, I Nyoman Jati, mengatakan pentingnya menggelar upacara negtegang pedagingan agar seluruh sarana upakara disucikan. “Setelah sarananya disucikan, pangayah yang terlibat menata keperluan upakara juga terlebih dahulu melakukan upacara agar ngayah dilandasi pemikiran suci,” kata Nyoman Jati. Dikatakan, rangkaian Karya Panca Balikrama diawali melaspas wewangunan pada Redite Umanis Langkir, Minggu (6 Januari 2019). Puncak Karya Panca Balikrama pada Redite Kliwon Pujut, Minggu (20 Januari 2019) dan Nyineb pada Redite Paing Matal, Minggu (3 Maret 2019).
Wiku Tapini Karya Panca Balikrama Pura Sad Kahyangan Lempuyang, Ida Pedanda Istri Karang, menekankan agar seluruh bahan upakara wajib diupacarai terlebih dahulu. “Sebab nantinya digunakan untuk banten catur dan banten suci yang disakralkan, distanakan di Palinggih Sanggar Tawang,” jelas Ida Pedanda Istri Karang. Bahan upakara banten catur dan suci hanya dari bahan yang telah diupacarai. Sementara kelima sulinggih yang muput negtegang daging yakni Ida Pedanda Nyoman Jelantik Dwaja, Ida Pedanda Istri Wayan Jelantik Dwaja, Ida Pedanda Gede Wayahan Tianyar, Ida Pedanda Istri Anom, Ida Pedanda Istri Karang, dan Ida Sira Empu Sri Dharmapala Vajrapani. *k16
Ketua Harian Panitia Karya Panca Balikrama, I Nyoman Jati, mengatakan pentingnya menggelar upacara negtegang pedagingan agar seluruh sarana upakara disucikan. “Setelah sarananya disucikan, pangayah yang terlibat menata keperluan upakara juga terlebih dahulu melakukan upacara agar ngayah dilandasi pemikiran suci,” kata Nyoman Jati. Dikatakan, rangkaian Karya Panca Balikrama diawali melaspas wewangunan pada Redite Umanis Langkir, Minggu (6 Januari 2019). Puncak Karya Panca Balikrama pada Redite Kliwon Pujut, Minggu (20 Januari 2019) dan Nyineb pada Redite Paing Matal, Minggu (3 Maret 2019).
Wiku Tapini Karya Panca Balikrama Pura Sad Kahyangan Lempuyang, Ida Pedanda Istri Karang, menekankan agar seluruh bahan upakara wajib diupacarai terlebih dahulu. “Sebab nantinya digunakan untuk banten catur dan banten suci yang disakralkan, distanakan di Palinggih Sanggar Tawang,” jelas Ida Pedanda Istri Karang. Bahan upakara banten catur dan suci hanya dari bahan yang telah diupacarai. Sementara kelima sulinggih yang muput negtegang daging yakni Ida Pedanda Nyoman Jelantik Dwaja, Ida Pedanda Istri Wayan Jelantik Dwaja, Ida Pedanda Gede Wayahan Tianyar, Ida Pedanda Istri Anom, Ida Pedanda Istri Karang, dan Ida Sira Empu Sri Dharmapala Vajrapani. *k16
1
Komentar