Anak Nakal dan Terlantar Dibantu Keterampilan
Puluhan orang anak putus sekolah dan terlantar di Buleleng dibantu latihan keterampilan dari Pemkab Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Mereka dilatih menguasai teknik berbagai keterampilan, mulai dari keterampilan mengukir pasir hingga usaha ternak babi. Bantuan latihan keterampilan itu disebut untuk mengendalikan dan mengantisipasi kenakalan anak sampai pada jeratan kasus hukum.
Sesuai data Dinas Sosial Buleleng, tahun ini Pemkab Buleleng menganggarkan anggaran berupa bansos sebesar Rp 22 juta per kelompok untuk pembinaan keterampilan mereka. Tahun ini ada dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 10 orang dibantu pelatihan keterampilan. Angaran itu pun langsung ditransfer kepada toko bahan bangunan atau toko dan peternakan yang menyuplai segala keperluan dan alat yang mereka gunakan selama berlatih.
Kasi Perlindungan Sosial Anak dan lansia, Dinas Sosial Buleleng, Niken Putji Astuti seizin Kadis Sosial, Gede Sandhiyasa, Senin (17/9) kemarin menjelaskan program pembinaan anak nakal dan terlantar itu menyasar anak usia 18 tahun ke bawah. Tahun ini menyasar Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dengan keterampilan mengukir pasir dan kelompok anak di Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak Buleleng, pembinaan dalam ternak babi.
Niken menjelaskan dalam penentuan kriteria anak nakal, yang dimaksud adalah anak yang melakukan kenakalannya dalam konteks masih bisa ditoleransi. “Kalau dari kriteria anak nakal di pusat juga tidak ada ketentuannya, tetapi kami lebih menyasar kepada anak-anak putus sekolah dan terlantar agar memiliki keterampilan,” kata dia. Anak putus sekolah yang dimaksud juga adalah mereka yang benar-benar sudah tidak bisa dikembalikan lagi ke sekolah.
Dengan bekal keterampilan yang dikuasai diharapkan mereka dapat terarah dan dijauhkan dari kenakalan-kenakalan yang dapat menyeretnya pada kasus hukum. Dengan kegiatan produktif itu ke depannya mereka di arahkan dapat menafkahi hidupnya sendiri dengan jalan yang benar.
Selain 10 orang anak yang dilatih keterampilan mengukur pasir, juga ada 10 orang lainnya di Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak. Hanya saja bimbingan yang diberikan berbeda, yakni Usaha Ekonomi Produktif (UEP) ternak babi, dengan besaran bansos sama per kelompoknya. *k23
Sesuai data Dinas Sosial Buleleng, tahun ini Pemkab Buleleng menganggarkan anggaran berupa bansos sebesar Rp 22 juta per kelompok untuk pembinaan keterampilan mereka. Tahun ini ada dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 10 orang dibantu pelatihan keterampilan. Angaran itu pun langsung ditransfer kepada toko bahan bangunan atau toko dan peternakan yang menyuplai segala keperluan dan alat yang mereka gunakan selama berlatih.
Kasi Perlindungan Sosial Anak dan lansia, Dinas Sosial Buleleng, Niken Putji Astuti seizin Kadis Sosial, Gede Sandhiyasa, Senin (17/9) kemarin menjelaskan program pembinaan anak nakal dan terlantar itu menyasar anak usia 18 tahun ke bawah. Tahun ini menyasar Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dengan keterampilan mengukir pasir dan kelompok anak di Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak Buleleng, pembinaan dalam ternak babi.
Niken menjelaskan dalam penentuan kriteria anak nakal, yang dimaksud adalah anak yang melakukan kenakalannya dalam konteks masih bisa ditoleransi. “Kalau dari kriteria anak nakal di pusat juga tidak ada ketentuannya, tetapi kami lebih menyasar kepada anak-anak putus sekolah dan terlantar agar memiliki keterampilan,” kata dia. Anak putus sekolah yang dimaksud juga adalah mereka yang benar-benar sudah tidak bisa dikembalikan lagi ke sekolah.
Dengan bekal keterampilan yang dikuasai diharapkan mereka dapat terarah dan dijauhkan dari kenakalan-kenakalan yang dapat menyeretnya pada kasus hukum. Dengan kegiatan produktif itu ke depannya mereka di arahkan dapat menafkahi hidupnya sendiri dengan jalan yang benar.
Selain 10 orang anak yang dilatih keterampilan mengukur pasir, juga ada 10 orang lainnya di Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak. Hanya saja bimbingan yang diberikan berbeda, yakni Usaha Ekonomi Produktif (UEP) ternak babi, dengan besaran bansos sama per kelompoknya. *k23
Komentar