Pohon Hias di ACJN Rambut Siwi Meranggas
Sejumlah pohon hias di areal Anjungan Cerdas Jalan Nasional (ACJN) Rambut Siwi, Banjar Tegak Gede, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, belakangan telah meranggas.
NEGARA, NusaBali
Padahal ACJN yang baru rampung dibangun dengan anggaran Rp 60 miliar lebih oleh rekanan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) beberapa bulan lalu itu, belum dimanfaatkan.
Berdasar pemantauan Jumat (14/9), sejumlah tanaman hias yang telah mengering itu, terjadi hampir pada seluruh jenis pohon palem di depan maupun di dalam ACJN tersebut. Bahkan, beberapa pohon di sekitar boulevard dekat bangunan utama di dalam ACJN itu juga tampak mati. Justru yang subur di sekitarnya, adalah rumput liar. Keadaan itu pun disesalkan sejumlah warga. Pasalnya, areal ACJN yang rampung sekitar bulan Juni lalu, namun belum dimanfaatkan itu, terkesan mangkrak. Warga pun tidak bisa sembarang masuk ke areal ACJN yang akses pintu masuknya itu, ditutup menggunakan portal, dan dijaga petugas. “Belum dimanfaatkan sudah begini. Padahal besar proyeknya ini,” ujar salah satu warga Yehembang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Darwin, saat dikonfirmasi Jumat kemarin, mengatakan pengelolaan ACJN yang dibangun Pemerintah Pusat, itu dipastikan akan diserahkan ke Daerah. Tetapi sampai sekarang, belum ada serah terima pengelolaan dari Pusat ke Daerah. “Kemarin, rencananya dari Pusat akan diserahkan bulan Juni. Tetapi belum ada diserahkan, dan kami masih menunggu,” katanya.
Terkait sejumlah pohon hias yang telah meranggas di areal ACJN tersebut, pihaknya memastikan, akan segera mengecek ke lokasi, dan berkoordinasi ke Pusat, sembari menanyakan penyerahan pengelolaan ACJN yang juga akan difungsikan sebagai rest area tersebut. “Nanti akan kami koordinasikan ke Pusat. Sekalian ngejar, kapan diserahkan ke Daerah, agar bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya,” ujarnya.*ode
Berdasar pemantauan Jumat (14/9), sejumlah tanaman hias yang telah mengering itu, terjadi hampir pada seluruh jenis pohon palem di depan maupun di dalam ACJN tersebut. Bahkan, beberapa pohon di sekitar boulevard dekat bangunan utama di dalam ACJN itu juga tampak mati. Justru yang subur di sekitarnya, adalah rumput liar. Keadaan itu pun disesalkan sejumlah warga. Pasalnya, areal ACJN yang rampung sekitar bulan Juni lalu, namun belum dimanfaatkan itu, terkesan mangkrak. Warga pun tidak bisa sembarang masuk ke areal ACJN yang akses pintu masuknya itu, ditutup menggunakan portal, dan dijaga petugas. “Belum dimanfaatkan sudah begini. Padahal besar proyeknya ini,” ujar salah satu warga Yehembang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Darwin, saat dikonfirmasi Jumat kemarin, mengatakan pengelolaan ACJN yang dibangun Pemerintah Pusat, itu dipastikan akan diserahkan ke Daerah. Tetapi sampai sekarang, belum ada serah terima pengelolaan dari Pusat ke Daerah. “Kemarin, rencananya dari Pusat akan diserahkan bulan Juni. Tetapi belum ada diserahkan, dan kami masih menunggu,” katanya.
Terkait sejumlah pohon hias yang telah meranggas di areal ACJN tersebut, pihaknya memastikan, akan segera mengecek ke lokasi, dan berkoordinasi ke Pusat, sembari menanyakan penyerahan pengelolaan ACJN yang juga akan difungsikan sebagai rest area tersebut. “Nanti akan kami koordinasikan ke Pusat. Sekalian ngejar, kapan diserahkan ke Daerah, agar bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya,” ujarnya.*ode
1
Komentar