Anak Pejuang Kunjungi Jero Wacik
Mantan Menteri Energi Sumber Daya Manusia (ESDM), Ir Jero Wacik yang ditahan di LP Cipinang mendapat kunjungan anak pejuang di Bali, Prof Wayan Windia.
JAKARTA, NusaBali
Saat bertemu sahabatnya, Jero Wacik mengatakan tidak bersalah secara substansial, hanya kesalahan administratif.
“Saya bukan manusia sempurna. Dalam menjalankan tugas selama 10 tahun pasti saja ada yang cacat,” ungkap Jero Wacik kepada Prof Windia. Hal inilah yang kini membuat para birokrat menjadi ketar-ketir. Tidak berani mengambil sikap dan kebijakan dan membiarkan anggaran menganggur. Hanya terserap 20 persen, dan menyebabkan ekonomi menjadi melemah. Diyakini bahwa lemahnya ekonomi Indonesia saat ini, bukan karena pengaruh eksternal. Tapi karena kondisi internal yang ‘mengerikan’.
Jero Wacik membantah tuduhan hidup berfoya-foya, pernyataan Abraham Samad itu disebut fitnah. “Ia telah mencemarkan nama baik saya dan melampaui batas kewenangannya, karena pada waktu itu saya masih dalam proses penyidikan,” ungkap Wacik. Bagaimana dengan pasal pemerasan?
Jero Wacik juga dengan tegas membantahnya. Ia mengatakan hanya minta kepada aparatnya agar diberikan DOM (Dana Operasional Menteri). Kemudian saksi-saksi yang ada dalam Berita Acara Perkara (BAP), juga mengatakan bahwa Jero Wacik hanya meminta DOM yang sesuai dengan DOM yang diterimanya di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Namun dalam dakwaan, ia dikatakan telah meminta uang untuk keperluan pribadi.
Dikatakan bahwa di Kembudpar, Jero Wacik mendapatkan DOM sebanyak Rp 14,4 miliar dan hanya digunakan sebanyak Rp 8,4 miliar. “Sisanya saya kembalikan, dan yang saya gunakan, semuanya ada kwitansi,” katanya. Dikatakan bahwa ia sama sekali tidak ada niat mengambil uang negara. Justru menambah pendapatan negara sebanyak lebih dari Rp 1000 triliun, dengan berbagai aktivitasnya sebagai menteri.
Selanjutnya...
Komentar