Tabanan Akan Ekspor Kopi ke Korea Selatan
Sebagai salah satu daerah penghasil kopi Robusta, tahun 2018 Kabupaten Tabanan akan ekspor kopi ke Korea Selatan.
TABANAN, NusaBali
Saat ini kopi yang akan diekspor sebanyak satu kontainer atau setara dengan 18 ton, sedang disiapkan.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan Dewa Ketut Budidana Susila, mengatakan kembalinya Tabanan ekspor kopi Robusta kering ke Korea Selatan karena ada permintaan. Ini dilihat dari hasil penjajakan negera tersebut di berbagai daerah. “Tabanan sempat ekspor kopi ke Korea Selatan tahun 2016, sekarang permintaan kembali ada,” ujarnya, Kamis (27/9).
Kata dia, kopi yang akan di eskpor adalah kopi Robusta Pupuan. Kopi yang bakal diekspor sudah memiliki MPIG (Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis). Para ketua MPIG mengumpulkan kopi untuk memenuhi permintaan ekspor. “Sebenarnya permintaan ekspor lebih dari satu kontainer, tetapi karena MPIG belum berjalan maksimal sehingga hanya bisa memenuhi satu kontainer,” jelasnya.
Sementara untuk harga beli kopi, eksportir menetapkan harga Rp 32.500 per kilogram. Kata Budidana Susila saat ini harga kopi dunia sedang murah. Namun, harga yang ditawarkan ke petani juga tidak merugikan. Sebab untuk harga domestik, kopi petik merah kering dihargai Rp 28.000 per kilogram sementara untuk petik campuran kering Rp 24.000 per kilogram.
Dirinya menambahkan tahun 2017 Kabupaten Tabanan sempat vakum tidak ekspor kopi karena hasil panen petani tidak maksimal akibat cuaca buruk. “Oleh karena itulah tahun 2017 petani tidak bisa ekspor,” tandasnya. *de
Saat ini kopi yang akan diekspor sebanyak satu kontainer atau setara dengan 18 ton, sedang disiapkan.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan Dewa Ketut Budidana Susila, mengatakan kembalinya Tabanan ekspor kopi Robusta kering ke Korea Selatan karena ada permintaan. Ini dilihat dari hasil penjajakan negera tersebut di berbagai daerah. “Tabanan sempat ekspor kopi ke Korea Selatan tahun 2016, sekarang permintaan kembali ada,” ujarnya, Kamis (27/9).
Kata dia, kopi yang akan di eskpor adalah kopi Robusta Pupuan. Kopi yang bakal diekspor sudah memiliki MPIG (Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis). Para ketua MPIG mengumpulkan kopi untuk memenuhi permintaan ekspor. “Sebenarnya permintaan ekspor lebih dari satu kontainer, tetapi karena MPIG belum berjalan maksimal sehingga hanya bisa memenuhi satu kontainer,” jelasnya.
Sementara untuk harga beli kopi, eksportir menetapkan harga Rp 32.500 per kilogram. Kata Budidana Susila saat ini harga kopi dunia sedang murah. Namun, harga yang ditawarkan ke petani juga tidak merugikan. Sebab untuk harga domestik, kopi petik merah kering dihargai Rp 28.000 per kilogram sementara untuk petik campuran kering Rp 24.000 per kilogram.
Dirinya menambahkan tahun 2017 Kabupaten Tabanan sempat vakum tidak ekspor kopi karena hasil panen petani tidak maksimal akibat cuaca buruk. “Oleh karena itulah tahun 2017 petani tidak bisa ekspor,” tandasnya. *de
Komentar