Presiden Jokowi Sebut GWK Mahakarya di Era Kekinian
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) setinggi 121 meter, Sabtu (22/9) pukul 19.30 Wita.
MANGUPURA, NusaBali
Presiden menyebut patung GWK yang berdiri megah di atas bukit Ungasan, Desa Ungasan, Kecamatam Kuta Selatan, Kabupaten Badung, itu adalah mahakarya di era kekinian. “Pada malam hari yang indah ini saya sangat senang, bisa hadir bersama bapak ibu dan saudara-saudara sekalian menyaksikan mahakarya anak bangsa, patung Garuda Wisnu Kencana,” ujar Presiden di Cultural Park GWK.
“Saya sebut mahakarya karena patung Garuda Wisnu Kencana adalah salah satu patung baja terbesar di dunia. Patung Garuda Wisnu Kencana adalah patung tertinggi ketiga di dunia,” tambah Presiden seperti dikutip Antara.
Patung GWK menurut Presiden adalah patung tertinggi ketiga di dunia setelah The Spring Temple Buddha di China dan The Laykyun Sekkya Buddha di Myanmar.
“Saya tadi diberikan penjelasan bahwa patung ini lebih tinggi dari pada patung Liberty di Amerika Serikat. Selesainya mahakarya ini bukan hanya membanggakan rakyat Bali, masyarakat Bali tapi juga membanggakan seluruh masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
“Di balik kemegahan patung ini, ada satu hal yang bisa menjadi inspirasi, yakni karya besar dimulai dari keberanian untuk mempunyai gagasan-gagasan besar. Keberanian untuk memiliki mimpi besar. Keberanian untuk melakukan lompatan-lompatan besar. Tanpa keberanian maka akan sulit lahir karya-karya besar,” tutur Presiden.
Dengan terwujudnya patung GWK sejak awal pembangunannya 28 tahun lalu, menurut Presiden menunjukkan bahwa Indonesia juga mampu menghadirkan karya budaya pada masa kini.
“Karena hal ini membuktikan sebagai bangsa yang besar kita bukan hanya mewarisi karya-karya besar peradaban bangsa masa lalu, yang indah seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan. Tapi di era kekinian bangsa kita juga bisa berkarya, bisa berkreasi untuk membangun sebuah peradaban, untuk melahirkan mahakarya yang baru, yang juga mengagumkan kita semua, yang juga diakui dan dikagumi dunia,” jelas Presiden.
Presiden juga mengucapkan terima kasih atas kegigihan dari seniman Nyoman Nuarta yang dengan tekun mewujudkan patung GWK bersama dengan para seniman lain.
“Terima kasih dan aparesiasi kepada Bapak Nyoman Nuarta atas gagasan besar, keberaniannya, dan atas ikhitiar selama ini. Tentu gagasan besar itu juga didukung oleh pekerja-pekerja seni yang handal, yang bekerja di ketinggian 121 meter untuk melahirkan mahakarya ini,” tambah Presiden.
Hadir dalam peresmian tersebut Ibu Negara Irina Joko Widodo, Presiden Indonesia ke-5 Megawati Sukarnoputri, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan para pejabat negara lainnya.
Gubernur Koster mengatakan, patung GWK ini menjadi sangat penting bagi Bali. Kawasan GWK diharapkan menjadi tempat wisata baru dan ikon baru yang akan mendongkrak kunjungan wisatawan ke Bali baik manca negara maupun domestik. Selama ini Bali sering dipercaya menjadi tempat perhelatan penting di dunia. Untuk keperluan even berskala besar Bali memerlulan kawasan terbuka yang mampu menampung ribuan orang dengan fasilitas berstandar internasional. “Oleh karena itu kami sangat mendukung penyelesaian monumen ini. Apalagi tempat ini akan menjadi tempat gala dinner delegasi IMF–WB Oktober nanti,” ujarnya.
Menteri Pariwisata Arie Yahya mengatakan patung GWK adalah ikon baru pariwisat Bali dan Indonesia. Dia berharap dengan kehadiran patung ini dapat meningkatkan kunjungan wisman. Tahun lalu jumlah wisman ke Bali 5,6 juta. Tahun ini ditargetkan 6,5 juta. Dia optimistis target itu tercapai. *po
“Saya sebut mahakarya karena patung Garuda Wisnu Kencana adalah salah satu patung baja terbesar di dunia. Patung Garuda Wisnu Kencana adalah patung tertinggi ketiga di dunia,” tambah Presiden seperti dikutip Antara.
Patung GWK menurut Presiden adalah patung tertinggi ketiga di dunia setelah The Spring Temple Buddha di China dan The Laykyun Sekkya Buddha di Myanmar.
“Saya tadi diberikan penjelasan bahwa patung ini lebih tinggi dari pada patung Liberty di Amerika Serikat. Selesainya mahakarya ini bukan hanya membanggakan rakyat Bali, masyarakat Bali tapi juga membanggakan seluruh masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
“Di balik kemegahan patung ini, ada satu hal yang bisa menjadi inspirasi, yakni karya besar dimulai dari keberanian untuk mempunyai gagasan-gagasan besar. Keberanian untuk memiliki mimpi besar. Keberanian untuk melakukan lompatan-lompatan besar. Tanpa keberanian maka akan sulit lahir karya-karya besar,” tutur Presiden.
Dengan terwujudnya patung GWK sejak awal pembangunannya 28 tahun lalu, menurut Presiden menunjukkan bahwa Indonesia juga mampu menghadirkan karya budaya pada masa kini.
“Karena hal ini membuktikan sebagai bangsa yang besar kita bukan hanya mewarisi karya-karya besar peradaban bangsa masa lalu, yang indah seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan. Tapi di era kekinian bangsa kita juga bisa berkarya, bisa berkreasi untuk membangun sebuah peradaban, untuk melahirkan mahakarya yang baru, yang juga mengagumkan kita semua, yang juga diakui dan dikagumi dunia,” jelas Presiden.
Presiden juga mengucapkan terima kasih atas kegigihan dari seniman Nyoman Nuarta yang dengan tekun mewujudkan patung GWK bersama dengan para seniman lain.
“Terima kasih dan aparesiasi kepada Bapak Nyoman Nuarta atas gagasan besar, keberaniannya, dan atas ikhitiar selama ini. Tentu gagasan besar itu juga didukung oleh pekerja-pekerja seni yang handal, yang bekerja di ketinggian 121 meter untuk melahirkan mahakarya ini,” tambah Presiden.
Hadir dalam peresmian tersebut Ibu Negara Irina Joko Widodo, Presiden Indonesia ke-5 Megawati Sukarnoputri, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan para pejabat negara lainnya.
Gubernur Koster mengatakan, patung GWK ini menjadi sangat penting bagi Bali. Kawasan GWK diharapkan menjadi tempat wisata baru dan ikon baru yang akan mendongkrak kunjungan wisatawan ke Bali baik manca negara maupun domestik. Selama ini Bali sering dipercaya menjadi tempat perhelatan penting di dunia. Untuk keperluan even berskala besar Bali memerlulan kawasan terbuka yang mampu menampung ribuan orang dengan fasilitas berstandar internasional. “Oleh karena itu kami sangat mendukung penyelesaian monumen ini. Apalagi tempat ini akan menjadi tempat gala dinner delegasi IMF–WB Oktober nanti,” ujarnya.
Menteri Pariwisata Arie Yahya mengatakan patung GWK adalah ikon baru pariwisat Bali dan Indonesia. Dia berharap dengan kehadiran patung ini dapat meningkatkan kunjungan wisman. Tahun lalu jumlah wisman ke Bali 5,6 juta. Tahun ini ditargetkan 6,5 juta. Dia optimistis target itu tercapai. *po
1
Komentar