Kepala Dinas Pariwisata Diminta Tak Ikut Promosi ke Luar Negeri
Bupati Minta Dinas Pariwisata Fokus Menata Desa Wisata
MANGUPURA, NusaBali
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta meminta Dinas Pariwisata Badung fokus menata desa wisata yang kini sedang dikembangkan. Bupati bahkan langsung menginstruksikan Kepala Dinas Pariwisata Badung I Made Badra untuk tidak ikut melakukan sales mission atau promosi pariwisata ke luar negeri, supaya lebih fokus bekerja menata desa wisata.
Instruksi Bupati itu disampaikan di sela-sela press conference kegiatan Mandiri Badung International Night Run 2018 pada 30 September 2018 mendatang, di Puspem Badung, Selasa (25/9). Menurut Bupati, penataan desa wisata ini sangat penting supaya bisa mengimbangi pesatnya pariwisata di Badung Selatan (Kuta dan Kuta Selatan, Red).
“Tidak mungkin pariwisata di Kuta Selatan dibawa ke Utara. Makanya, desa wisata perlu dikembangkan demi menunjang sektor pariwisata di Kuta Selatan,” katanya.
Di samping itu, tujuan menggeber desa wisata demi meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang ada di Badung Utara. “Kita lakukan ini agar masyarakat di Badung Utara khususnya bisa menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Jadi ini tugas untuk Kadis Pariwisata,” tandas Bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang itu.
Supaya fokus dalam pengembangan desa wisata, Bupati langsung menginstruksikan Badra selaku Kadis Pariwisata untuk tidak ikut langsung dalam sales mission ke luar negeri. Pasalnya, masih ada pihak lain yang bisa melakukan tugas promosi pariwisata ke luar negeri, terlebih ada Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPBD) yang mendapatkan suntikan dana dari Pemkab Badung.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra menyatakan sejatinya tidak ada larangan untuk ke luar negeri, dirinya hanya diminta fokus menata desa wisata, atraksi, dan lainnya di Badung. “Nanti tim promosi ke luar negeri itu dengan BPPD Badung. Jadi saya fokus menata desa wisata,” kata Badra.
Sejauh ini, menurut birokrat asal Kuta, itu Disparda Badung bersama BPPD Badung sudah beberapa kali melakukan promosi pariwisata ke luar negeri. Dan diakui dari hasil keliling luar negeri sudah memberikan dampak kepada tingkat kunjungan.
Mengenai penataan desa wisata, imbuhnya, rencana ada lima desa wisata yang digeber untuk pilot project pada tahun 2018 ini. Lima desa wisata dimaksud meliputi Desa Wisata Pangsan, Carangsari, Bongkasa Pertiwi, Baha, dan Sangeh. “Jadi kita akan bikin desa wisata itu terintegrasi dengan semua sektor. Selain itu infrastruktur, kenyamanan, keamanan, dan atraksinya akan kami programkan agar dikemas dengan baik,” jelasnya.
Bahkan, masih menurut Badra, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) untuk bisa membantu mempromosikan desa wisata. “Saat ini memang belum ada permintaan. Nanti bila ada permintaan, kita siapkan transportasi, guide, atraksi. Yang jelas, desa wisata yang kita kembangkan memiliki keunggulan masing-masing,” kata Badra. *asa
Instruksi Bupati itu disampaikan di sela-sela press conference kegiatan Mandiri Badung International Night Run 2018 pada 30 September 2018 mendatang, di Puspem Badung, Selasa (25/9). Menurut Bupati, penataan desa wisata ini sangat penting supaya bisa mengimbangi pesatnya pariwisata di Badung Selatan (Kuta dan Kuta Selatan, Red).
“Tidak mungkin pariwisata di Kuta Selatan dibawa ke Utara. Makanya, desa wisata perlu dikembangkan demi menunjang sektor pariwisata di Kuta Selatan,” katanya.
Di samping itu, tujuan menggeber desa wisata demi meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang ada di Badung Utara. “Kita lakukan ini agar masyarakat di Badung Utara khususnya bisa menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Jadi ini tugas untuk Kadis Pariwisata,” tandas Bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang itu.
Supaya fokus dalam pengembangan desa wisata, Bupati langsung menginstruksikan Badra selaku Kadis Pariwisata untuk tidak ikut langsung dalam sales mission ke luar negeri. Pasalnya, masih ada pihak lain yang bisa melakukan tugas promosi pariwisata ke luar negeri, terlebih ada Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPBD) yang mendapatkan suntikan dana dari Pemkab Badung.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra menyatakan sejatinya tidak ada larangan untuk ke luar negeri, dirinya hanya diminta fokus menata desa wisata, atraksi, dan lainnya di Badung. “Nanti tim promosi ke luar negeri itu dengan BPPD Badung. Jadi saya fokus menata desa wisata,” kata Badra.
Sejauh ini, menurut birokrat asal Kuta, itu Disparda Badung bersama BPPD Badung sudah beberapa kali melakukan promosi pariwisata ke luar negeri. Dan diakui dari hasil keliling luar negeri sudah memberikan dampak kepada tingkat kunjungan.
Mengenai penataan desa wisata, imbuhnya, rencana ada lima desa wisata yang digeber untuk pilot project pada tahun 2018 ini. Lima desa wisata dimaksud meliputi Desa Wisata Pangsan, Carangsari, Bongkasa Pertiwi, Baha, dan Sangeh. “Jadi kita akan bikin desa wisata itu terintegrasi dengan semua sektor. Selain itu infrastruktur, kenyamanan, keamanan, dan atraksinya akan kami programkan agar dikemas dengan baik,” jelasnya.
Bahkan, masih menurut Badra, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) untuk bisa membantu mempromosikan desa wisata. “Saat ini memang belum ada permintaan. Nanti bila ada permintaan, kita siapkan transportasi, guide, atraksi. Yang jelas, desa wisata yang kita kembangkan memiliki keunggulan masing-masing,” kata Badra. *asa
1
Komentar