Wagub Cok Ace Apresiasi Even Berbasis Komunitas Anak Bali
Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, didampingi Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniartha Putra, menerima audensi dari panitia Ubud Village Jazz Festival, di ruang kerjanya, Selasa (18/9).
GIANYAR, NusaBali
Dalam kesempatan tersebut, Vice Chairman Ubud Village Jazz Festival (UVJF) Astrid Sulaeman melaporkan, bahwa even keenam yang dilaksanakan setiap tahun tersebut telah terlaksana dengan baik.
Menurut hasil rekapitulasi, ia mengatakan bahwa total pengunjung yang hadir dalam event internasional tersebut berhasil tembus 4000 orang pengunjung, dimana sebagian besar berasal dari mancanegara. Meskipun pengunjung yang datang didominasi oleh turis mancanegara, namun pihaknya tetap mengerahkan 100 persen orang lokal yang berasal dari Bali untuk menjadi panitia dalam UVJF 2018 ini. Bahkan pihaknya sampai menyurati sekolah-sekolah hingga universitas yang berada di Gianyar dan Denpasar, di antaranya SMK Putra Bangsa Campuhan dan Sekolah Tinggi Desain Bali. Total, ia mengerahkan sekitar 50-an volunteer (relawan) untuk menyukseskan UVJF 2018. Dengan melihat antusias para turis mancanegara dalam menghadiri festival tersbeut, tentunya memberikan masukan yang positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat Bali. Untuk itu ia berharap, ke depannya dalam menyelenggarakan UVJF ke tujuh, pemerintah khususnya Pemprov Bali dapat mendukung pihaknya dalam menyelenggarakan acara tersebut. Mengingat UVJF bukan merupakan even yang diselenggarakan oleh EO melainkan para komunitas anak Bali baik dari profesi arsitek, musisi, desain atau pun lainnya. Tujuannya, untuk memajukan dan mengembangkan pariwisata Bali melalui musik jazz.
Menanggapi hal tersebut, Wagub Bali Cok Ace memberikan apresiais tinggi terhadap para panitia yang berasal dari komunitas ini. Menurutnya, sebuah even terbagi menjadi tiga jenis dimana ada even yang bersifat budaya seperti Pesta Kesenian Bali, kedua ada even yang bersifat komersil seperti Bali and Beyond Travel Fair, dan ketiga ada even yang bersifat komunitas seperti yang diselenggarakan oleh UVJF. Untuk itu, pihaknya sangat berharap penyelenggaraan UVJF ini tetap bisa dilangsungkan setiap tahun, sehingga dampak dari event ini selain dampak ekonomi yang bisa dirasakan oleh masyarakat Bali, juga memeberikan dampak bagi para musisi Bali untuk lebih berkembang dan juga memberikan masukan yang positif bagi anak muda Bali dalam membuat event-event internasional yang berbasis komunitas.*
Menurut hasil rekapitulasi, ia mengatakan bahwa total pengunjung yang hadir dalam event internasional tersebut berhasil tembus 4000 orang pengunjung, dimana sebagian besar berasal dari mancanegara. Meskipun pengunjung yang datang didominasi oleh turis mancanegara, namun pihaknya tetap mengerahkan 100 persen orang lokal yang berasal dari Bali untuk menjadi panitia dalam UVJF 2018 ini. Bahkan pihaknya sampai menyurati sekolah-sekolah hingga universitas yang berada di Gianyar dan Denpasar, di antaranya SMK Putra Bangsa Campuhan dan Sekolah Tinggi Desain Bali. Total, ia mengerahkan sekitar 50-an volunteer (relawan) untuk menyukseskan UVJF 2018. Dengan melihat antusias para turis mancanegara dalam menghadiri festival tersbeut, tentunya memberikan masukan yang positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat Bali. Untuk itu ia berharap, ke depannya dalam menyelenggarakan UVJF ke tujuh, pemerintah khususnya Pemprov Bali dapat mendukung pihaknya dalam menyelenggarakan acara tersebut. Mengingat UVJF bukan merupakan even yang diselenggarakan oleh EO melainkan para komunitas anak Bali baik dari profesi arsitek, musisi, desain atau pun lainnya. Tujuannya, untuk memajukan dan mengembangkan pariwisata Bali melalui musik jazz.
Menanggapi hal tersebut, Wagub Bali Cok Ace memberikan apresiais tinggi terhadap para panitia yang berasal dari komunitas ini. Menurutnya, sebuah even terbagi menjadi tiga jenis dimana ada even yang bersifat budaya seperti Pesta Kesenian Bali, kedua ada even yang bersifat komersil seperti Bali and Beyond Travel Fair, dan ketiga ada even yang bersifat komunitas seperti yang diselenggarakan oleh UVJF. Untuk itu, pihaknya sangat berharap penyelenggaraan UVJF ini tetap bisa dilangsungkan setiap tahun, sehingga dampak dari event ini selain dampak ekonomi yang bisa dirasakan oleh masyarakat Bali, juga memeberikan dampak bagi para musisi Bali untuk lebih berkembang dan juga memberikan masukan yang positif bagi anak muda Bali dalam membuat event-event internasional yang berbasis komunitas.*
Komentar