15 Judul Buku Diluncurkan di FIB Unud
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (FIB Unud) meluncurkan sebanyak 15 judul buku serangkaian HUT ke-60 dan Badan Kekeluargaan (BK) ke-37 di Auditorium Widyasabha Mandala Prof Dr IB Mantra, FIB Unud, Denpasar, Kamis (20/9).
DENPASAR, NusaBali
Peluncuran juga digelar bersamaan dengan Orasi Ilmiah berjudul ‘Kontruksi Stigma Gangguan Jiwa’ oleh Dr Bambang Dharwiyanto Putro. Dekan FIB Unud, Prof Dr Ni Luh Sutjiati Beratha MA mengatakan, peluncuran buku tersebut merupakan sumbangan pemikiran FIB Unud dalam bidang bahasa, sastra, dan budaya. Pihaknya terus mendorong para akademisi di lingkungan FIB Unud untuk terus berkarya. “Ini sumbangan yang bermakna bagi kita di lingkungan FIB Unud. Ke depan, masing-masing prodi sekurang-kurangnya agar dapat meluncuran buku di HUT ke-61 FIB Unud tahun depan. Dengan demikian, koleksi semakin bertambah,” ungkapnya.
Adapun buku-buku yang diluncurkan merupakan karya dosen, baik yang dikerjakan tunggal maupun berkelompok. Jenisnya juga beragam, mulai dari buku ajar, hasil penelitian, ensiklopedia, kamus, hingga karya sastra. Sebanyak 15 buku tersebut diantaranya berjudul ‘Ensiklopedia 2.000 Entri Istilah, Biografi, Karya, Metode dan Teori Sastra’ dan buku ‘Cara Praktis Menulis dan Menerbitkan Karya Ilmiah Makalah, Penelitian, Skripsi, Tesis, Disertasi dan Buku’ karya Prof Dr Nyoman Kutha Ratna SU; ‘Kamus Tanaman Obat dalam Lontar Usadha Taru Pramana’ karya Prof Dr Ni Luh Sutjiati Beratha MA dan Tim Penyusun; ‘Pura Besakih, Candi Sukuh, dan Candi Cetho: Persamaan, Perbedaan Arsitektur, dan Indigenisasi Budaya Bali dan Jawa Tengah’ karya Prof Dr phil I Ketut Ardhana MA, Dra Sulandjari MA, Dr I Ketut Setiawan MHum, dan Dra AA Ayu Rai Wahyuni MSi.
Selain itu, ada juga buku berjudul ‘Banjar Belaluan Sad Merta Penyangga Kota Pusaka Denpasar’ karya Prof Dr phil I Ketut Ardhana MA, Dra Sulandjari MA, Ni Made Frischa Aswarini; ‘Pengembangan Penglolaan Subak Ubud, Gianyar, Bali’ karya Prof Dr phil I Ketut Ardhana MA; ‘Calonarang dalam Kebudayaan Bali’ karya Prof Dr Phil I Ketut Ardhana MA dan tim; ‘Desa dan Pariwisata di Bali’ karya Dra Sulandjari MA dan Prof Dr Phil I Ketut Ardhana MA; serta ‘Pusaran Revolusi Indonesia di Sunda Kecil 1945-1950’ karya Prof AA Bagus Wirawan SU.
Sementara buku lainnya berjudul ‘Struktur Semantik Verba Bahasa Bali Membersihkan’ karya Prof Dr I Nengah Sudipa MA; ‘Memahami Klausa dan Kalimat Teks Bahasa Jawa Kuna’ karya Dr Ni Ketut Ratna Erawati MHum; novel ‘Suara Samudra’ karya Dr Maria Matildis Banda MSi; ‘Bening Embun, Perjalanan AA Made Djelantik Putra Raja Dokter Budayawan’ karya Dr I Nyoman Wijaya, M.Hum; ‘Warisan Budaya DAS Pakerisan Idenditas budaya dan Daya Tarik Wisata’ karya Dr I Ketut Setiawan; serta ‘Pupulan Satua Bali: Cerita Bergambar 10 Satua Bali’ karya I Gede Gita Purnama AP dan tim.
Dengan diluncurkannya 15 buku tersebut, Prof Sutjiati Beratha mendorong setiap dosen agar dapat menulis. Sebab menurutnya, menulis adalah sejarah. Penulis akan abadi, tetap hidup lewat karya-karyanya. Sebaliknya, bagi yang malas atau tidak menulis akan hilang dalam pusaran sejarah. “Kita punya Pusat Kajian Lontar yang memiliki banyak koleksi lontar, yang banyak bisa digali. Ke depan kita akan dukung terus FIB Unud agar bisa berkontribusi maksimal untuk Udayana,” tandas dekan perempuan pertama FIB Unud itu. *ind
Adapun buku-buku yang diluncurkan merupakan karya dosen, baik yang dikerjakan tunggal maupun berkelompok. Jenisnya juga beragam, mulai dari buku ajar, hasil penelitian, ensiklopedia, kamus, hingga karya sastra. Sebanyak 15 buku tersebut diantaranya berjudul ‘Ensiklopedia 2.000 Entri Istilah, Biografi, Karya, Metode dan Teori Sastra’ dan buku ‘Cara Praktis Menulis dan Menerbitkan Karya Ilmiah Makalah, Penelitian, Skripsi, Tesis, Disertasi dan Buku’ karya Prof Dr Nyoman Kutha Ratna SU; ‘Kamus Tanaman Obat dalam Lontar Usadha Taru Pramana’ karya Prof Dr Ni Luh Sutjiati Beratha MA dan Tim Penyusun; ‘Pura Besakih, Candi Sukuh, dan Candi Cetho: Persamaan, Perbedaan Arsitektur, dan Indigenisasi Budaya Bali dan Jawa Tengah’ karya Prof Dr phil I Ketut Ardhana MA, Dra Sulandjari MA, Dr I Ketut Setiawan MHum, dan Dra AA Ayu Rai Wahyuni MSi.
Selain itu, ada juga buku berjudul ‘Banjar Belaluan Sad Merta Penyangga Kota Pusaka Denpasar’ karya Prof Dr phil I Ketut Ardhana MA, Dra Sulandjari MA, Ni Made Frischa Aswarini; ‘Pengembangan Penglolaan Subak Ubud, Gianyar, Bali’ karya Prof Dr phil I Ketut Ardhana MA; ‘Calonarang dalam Kebudayaan Bali’ karya Prof Dr Phil I Ketut Ardhana MA dan tim; ‘Desa dan Pariwisata di Bali’ karya Dra Sulandjari MA dan Prof Dr Phil I Ketut Ardhana MA; serta ‘Pusaran Revolusi Indonesia di Sunda Kecil 1945-1950’ karya Prof AA Bagus Wirawan SU.
Sementara buku lainnya berjudul ‘Struktur Semantik Verba Bahasa Bali Membersihkan’ karya Prof Dr I Nengah Sudipa MA; ‘Memahami Klausa dan Kalimat Teks Bahasa Jawa Kuna’ karya Dr Ni Ketut Ratna Erawati MHum; novel ‘Suara Samudra’ karya Dr Maria Matildis Banda MSi; ‘Bening Embun, Perjalanan AA Made Djelantik Putra Raja Dokter Budayawan’ karya Dr I Nyoman Wijaya, M.Hum; ‘Warisan Budaya DAS Pakerisan Idenditas budaya dan Daya Tarik Wisata’ karya Dr I Ketut Setiawan; serta ‘Pupulan Satua Bali: Cerita Bergambar 10 Satua Bali’ karya I Gede Gita Purnama AP dan tim.
Dengan diluncurkannya 15 buku tersebut, Prof Sutjiati Beratha mendorong setiap dosen agar dapat menulis. Sebab menurutnya, menulis adalah sejarah. Penulis akan abadi, tetap hidup lewat karya-karyanya. Sebaliknya, bagi yang malas atau tidak menulis akan hilang dalam pusaran sejarah. “Kita punya Pusat Kajian Lontar yang memiliki banyak koleksi lontar, yang banyak bisa digali. Ke depan kita akan dukung terus FIB Unud agar bisa berkontribusi maksimal untuk Udayana,” tandas dekan perempuan pertama FIB Unud itu. *ind
Komentar