Ke Sekolah Berjalan Kaki 10 Km
Perjuangan siswa-siswi SMKN 1 Nusa Penida, Klungkung dalam mengenyam pendidikan tidaklah ringan.
Siswa SMKN 1 Nusa Penida Tempuh UN
SEMARAPURA, NusaBali
Dari 715 siswa SMKN 1 Nusa Penida, sekitar 100 orang di antaranya harus menempuh jarak dari rumahnya ke sekolah hingga 10 km. Meskipun demikian mereka bertekad kuat untuk menuntaskan pendidikan di tingkat SMK. Harapannya, setelah tamat memiliki keterampilan untuk bersaing di dunia kerja.
SMKN 1 Nusa Penida memiliki 4 program keahlian, yakni tehnik gambar bangunan (TGB), tehnik kendaraan ringan (TKR), multi media (MM) dan akomodasi perhotelan. Dari 715 siswa, 208 siswa duduk di bangku kelas X, 230 siswa di kelas 11 dan 207 siswa di kelas 12. Namun 431 siswa dalam katagori keluarga miskin. Sekitar 100 siswa tidak memiliki kendaraan dan rumahnya berada di areal perbukitan. Sehingga mereka harus menempuh perjalanan cukup jauh, mulai dari 1 km hingga 10 km.
Supaya tidak terlambat tiba di sekolah, mereka biasanya berangkat sekitar pukul 05.00 Wita dan tiba di sekolah sekitar pukul 07.30 Wita. “Kalau ujian nasional (UN) ini, mereka akan berangkat lebih awal, yakni sekitar pukul 04.30 Wita, supaya tiba sebelum pukul 07.15 Wita,” ujar Kepala SMKN 1 Nusa Penida I Wayan Karnatha, Rabu (6/4).
Kata dia, SMK ini merupakan satu-satunya SMK di Nusa Penida (Nusa Gede) jadi siswanya datang dari berbagai pelosok. Namun untuk hal ini pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak, kecuali dengan memberikan materi pelajaran yang maksimal dan mengajukan mereka untuk mendapatkan beasiswa. Karena mendapat kepercayaan dari masyarakat, maka jumlah siswa mendaftar kian bertambah. Untuk mengkover siswa kurang mampu tersebut, pihaknya sudah memperjuangkan beasiswa kepada pemerintah. “Pada 2016 ini 431 siswa itu sudah diajukan untuk memperoleh beasiswa ke pemerintah, dengan alokasi angaran Rp 1.211.200.000,” ujarnya.
Sementara itu, untuk mengetahui langsung kondisi SMKN 1 Nusa Penida, Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta, didampingi Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan jajarannya, menyampatkan diri untuk datang usai menggelar peletakan batu pertama di RS Pratama Nusa Penida. Dalam kesempatan itu Kasek Karnatha mohon kepada pemerintah untuk membantu menyediakan sarana dan prasara yang masih kurang.
Disebutkan, areal sekolah yang memiliki luas sekitar 1 hektare ini, belum berisi tembok panyengker. Kemudian akses jalan menuju sekolah sepanjang 100 meter juga mengalami kerusakan, dimana jalan itu statusnya masih milik warga. Untuk itu sekolah berharap pemerintah membantu melakukan pembebasan lahan atau tukar guling. “Kami juga belum memiliki aula,” bebernya.
Wagub Sudikerta dalam kesempatan itu meminta agar pihak sekolah membuat proposal pengajuan bantuan yang ditujukkan kepada Pemrov Bali. Sehingga bisa ditintaklanjuti Disdikpora Bali. “Karena SMA/SMK akan menjadi tanggung jawab Pemprov,” ujarnya. 7 w
1
Komentar