Asap dari Timbunan Sampah Dikeluhkan
TPS liar seluas 30 are sudah ditutup, tetapi masih ada timbunan sampah terdahulu. Timbunan sampah tersebut mengepulkan asap yang memicu keluhan warga sekitar.
MANGUPURA, NusaBali
Warga Perumahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan mengeluhkan asap yang berasal dari timbunan sampah dari eks tempat pembuangan sampah (TPS) liar di sekitar kawasan. Mendapati keluhan warga, tim dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung bersama Camat Kuta Selatan Made Widiana ke lokasi, Kamis (27/9) siang.
Kadis LHK Badung I Putu Eka Merthawan yang dikonfirmasi pada Kamis kemarin, mengatakan timbunan sampah itu luasnya sekitar 30 are. Timbunan sampah itu telah ada sejak belasan tahun silam. Saat ini sampah-sampah tersebut menghasilkan gas yang membuat sampah yang didominasi plastik itu terbakar.
“Mendapat aduan warga kami langsung menerjunkan tim melakukan sidak ke eks TPS liar itu untuk mengecek kondisinya. Tim kami ke lokasi bersama Camat Kuta Selatan (Made Widiana). Dari hasil pantauan lapangan, kebakaran itu terjadi diduga akibat gas yang ada di dasar timbunan sampah,” tutur Merthawan, Kamis (27/9).
Untuk mengatasinya pihaknya berencana menguruk timbunan sampah yang terbakar dengan tanah. Pengurukan akan menggunakan alat berat loader. Untuk itu Dinas LHK akan bersinergi dengan pihak Kecamatan Kuta Selatan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung. Sebelum dilakukan pengurukan terlebih dahulu dilakukan penyemprotan.
“Kalau diuruk dulu takutnya apinya yang di dasar timbunan sampah tidak padam. Jika dilakukan pengurukan terlebih dahulu akan sangat berbahaya. Karena apinya belum tentu padam sempurna,” tandasnya.
Sampah yang terbakar itu adalah timbunan sampah lama yang menumpuk di lokasi tersebut. Akibat kebakaran itu menyebabkan kawasan sekitarnya terkena asap. Asap yang keluar dari dalam sampah yang terbakar itu cukup keras karena sebagian besar sampahnya adalah sampah plastik.
“Kami berharap masyarakat setempat untuk memahami kondisi yang terjadi saat ini. Saya mengajak untuk tidak lagi membuang sampah ke sana. Saat ini memang TPS itu sudah ditutup. Tetapi sisa sampah yang dulu masih ada di tempat itu. Di dalam timbunan sampah itu terdapat gas metan. Kebakaran itu terjadi kami duga akibat gas metan,” kata Merthawan. *po
Warga Perumahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan mengeluhkan asap yang berasal dari timbunan sampah dari eks tempat pembuangan sampah (TPS) liar di sekitar kawasan. Mendapati keluhan warga, tim dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung bersama Camat Kuta Selatan Made Widiana ke lokasi, Kamis (27/9) siang.
Kadis LHK Badung I Putu Eka Merthawan yang dikonfirmasi pada Kamis kemarin, mengatakan timbunan sampah itu luasnya sekitar 30 are. Timbunan sampah itu telah ada sejak belasan tahun silam. Saat ini sampah-sampah tersebut menghasilkan gas yang membuat sampah yang didominasi plastik itu terbakar.
“Mendapat aduan warga kami langsung menerjunkan tim melakukan sidak ke eks TPS liar itu untuk mengecek kondisinya. Tim kami ke lokasi bersama Camat Kuta Selatan (Made Widiana). Dari hasil pantauan lapangan, kebakaran itu terjadi diduga akibat gas yang ada di dasar timbunan sampah,” tutur Merthawan, Kamis (27/9).
Untuk mengatasinya pihaknya berencana menguruk timbunan sampah yang terbakar dengan tanah. Pengurukan akan menggunakan alat berat loader. Untuk itu Dinas LHK akan bersinergi dengan pihak Kecamatan Kuta Selatan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung. Sebelum dilakukan pengurukan terlebih dahulu dilakukan penyemprotan.
“Kalau diuruk dulu takutnya apinya yang di dasar timbunan sampah tidak padam. Jika dilakukan pengurukan terlebih dahulu akan sangat berbahaya. Karena apinya belum tentu padam sempurna,” tandasnya.
Sampah yang terbakar itu adalah timbunan sampah lama yang menumpuk di lokasi tersebut. Akibat kebakaran itu menyebabkan kawasan sekitarnya terkena asap. Asap yang keluar dari dalam sampah yang terbakar itu cukup keras karena sebagian besar sampahnya adalah sampah plastik.
“Kami berharap masyarakat setempat untuk memahami kondisi yang terjadi saat ini. Saya mengajak untuk tidak lagi membuang sampah ke sana. Saat ini memang TPS itu sudah ditutup. Tetapi sisa sampah yang dulu masih ada di tempat itu. Di dalam timbunan sampah itu terdapat gas metan. Kebakaran itu terjadi kami duga akibat gas metan,” kata Merthawan. *po
Komentar