Tim SMK Bali Raih Enam Emas O2SN
Tim SMK Bali meraih enam emas dan tiga perunggu Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Jogjakarta, 6-22 September.
JAKARTA, NusaBali
Ketua rombongan tim SMK I Gede Agus Rai mengatakan, perolehan enam emas dan tiga perunggu sudah bagus. Pasalnya, prestasi tim SMK tahun ini tidak beda jauh dengan 2017. "Pada 2017 kami meraih tujuh emas. Sekarang enam emas, karena ada pengurangan nomor di renang. Tahun lalu mempertandingkan lima nomor. Namun saat ini tiga nomor sehingga berpengaruh terhadap perolehan medali Bali," ujar De Rai, panggilan akrab I Gede Agus Rai, Jumat (21/9).
Menurut De Rai, sebenarnya tim SMK ingin berprestasi melebihi tahun lalu. Namun tidak bisa, karena cabang olahraga renang yang banyak memperebutkan medali dikurangi nomornya. Namun secara keseluruhan, target tim SMK Bali di O2SN tercapai.
Enam medali emas itu dipersembahkan atas nama Galang Surantodi dari SMKN Denpasar pada nomor 50, 100 meter gaya punggung, serta 200 meter gaya ganti perorangan putra. Satu emas dari pelajar SMKN 1 Singaraja Febry Sulaksmi di nomor 50 meter gaya dada putri.
Sedangkan Mega Lestari (SMKN 1 Denpasar) meraih satu emas melalui atletik di nomor lari 100 meter putri. Satu emas lagi dari karateka Komang Ayu Trisnayanti (SMKN 4 Denpasar) di nomor komite putri.
Sedangkan perunggu dari Febry Sulaksmi (SMKN 1 Singaraja) di cabor renang nomor 50 meter gaya bebas, Gede Komang Krisna Julianto Putra (SMKN 1 Denpasar) di atletik nomor lari 100 meter putra, serta Gede Kiki Pratama (SMKN 1 Mas Ubud), di cabor karate nomor komite putra.
Tim SMK Bali berkekuatan 10 atlet dan lima guru pendamping. Ke-10 atlet terpilih, setelah juara di tingkat provinsi. Mereka tidak menjalani training camp (TC) seperti 2017, karena tidak ada anggaran.
"Sebagai gantinya, kami meminta bantuan pembinaan guru pendamping," papar De Rai.
Mereka terdiri atlet atletik putra dan putri, pencak silat putra dan putri, karate putra dan putri, bulutangkis putra dan putrid, serta renang putra dan putri. Dari lima cabor itu, cabor bulutangkis dan pencak silat gagal meraih medali. *k22
Ketua rombongan tim SMK I Gede Agus Rai mengatakan, perolehan enam emas dan tiga perunggu sudah bagus. Pasalnya, prestasi tim SMK tahun ini tidak beda jauh dengan 2017. "Pada 2017 kami meraih tujuh emas. Sekarang enam emas, karena ada pengurangan nomor di renang. Tahun lalu mempertandingkan lima nomor. Namun saat ini tiga nomor sehingga berpengaruh terhadap perolehan medali Bali," ujar De Rai, panggilan akrab I Gede Agus Rai, Jumat (21/9).
Menurut De Rai, sebenarnya tim SMK ingin berprestasi melebihi tahun lalu. Namun tidak bisa, karena cabang olahraga renang yang banyak memperebutkan medali dikurangi nomornya. Namun secara keseluruhan, target tim SMK Bali di O2SN tercapai.
Enam medali emas itu dipersembahkan atas nama Galang Surantodi dari SMKN Denpasar pada nomor 50, 100 meter gaya punggung, serta 200 meter gaya ganti perorangan putra. Satu emas dari pelajar SMKN 1 Singaraja Febry Sulaksmi di nomor 50 meter gaya dada putri.
Sedangkan Mega Lestari (SMKN 1 Denpasar) meraih satu emas melalui atletik di nomor lari 100 meter putri. Satu emas lagi dari karateka Komang Ayu Trisnayanti (SMKN 4 Denpasar) di nomor komite putri.
Sedangkan perunggu dari Febry Sulaksmi (SMKN 1 Singaraja) di cabor renang nomor 50 meter gaya bebas, Gede Komang Krisna Julianto Putra (SMKN 1 Denpasar) di atletik nomor lari 100 meter putra, serta Gede Kiki Pratama (SMKN 1 Mas Ubud), di cabor karate nomor komite putra.
Tim SMK Bali berkekuatan 10 atlet dan lima guru pendamping. Ke-10 atlet terpilih, setelah juara di tingkat provinsi. Mereka tidak menjalani training camp (TC) seperti 2017, karena tidak ada anggaran.
"Sebagai gantinya, kami meminta bantuan pembinaan guru pendamping," papar De Rai.
Mereka terdiri atlet atletik putra dan putri, pencak silat putra dan putri, karate putra dan putri, bulutangkis putra dan putrid, serta renang putra dan putri. Dari lima cabor itu, cabor bulutangkis dan pencak silat gagal meraih medali. *k22
1
Komentar