Susahnya Anggota Dewan Kuorum
Tingkat kehadiran anggota Dewan, kembali berimbas. Rapat paripurna lembaga DPRD Buleleng, Rabu (19/9) pagi, nyaris ditunda gara-gara jumlah anggota wakil rakyat yang ngantor sedikit.
Rapat Paripurna DPRD Nyaris Ditunda
SINGARAJA, NusaBali
Pihak sekretariatan dewan pun dibuat kalang kabut menghubungi anggota dewan agar bersedia hadir dalam rapat paripurna. Rapat paripurna kemarin mengagendakan pemandangan fraksi-fraksi terhadap sejumlah Ranperda, salah satunya pencabutan Perda Jalur Hijau.
Sedianya rapat paripurna berlangsung pukul 09.00 WITA. Namun karena jumlah anggota yang hadir belum memenuhi syarat, rapat terpaksa ditunda sejam. Kala itu jumlah anggota yang hadir kurang dari 20 orang. Sedangkan dari eksekutif sudah berada di ruang rapat.
Tepat pukul 10.00 WITA, rapat paripurna hendak dilanjutkan, namun jumlah anggota yang hadir, lagi-lagi belum memenuhi syarat kourum 50+1, atau minimal 23 anggota dari 45 anggota Dewan. Saat itu, jumlah anggota yang hadir baru 20 orang.
Kepanikan pun mulai terlihat di pihak sekretariatan dewan (Setwan). Sejumlah staf tampak mondar-mandir mengecek kehadiran anggota. Bahkan, ada staf yang berusaha menghubungi beberapa anggota dewan, mohon agar bisa hadir di rapat paripurna. “Tadi yang sudah hadir itu 20 anggota, tinggal tiga orang saja untuk mencapai 50+1. Makanya berusaha menelpon anggota lainnya memastikan kehadirannya,” ujar salah satu staf Setwan.
Setelah dihubungi, anggota dewan mulai ada yang hadir. Namun hingga pukul 10.30 WITA, jumlah anggota belum juga kuorum. Sempat ada informasi jika rapat paripurna akan ditunda, jika sampai pukul 11.00 WITA, jumlah anggota belum juga kuorum. “Kalau dua kali penundaan, berarti paripurna ditunda dong. Tadi sudah ditunda sekali sampai pukul 10.00 WITA, kalau sekarang ditunda lagi berarti sudah dua kali penundaan,” ujar staf Setwan.
Akhirnya, sebelum pukul 11.00 wita, jumlah anggota yang hadir genap 23 orang. Tiga anggota yang hadir terlihat, Ketua Ngurah Arya, Ni Luh Sri Seniwi, dan terakhir Made Sudiarta.”Tadinya saya pikir sudah kuorum. Makanya saya tidak hadir karena menghadiri upacara pernikahan. Dan sekarang dewasa ayu (hari baik,red) upacara pernikahan. Karena ditelepon terus, untung tadi dekat, saya langsung ganti baju, dan datang ke sini (rapat paripurna,red),” ujar Luh Sri Seniwi, memberi alasan keterlambatannya.
Sementara Ketua Dewan, Gede Supriatna yang dikonfirmasi usai rapat paripruna mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan tingkat kehadiran anggota dewan yang rendah dalam kegiatan lembaga. Supriatna mengaku sudah berulangkali, dirinya mengingatkan pimpinan fraksi agar mengingatkan kehadiran anggotanya. ”Memang ini (kehadiran rendah,red) sudah sering sekali terjadi. Sebenarnya saya juga sudah sering kali mengingatkan kepada ketua-ketua fraksi agar mengingatkan kembali kehadiran anggotanya, terutama dalam kegiatan-kegiatan resmi di lembaga,” katanya.
Supriatna menyatakan, jika di Fraksi PDIP sudah ada sikap tegas diambil oleh DPC PDIP Buleleng, terhadap anggota fraksi yang malas menghadiri rapat-rapat di dewan. Tindakan tegas itu berupa pemotongan jatah kunjungan kerja bagi anggota yang tercatat malas menghadiri rapat-rapat Penting di lembaga dewan. “Itu salah satu upaya kami di Fraksi PDIP, jadi
kehadiran itu akan dicatat, nanti DPC akan mengambil tindakan tegas,” aku politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Tejakula ini. *k19
Komentar