Penyusutan Air Danau Buyan Makin Parah
Warga setempat bahkan menyebut turunnya debit air danau tahun ini dinilai paling parah dibandingkan yang sudah terjadi tahun-tahun sebelumnya.
SINGARAJA, NusaBali
Musim kemarau semakin memperparah kondisi Danau Buyan yang terletak Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng Sejak beberapa bulan terakhir, penyusutan debit air Danau Buyan yang sebelumnya diterpa masalah pendangkalan dan sedimentasi lumpur ini, semakin memprihatinkan.
Diperkirakan, setiap minggunya danau Buyan mengalami debit penurunan air hingga 30 centimeter. Penyusutan debit air terlihat jelas, dari pinggiran danau, air mulai mengering berubah menjadi lumpur daratan.
Akibat penurunan debit air Danau Buyan membuat sekitar semakin kesulitan untuk mendapatkan air. Padahal, setiap hari warga sangat membutuhkan air untuk kebutuhan penyiram strawberi dan tanaman kol. "Penurunan air Danau Buyan terjadi sekitar pertengahan bulan Agustus," ucap petani setempat Luh Riasih, Rabu (14/10) lalu.
Bahkan, turunnya debit air danau, tahun ini dinilai paling parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Turunnya permukaan air danau ini sejak dimulainya musim kemarau," ujarnya. Padahal dia sendiri setiap hari memanfaatkan air danau untuk kebutuhan sehari-hari, terutama menyirami tanaman.
Dari pengalaman yang sudah, papar dia, biasanya penurunan debit air danau ini terjadi setiap beberapa tahun sekali, bukan setahun sekali. Jika diperhatikan, penurunannya sangat terlihat jelas jika berada disekitarnya. Lain lagi jika air Danau dalam kondisi penuh, banyak tanaman enceng gondok muncul menyebar. "Mungkin kami warga sekitar untuk lebih sadar menanam pohon sekitar Danau. Ini bagian untuk mengantisipasi surutnya air Danau Buyan," beber Luh Riasih.
Sementara itu, dosen Fakultas Pertanian Universitas Udayana Dr Kartini mengaku bersama timnya telah melakukan penelitian terkait turunnya debit air danau Buyan. "Air Danau Buyan memang benar mengalami penurunan. Dari catatan yang ada, penurunan sudah mencapai dua meter sejak bulan Agustus hingga September," tandas Kartini.
Jika dikalkulasi, penurunan khusus untuk bulan-bulan ini memang mencapai 30 centimeter air semakin menurun per minggunya. Untuk itu, pihaknya mendorong ada gebrakan pemerintah bersama-sama masyarakat, menjaga ekosistem dan kelestarian Danau Buyan.
Salah satunya menanam pohon kopi selain iklim mendukung dan fungsi pohon kopi memang sebagai penyimpan air. "Pemerintah harus berani memberi intensif kepada petani untuk mengelola tanaman kopi. Selain menjaga air danau, tanaman kopi bisa juga bermanfaat untuk ekonomi masyarakat," jelas Kartini sembari menyebut limbah hotel dan restoran di sekeliling danau juga perlu diperhatikan.
Apalagi Danau itu kawasan konservasi. Terlebih wilayah Danau Buyan adalah kawasan yang sangat dilindungi, bukan hanya dari segi lingkungan melainkan dari segi sosial budaya. Danau Buyan merupakan salah satu daerah penampung dan penghasil air di luar Danau Tamblingan, Danau Beratan, dan Danau Batur.
Melihat Kabupaten Buleleng yang Nyegara Gunung, dengan keberadaan pegunungan dan pesisir pantainya. Salah satu aktivitas ritual umat Hindu dilakukan adalah areal Danau Buyan.
1
Komentar