Akun FB Caleg Dibobol Hacker
Musim Pileg 2019 di mana para calon legislatif (caleg) aktif sosialisasikan diri di media sosial, justru dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan pribadi.
Kariyasa Adnyana Minta Polda Bali Bertindak
DENPASAR, NusaBali
Akun facebook (FB) sejumlah caleg telah dibobol hacker dengan tujuan penipuan, termasuk akun milik Ketut Kariyasa Adnyana, caleg DPR RI dari PDIP Dapil Bali. Kariyasa Adnyana pun minta Polda Bali menindak tegas pelakunya.
Selain akun FB Kariyasa Adnyana, yang juga telah dibobol hacker adalah akun FB milik Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack, caleg DPRD Bali dari PDIP Dapil Buleleng. Baik Kariyasa Adnyana maupun Dewa Jack saat ini sama-sama masih duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng 2014-2019. Bedanya, dalam Pileg 2019 mendatang Kariyasa maju berebut kursi DPR RI, sementara Dewa Jack tetap bidik kursi DPRD Bali.
Akun FB Kariyasa dan Dewa Jack telah dibobol hacker untuk digunakan meminta pulsa dan uang. Kariyasa pun meminta Polda Bali mengusut pelakunya untuk selanjutnya ditindak tegas. Sebab, kalau dibiarkan, akan banyak jatuh korban. “Sebab, hacker ini memanfaatkan akun FB untuk aneh-aneh dan negatif, seperti minta uang dan pulsa. Kan bikin rusak kredibilitas seseorang. Saya kira Unit Cyber Crime Polda Bali tidak susah menindak kasus ini,” ujar Kariyasa kepada NusaBali di Denpasar, Selasa (18/9).
Kariyasa menyebutkan, akun FB miliknya sudah beberapa kali dibobol hacker untuk melakukan penipuan. Dia memperkirakan banyak akun FB lainnya yang juga jadi korban. “Seolah-olah saya (Kariyasa) yang meminta uang, minta dikirimi pulsa. Saya sendiri nggak tahu kalau FB saya dibobol hacker. Ada saudara tanya, apakah benar saya minta pulsa? Saya kaget. Ini sudah kriminal, penyebaran hoax dan pelanggaran UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE,” tegas politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng yang duduk di Komisi III DPRD Bali ini.
Senada dengan Kariyasa, Dewa Jack juga mengaku akun FB-nya dibobol hacker dengan modus yang sama: buat meminta uang pulsa. “Sangat memalukan, saya disebutkan minta uang pulsa. Akun FB palsu itu sudah ditutup sekarang. Sebab, teman-teman di kampung yang kebetulan mengecek akun itu, sudah mengancam pelaku. Dan, pelakunya langsung menutup akun FB palsu itu. Tapi, ini kan tetap merusak citra kami,” ujar politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Banjar, Buleleng ini se-cara terpisah, Selasa kemarin.
Bukan hanya akun FB para caleg yang dibobol hacker. Sebelumnya, Ketua Bawaslu Bali (waktu itu) I Ketut Rudia juga sempat dicatut namanya. Hanya saja, modusnya tidak menggunakan akun FB, namun melalui pesan WhatsApp (WA) yang memasang foto sang Ketua Bawaslu Bali. Saat itu, modus kejahatan yang dilakukan pelaku adalah meminta dana operasional kepada staf Bawaslu Bali.
Belakangan, akun FB Ketua KPU Bali (waktu itu) Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi juga dibobol hacker. Modusnya pun sama: meminta uang pulsa. Gaya penipuan melalui akun FB ini sempat membuat awak KPU Bali resah. Sebab, pembobol akun FB ini telah mempermalukan lembaga KPU Bali.
Atas fenomena hacker ini, Bawaslu Bali mengimbau para caleg yang akan tarung ke Pileg 2019 atau siapa saja agar berhati-hati dengan akun miliknya. Mereka harus emastikan keamanan akun FB-nya supaya tidak diretas hacker. Anggota Divisi Hukum Bawaslu Bali, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, mengatakan fenomena akun FB caleg dibobol tentu sudah ranah pidana. Ini pelanggaran UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.
“Jadi, ini ranah pidana, ranah Cyber Crime Polda Bali. Kalau dikaitkan dengan masa kampanye, penyalahgunaan akun media sosial ini tentu kita akan cermati,” ujar Raka Sandi saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin.
Raka Sandi mengingatkan para caleg harus berhati-hati dengan fenomena ini. “Bahkan, saya alami sendiri modus kejahatan ini ketika tahapan Pilgub Bali 2018. Sebaiknya melaporkan kasus seperti ini ke Cyber Crime Polda Bali. Hanya itu yang terbaik bisa dilakukan,” ujar mantan ketua KPU Bali 2013-2018 ini.
Menurut Raka Sandi, Bawaslu Bali sebagai fungsi pengawasan mengimbau semua elemen masyarakat Bali untuk menjaga etika perilaku media sosial, jangan sampai menyalahgunakan akun pribadi orang. “Kebetulan ini masa kampanye Pileg 2019 belum mulai, kami hanya bisa imbau pemilik akun bagaimana menjaga akunnya dengan baik. Pihak terkait yang dirugikan tentu bisa melapor jika akunnya digunakan untuk kejahatan pemerasan dan penipuan,” tandas tokoh asal Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana ini. Raka Sandi menyebutkan, Bawaslu Bali akan rapat koordinasi bagaimana mengha-dapi masa kampanye, 23 September 2018 nanti. *nat
Komentar