Bupati Artha Resmikan 5 Kampung KB
Bupati Jembrana I Putu Artha, meresmikan lima Kampung KB di tiap kecamatan se-Kabupaten Jembrana, Jumat(14/9).
NEGARA, NusaBali
Peresmian dihadiri Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKN) Perwakilan Bali Catur Sentana, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPAPP-KB) Jembrana Ni Kade Ari Sugianti. Peresmian dipusatkan di Kantor Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara, Jembrana.
Kelima Kampung KB itu selain di Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara, juga di Desa Warnasari, Kecamatan Melaya, Kampung KB di Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana, Kampung KB di Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Kampung KB di Desa Manggisari, Kecamatan Pekutatan. Peresmian ditandai penyerahan bibit kelapa genjah serta tanaman pertanian oleh Bupati Artha kepada para Perbekel dari kelima wilayah Kampung KB tersebut.
Bupati Artha mengatakan, Kampung KB merupakan salah satu bentuk revitalisasi program keluarga berencana dan pembangunan keluarga. Program ini bersinergi dengan kementerian atau lembaga terkait, dalam mewujudkan keluarga berkualitas. “Jangan ada anggapan atau persepsi kalau Kampung KB hanya melayani alat kontrasepsi saja. Melainkan di Kampung KB ini berbagai bentuk program akan bersinergi, seperti program bidang kesehatan, kependudukan, pertanian, perindustrian, serta program-program lainnya,” ujarnya.
Untuk mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik, Bupati Artha pun meminta seluruh masyarakat Jembrana agar merencanakan kehidupannya. “Kepada pasangan usia subur (PUS) agar mengatur kelahiran, jarak kelahiran, dan mengakhiri kelahiran. Sedangkan untuk para remaja yang notabene merupakan aset bangsa, agar mengikuti program GenRe (Generasi Berencana) serta merencanakan perkawinan melalui program pendewasaan usia perkawinan,” pesannya.
Kepala BKKBN Perwakilan Bali Catur Sentana mengatakan, Kampung KB pada prinsipnya merupakan wahana pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam merencanakan kehidupan keluarga. “Pembangunan kampung KB ini merupakan pembangunan lintas sektor, baik fisik maupun non fisik. Hal ini merupakan rumusan untuk percepatan pembangunan, khususnya peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ditambahkan Catur, dengan Kampung KB yang ada di desa-desa, tentu berbagai program dari lintas sektor akan diarahkan di Kampung KB. “Apapun program yang masuk dari lintas sektor ini tentu akan diarahkan kepada Kampung KB. Untuk itu, Kampung KB adalah kampung untuk merencanakan kehidupan menuju peningkatan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh,”pungkasnya. *ode
Kelima Kampung KB itu selain di Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara, juga di Desa Warnasari, Kecamatan Melaya, Kampung KB di Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana, Kampung KB di Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Kampung KB di Desa Manggisari, Kecamatan Pekutatan. Peresmian ditandai penyerahan bibit kelapa genjah serta tanaman pertanian oleh Bupati Artha kepada para Perbekel dari kelima wilayah Kampung KB tersebut.
Bupati Artha mengatakan, Kampung KB merupakan salah satu bentuk revitalisasi program keluarga berencana dan pembangunan keluarga. Program ini bersinergi dengan kementerian atau lembaga terkait, dalam mewujudkan keluarga berkualitas. “Jangan ada anggapan atau persepsi kalau Kampung KB hanya melayani alat kontrasepsi saja. Melainkan di Kampung KB ini berbagai bentuk program akan bersinergi, seperti program bidang kesehatan, kependudukan, pertanian, perindustrian, serta program-program lainnya,” ujarnya.
Untuk mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik, Bupati Artha pun meminta seluruh masyarakat Jembrana agar merencanakan kehidupannya. “Kepada pasangan usia subur (PUS) agar mengatur kelahiran, jarak kelahiran, dan mengakhiri kelahiran. Sedangkan untuk para remaja yang notabene merupakan aset bangsa, agar mengikuti program GenRe (Generasi Berencana) serta merencanakan perkawinan melalui program pendewasaan usia perkawinan,” pesannya.
Kepala BKKBN Perwakilan Bali Catur Sentana mengatakan, Kampung KB pada prinsipnya merupakan wahana pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam merencanakan kehidupan keluarga. “Pembangunan kampung KB ini merupakan pembangunan lintas sektor, baik fisik maupun non fisik. Hal ini merupakan rumusan untuk percepatan pembangunan, khususnya peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ditambahkan Catur, dengan Kampung KB yang ada di desa-desa, tentu berbagai program dari lintas sektor akan diarahkan di Kampung KB. “Apapun program yang masuk dari lintas sektor ini tentu akan diarahkan kepada Kampung KB. Untuk itu, Kampung KB adalah kampung untuk merencanakan kehidupan menuju peningkatan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh,”pungkasnya. *ode
Komentar