Dipecat, Sugita Ngaku Legowo
Sampai kemarin Sugita masih mempertanyakan alasan pemecatan dirinya, sebab dalam pilkada Badung lalu dirinya mengklaim sudah bekerja.
Tegaskan Tak akan Mengajukan Gugatan
MANGUPURA, NusaBali
Setelah lebih dari seminggu dipecat sebagai kader PDIP, anggota DPRD Badung, I Made Sugita akhirnya angkat bicara. Kepada wartawan, Senin (11/4) di gedung DPRD Badung, Sugita mengaku legowo dan menerima keputusan pemecatan dirinya. Sugita bahkan menyatakan walau sebagai kader telah dipecat, tetapi jiwanya akan tetap setiap pada partai.
Politisi asal kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta itu memastikan tidak akan melawan keputusan partai lewat jalur hukum. Sugita hanya ingin memastikan prosedur pengambilan keputusan di internal PDIP telah melalui kajian mendalam dan bukan disebabkan faktor like dan dislike.
“Secara administrasi, saya terima dipecat. Tetapi secara jiwa, apakah saya bisa dipecat? Jiwa saya akan tetap di PDIP. Tidak akan pindah ke partai lain,” tegas Sugita dalam keterangan persnya sekitar pukul 11.00 Wita, kemarin. Walau begitu, Sugita menyesalkan bila disebut-sebut membelot dalam Pilkada Badung. Sesuai bunyi surat pemecatan dari DPP PDIP Nomor: 120/KPTS/DPP/III/2016 tertanggal 22 Maret 2016, yang ditandatangani langsung Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, yang menyebut dirinya tidak mengindahkan instruksi partai terkait rekomendasi calon bupati dan wakil bupati Badung pada pilkada serentak 2015. “Siapa yang menjamin tidak akan membelot, adakah garansi bahwa pengurus partai yang sekarang itu tidak membelot?,” tanyanya.
Sampai kemarin pun Sugita masih mempertanyakan alasan pemecatan dirinya. Sebab dalam pilkada Badung lalu dirinya mengklaim sudah bekerja. “Bisa di-cross check ke masyarakat, apakah benar saya membelot. Masyarakat sekarang sudah cerdas dan makin kritis memilih pemimpin, apalagi di daerah seperti Kuta,” katanya.
Masih menurut dia, jika pemecatan dikait-kaitkan dengan sikapnya menolak rencana reklamasi Telok Benoa, juga dinilai salah alamat. Sugita menyebut, jika dugaan tersebut benar, pihaknya akan sangat menyayangkan keputusan elite partainya. Sebab, imbuh Sugita, PDIP selama ini mendeklarasikan diri sebagai partai wong cilik.
“Saya berharap tidak dikait-kaitkan dengan pemecatan saya dengan penolakan saya menolak reklamasi. Seharusnya partai bangga punya kader yang berani memperjuangkan aspirasi rakyat,” kata dia. Sugita menambahkan, seharusnya aspirasi masyarakat ini yang dibela. “Saya ingin semua kader PDIP berada di garis depan membela aspirasi masyarakat menolak reklamasi. Saya acungi jempol bagi kader-kader yang berani untuk itu,” tegasnya.
Apakah ada gugatan? Sugita hanya menjawab diplomatis. “Untuk keputusan partai saya tidak akan menggugat. Sebab saya sangat paham betul AD/ART partai,” imbuhnya.
Lebih lanjut Sugita menyampaikan permohonan maaf, baik ke partai maupun ke masyarakat jika kinerjanya di dewan belum maksimal. “Saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat, belum mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat,” ucap Sugita. Dia juga menyampaikan banyak hal yang harus dibenahi baik dalam pembangunan maupun pemerintahan.
Sementara Sekretariat DPRD (Setwan) Badung hingga kemarin mengaku belum menerima informasi kalau ada wakil rakyat yang akan di-PAW. “Belum. Tiyang (saya) belum ada terima surat,” kata Sekretaris DPRD Badung, I Made Wira Dharmajaya yang dikonfirmasi, Senin (11/4).
Wira Dharmajaya mengaku pihaknya hanya bersifat menunggu. Artinya, jika ada surat yang masuk dari parpol terkait usulan PAW anggota baru pihaknya akan melakukan proses tindaklanjut. Sebelumnya diberitakan DPP PDIP memutuskan memecat dua kadernya di Bali, yakni Wayan Disel Astawa (Anggota Fraksi PDIP DPRD Bali) dan I Made Sugita (anggota Fraksi PDIP DPRD Badung). 7 asa
1
Komentar