KONI Denpasar Dirugikan
Sangat jelas, Denpasar dirugikan, apalagi cricket cabor andalan yang rutin menyumbang medali untuk Kota Denpasar pada Porprov 2019. Namun soal identitas mereka masih akan ditelurusi lebih jauh.
Terkait ‘Pembelotan’ 10 Atlet Cricket Bali
DENPASAR, NusaBali
KONI Kota Denpasar merasa ‘digembosi’ kekuatannya pada Porprov 2019 di Tabanan. Mereka pun mengaku kecewa dan merasa paling dirugikan buntut mundurnya 10 atlet cricket dari PCI Bali dan belakangan diketahui membela Papua pada Kejurnas 2018 di Lapangan Unud, Jimbaran, beberapa waktu yang lalu.
Kekecewaan tersebut memang sangat beralasan. Sebab dari ke-10 atlet itu, ternyata 5 orang diantaranya dari Pengkot PCI Denpasar. Dengan kondisi seperti itu, dinilai ada upaya menggembosi Denpasar menjelang Porprov Bali XIV/2019 di Tabanan. Sebab cabor cricket menjadi salah satu cabor yang diharapkan mendulang medali emas.
"Saya akan telusuri kebenarannya, tapi informasi awal yang kami dapat, memang atlet cricket Denpasar yang paling banyak mengundurkan diri," ujar Humas KONI Kota Denpasar, I Dewa Gde Rai, Senin (17/9).
Menurut Dewa Rai, hal itu sangat jelas Denpasar sangat dirugikan. Sebab separuhnya, ternyata mereka dari Denpasar. Dari 10 atlet itu, lima dari Denpasar. Sisa lima 5 atlet lagi, dari 3 atlet Gianyar dan dua dari Badung. Sangat jelas, Denpasar dirugikan, apalagi cricket cabor andalan yang rutin menyumbang medali untuk Kota Denpasar di event Porprov.
Namun siapa saja identitas kelima atlet cricket Denpasar itu masih akan ditelurusi lebih jauh. Termasuk mengapa sampai mundur mendadak. Dan, belakangan diketahui diam-diam membela Papua pada Kejurnas Cricket 2018 di Jimbaran, Bali.
Dewa Rai juga menambahkan, selama ini KONI Kota Denpasar sudah mewanti-wanti soal mutasi atlet. Namun untuk cricket diakui tidak mengikuti mekanisme di dalamnya. Karena mundur mendadak terus diam-diam membela Papua.
"Sebenarnya ini ranah KONI Provinsi Bali, sebab sudah mutasi antarprovinsi. Tapi kami pertegas kelima atlet cricket itu dari Denpasar. Jelas Denpasar dirugikan, apalagi nanti sampai tidak dipertandingkan di Porprov," kata Dewa Rai.
Ia pun mengatakan, jangankan mutasi dalam konteks Porprov, Denpasar selalu menegaskan taat aturan mutasi. Namun atlet cricket sudah tidak melewati prosedur dan mekanisme. Untuk itu Dewa Rai sangat mendukung langkah KONI Bali, dalam memproteksi dan menggugat ke Baori jika seandainya 10 atlet cricket asal Bali itu benar-benar membela Papua di event PON Papua.
"Kami mendukung dan sangat setuju menggugat ke Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI). Karena ini jelas-jelas atlet Bali dan dominan dari hasil binaan Denpasar," tutur Dewa Rai.
Dewa Rai pun sangat menyayangkan langkah daerah lain yang menggaet atlet Bali karena diduga iming-iming bonus. Hal itu karena prestasi cricket Bali akan sangat bagus pada PON Papua. Dari berbagai katagori/nomor yang dipertandingkan bisa masuk final. *dek
1
Komentar