Bali Raih Dua Emas
Potensi penambahan medali masih terbuka. Apalagi masih karateka Bali yang melenggang ke final, Minggu (23/9).
Kejurnas Karate Piala Panglima TNI
JAKARTA, NusaBali
Karateka Bali meraih dua medali emas dalam Kejurnas Karate Piala Panglima TNI-VI 2018, di GOR A. Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, pada Sabtu (22/9) malam. Selain emas, karateka FORKI Bali juga meraih dua medali perunggu. Namun Bali berpeluang menambah medali, setelah sejumlah karatekanya lolos dari fase awal.
"Potensi penambahan medali masih terbuka. Sebab, pertandingan hingga Minggu (23/9). Apalagi masih karateka Bali yang melenggang ke final," ujar Sekum Pengprov Federasi Olahraga Karate Indonesia (FORKI) Bali, Ardy Ganggas. Dengan raihan dua medali emas, menurut Ardy Ganggas, FORKI Bali melampaui target awal, yang membidik satu medali emas. Dengan demikian, tradisi emas berhasil dipertahankan.
Karateka Bali yang meraih dua emas, yakni Made Dwi Puspita Sari-55 kg (TNI) dan AA Ngurah Aprila -75kg (TNI). Keduanya binaan FORKI Bali tapi berstatus anggota TNI. Sedangkan perunggu dipersembahkan Made Yuli Kristina Devi dari nomor -61kg U-21 dan Made Megy Wilantari dari Kata Senior Putri (TNI).
"Pada hari ini (Sabtu, red.) masih satu karateka masuk final di kategori Kata Perorangan Putri Junior atas nama Ni Komang Kristina Candra Dewi," terang Ardy Ganggas. Namun, kata Ardy Ganggas, Kristina Candra Dewi masih menunggu lawan di final. Sedangkan empat karateka masih akan bertanding. Total masih ada lima karateka Bali berpotensi meraih medali.
Sementara itu, Ni Made Dwi Puspita Sari di final mengalahkan Astri Kusnul, yang juga anggota TNI AD. Berhubung satu tim, Sari dan Astri Kusnul sering bertemu baik dalam pertandingan maupun latihan. Mereka pun sama-sama mengetahui kelebihan dan kekuranganya.
Mereka pun all out agar juara. Apalagi Sari sebagai juara bertahan, tentu tidak ingin kalah. Ia gencar melakukan penyerangan sehingga menembus pertahanan Astri Kusnul.
"Pertandingan tadi berjalan lancar. Saya banyak menyerang dia," kata Sari, panggilan akrab Ni Made Dwi Puspita Sari.
Sebelum ke final, anggota kesatuan Direktorat Zeni AD ini mengalahkan Yofi dari angkatan udara. Sari sangat bersyukur atas prestasinya itu. Pasalnya, ia bisa mempertahankan gelar juara. Plus target meraih medali emas Panglima TNI Cup terwujud.
Di Kejurnas Piala Panglima itu mempertandingkan beberapa kategori. lai nomor/kategori Kadet, Junior, dan Under 21. *dek, k22
JAKARTA, NusaBali
Karateka Bali meraih dua medali emas dalam Kejurnas Karate Piala Panglima TNI-VI 2018, di GOR A. Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, pada Sabtu (22/9) malam. Selain emas, karateka FORKI Bali juga meraih dua medali perunggu. Namun Bali berpeluang menambah medali, setelah sejumlah karatekanya lolos dari fase awal.
"Potensi penambahan medali masih terbuka. Sebab, pertandingan hingga Minggu (23/9). Apalagi masih karateka Bali yang melenggang ke final," ujar Sekum Pengprov Federasi Olahraga Karate Indonesia (FORKI) Bali, Ardy Ganggas. Dengan raihan dua medali emas, menurut Ardy Ganggas, FORKI Bali melampaui target awal, yang membidik satu medali emas. Dengan demikian, tradisi emas berhasil dipertahankan.
Karateka Bali yang meraih dua emas, yakni Made Dwi Puspita Sari-55 kg (TNI) dan AA Ngurah Aprila -75kg (TNI). Keduanya binaan FORKI Bali tapi berstatus anggota TNI. Sedangkan perunggu dipersembahkan Made Yuli Kristina Devi dari nomor -61kg U-21 dan Made Megy Wilantari dari Kata Senior Putri (TNI).
"Pada hari ini (Sabtu, red.) masih satu karateka masuk final di kategori Kata Perorangan Putri Junior atas nama Ni Komang Kristina Candra Dewi," terang Ardy Ganggas. Namun, kata Ardy Ganggas, Kristina Candra Dewi masih menunggu lawan di final. Sedangkan empat karateka masih akan bertanding. Total masih ada lima karateka Bali berpotensi meraih medali.
Sementara itu, Ni Made Dwi Puspita Sari di final mengalahkan Astri Kusnul, yang juga anggota TNI AD. Berhubung satu tim, Sari dan Astri Kusnul sering bertemu baik dalam pertandingan maupun latihan. Mereka pun sama-sama mengetahui kelebihan dan kekuranganya.
Mereka pun all out agar juara. Apalagi Sari sebagai juara bertahan, tentu tidak ingin kalah. Ia gencar melakukan penyerangan sehingga menembus pertahanan Astri Kusnul.
"Pertandingan tadi berjalan lancar. Saya banyak menyerang dia," kata Sari, panggilan akrab Ni Made Dwi Puspita Sari.
Sebelum ke final, anggota kesatuan Direktorat Zeni AD ini mengalahkan Yofi dari angkatan udara. Sari sangat bersyukur atas prestasinya itu. Pasalnya, ia bisa mempertahankan gelar juara. Plus target meraih medali emas Panglima TNI Cup terwujud.
Di Kejurnas Piala Panglima itu mempertandingkan beberapa kategori. lai nomor/kategori Kadet, Junior, dan Under 21. *dek, k22
Komentar