Orangtua Siswa Tolak Imunisasi MR
Adanya pro kontra imunisasi MR di kalangan siswa madrasah menyebabkan pelaksanaan imunisasi molor.
AMLAPURA, NusaBali
Sebagian besar orangtua siswa yang anaknya sekolah di Madrasah menolak ikut program imunisasi MR (measles rubella). Bagi orangtua siswa yang menolak imunisasi MR wajib menulis surat pernyataan penolakan. Target imunisasi MR di Karangasem sebanyak 105.174 usia 9-15 tahun.
Kasi Pendidikan Islam Kantor Kementerian Agama Karangasem, Asmuni, mengatakan ada tujuh sekolah madrasah yakni Madrasah Ibtidaiyah Nuurl Ikhsan (Desa Bukit, Kecamatan Karangasem), MIN Subagan, MI Amlapura, MI Sinduwati (Kecamatan Sidemen), MTs Maarif, MTsN Amlapura dan SMP Muhamadiyah Amlapura. “Kami telah sosialisasikan program imunisasi MR, sebagian besar orangtua siswa menolak,” kata Asmuni, Kamis (20/9).
Alasan para orangtua siswa, kandungan vaksin MR ada yang tidak halal. “Imunisasi MR sangat penting, tetapi penting pula disampaikan ke wali murid menyangkut kandungan vaksin itu. Bagi yang menolak agar menulis surat pernyataan menolak,” tambahnya. Asmuni tidak merinci jumlah orangtua siswa yang menolak menyertakan anaknya ikut imunisasi MR. “Intinya sebagian orangtua setuju dan sebagian menolak. yang menolak banyak, tidak bisa kami sebutkan,” tambahnya.
Terpisah, Kasek MIN Subagan Isyatir Rodiyah membenarkan ada fatwa MUI, perlu dijelaskan kepada orangtua siswa mengenai program imunisasi MR. “Sosialisasi imunisasi MR sebenarnya telah jalan, melalui orang per orang. Rencananya secara kolektif sosialisasi di hadapan orangtua siswa, kami lakukan Senin (24/9),” katanya. Tetapi sebagian besar siswa telah ikut imunisasi di puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Jumlah siswa sebanyak 318 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengatakan khusus imunisasi MR di sekolah madrasah, sebagian telah berjalan dan sebagian belum. “Kami masih terus sosialisasi di sekolah yang belum mengikuti imunisasi, sekaligus sosialisasikan fatwa MUI yang membolehkan ikut imunisasi MR,” kata Gusti Bagus Putra Pertama. Ia membantah jika orangtua siswa menolak imunisasi MR. Namun masih menunda ikut imunisasi MR. Realisasi imunisasi MR 86,5 persen. Targetnya sebanyak 105.174 anak, usia 9 bulan hingga 15 tahun, yang telah dilaksanakan di wilayah kerja 12 puskesmas sejak Rabu (1/8). Ditambahkan, karena adanya pro kontra imunisasi MR di kalangan siswa madrasah, maka pelaksanaan di sekolah madrasah molor.
Dijelaskan, imunisasi terbagi dua tahap. Tahap I selama Agustus menyasar siswa di 118 TK, 150 kelompok bermain (KB), 12 Satuan PAUD Sejenis. Juga menyasar siswa di 358 SD, 5 Madrasah Ibtidaiyah, 37 SMP Negeri/Swasta, 5 MTs Negeri/Swasta, 11 SMP Satu Atap, 5 SMP Terbuka dan 1 SMP Negeri Luar Biasa Karangasem. Tahap II September sasarannya posyandu, puskesmas pembantu, puskesmas, poliklinik, dan rumah sakit. *k16
Sebagian besar orangtua siswa yang anaknya sekolah di Madrasah menolak ikut program imunisasi MR (measles rubella). Bagi orangtua siswa yang menolak imunisasi MR wajib menulis surat pernyataan penolakan. Target imunisasi MR di Karangasem sebanyak 105.174 usia 9-15 tahun.
Kasi Pendidikan Islam Kantor Kementerian Agama Karangasem, Asmuni, mengatakan ada tujuh sekolah madrasah yakni Madrasah Ibtidaiyah Nuurl Ikhsan (Desa Bukit, Kecamatan Karangasem), MIN Subagan, MI Amlapura, MI Sinduwati (Kecamatan Sidemen), MTs Maarif, MTsN Amlapura dan SMP Muhamadiyah Amlapura. “Kami telah sosialisasikan program imunisasi MR, sebagian besar orangtua siswa menolak,” kata Asmuni, Kamis (20/9).
Alasan para orangtua siswa, kandungan vaksin MR ada yang tidak halal. “Imunisasi MR sangat penting, tetapi penting pula disampaikan ke wali murid menyangkut kandungan vaksin itu. Bagi yang menolak agar menulis surat pernyataan menolak,” tambahnya. Asmuni tidak merinci jumlah orangtua siswa yang menolak menyertakan anaknya ikut imunisasi MR. “Intinya sebagian orangtua setuju dan sebagian menolak. yang menolak banyak, tidak bisa kami sebutkan,” tambahnya.
Terpisah, Kasek MIN Subagan Isyatir Rodiyah membenarkan ada fatwa MUI, perlu dijelaskan kepada orangtua siswa mengenai program imunisasi MR. “Sosialisasi imunisasi MR sebenarnya telah jalan, melalui orang per orang. Rencananya secara kolektif sosialisasi di hadapan orangtua siswa, kami lakukan Senin (24/9),” katanya. Tetapi sebagian besar siswa telah ikut imunisasi di puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Jumlah siswa sebanyak 318 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengatakan khusus imunisasi MR di sekolah madrasah, sebagian telah berjalan dan sebagian belum. “Kami masih terus sosialisasi di sekolah yang belum mengikuti imunisasi, sekaligus sosialisasikan fatwa MUI yang membolehkan ikut imunisasi MR,” kata Gusti Bagus Putra Pertama. Ia membantah jika orangtua siswa menolak imunisasi MR. Namun masih menunda ikut imunisasi MR. Realisasi imunisasi MR 86,5 persen. Targetnya sebanyak 105.174 anak, usia 9 bulan hingga 15 tahun, yang telah dilaksanakan di wilayah kerja 12 puskesmas sejak Rabu (1/8). Ditambahkan, karena adanya pro kontra imunisasi MR di kalangan siswa madrasah, maka pelaksanaan di sekolah madrasah molor.
Dijelaskan, imunisasi terbagi dua tahap. Tahap I selama Agustus menyasar siswa di 118 TK, 150 kelompok bermain (KB), 12 Satuan PAUD Sejenis. Juga menyasar siswa di 358 SD, 5 Madrasah Ibtidaiyah, 37 SMP Negeri/Swasta, 5 MTs Negeri/Swasta, 11 SMP Satu Atap, 5 SMP Terbuka dan 1 SMP Negeri Luar Biasa Karangasem. Tahap II September sasarannya posyandu, puskesmas pembantu, puskesmas, poliklinik, dan rumah sakit. *k16
Komentar