Pemkab Badung dan Universitas Udayana Tandatangani MoU di Bidang Kesehatan
Pemkab Badung bersama Universitas Udayana (Unud) menandatangani kesepakatan bersama (MoU) terkait penyerahan bantuan hibah alat-alat kesehatan (alkes) senilai Rp 55,4 miliar dari Pemkab Badung kepada Rumah Sakit (RS) Unud.
MANGUPURA, NusaBali
Pemkab Badung berharap bantuan dimaksud dapat mengoptimalkan operasional RS Unud, sehingga bisa mendukung optimalisasi pelayanan kesehatan di wilayah Badung Selatan. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Rektor Unud Prof Dr dr AA Raka Sudewi SpS (K) di acara peresmian RS Unud, di Jimbaran, Kuta Selatan, Sabtu (29/9). Peresmian RS Unud dilakukan oleh Menristekdikti Mohamad Nasir ditandai penandatanganan prasasti.
Bupati Giri Prasta mengapresiasi kehadiran Menristekdikti Nasir dan meresmikan RS Unud. Menurutnya saat ini Badung telah melaksanakan program tri kona (lahir, hidup, mati). Untuk administrasi kependudukan, Badung sudah punya program Aku Sapa (administrasi kependudukan satu paket). “Ini kami lakukan totalitas, sehingga melahirkan di Kabupaten Badung tidak mengenal ras atau agama, semua penduduk mendapat pelayanan yang sama,” ujarnya.
Pelayanan kesehatan bagi masyarakat baik di puskesmas, RSUD Mangusada, RSUP Sanglah maupun RS yang diajak kerjasama, klinik dokter umum swasta 24 jam termasuk di RS Unud ini, berapa pun menghabiskan biaya ditanggung Pemkab Badung.
“Selain itu ada juga santunan bagi penunggu pasien per hari Rp 200 ribu untuk pasien rawat inap di kelas 3. Untuk kematian diberikan santunan kematian Rp 10 juta sekaligus mendapat akte kematian dan perubahan KK,” kata Bupati Giri Prasta.
Untuk menjamin kesehatan masyarakat di setiap desa telah diberikan ambulans siaga lengkap dengan dokter, bidan, dan perawat.
Menristekdikti Nasir memberikan apresiasi luar biasa kepada Bupati Badung atas program-program yang telah dipaparkan dalam kaitan untuk meningkatkan kesehatan dan pelayanan kepada masyarakat. Program yang luar biasa ini harus dicoba di tempat lain, dan ini bisa dijadikan salah satu benchmark pada kabupaten-kabupaten lain.
“Mudah-mudahan Kabupaten Badung menjadi percontohan di Indonesia tentang kesehatan dan pendidikan,” ungkapnya.
Raka Sudewi menyatakan terima kasih atas bantuan Pemkab Badung. “Melalui Bapak Bupati kami menerima bantuan hibah alkes senilai Rp 55,4 miliar pada APBD Perubahan tahun 2018 ini. Keunggulan RS Unud adalah poliklinik travel medicine atau cabang ilmu kedokteran yang mempelajari berbagai aspek yang berkaitan dengan kesehatan wisatawan baik itu pra travel, post travel, maupun during traveling,” katanya. *asa
Pemkab Badung berharap bantuan dimaksud dapat mengoptimalkan operasional RS Unud, sehingga bisa mendukung optimalisasi pelayanan kesehatan di wilayah Badung Selatan. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Rektor Unud Prof Dr dr AA Raka Sudewi SpS (K) di acara peresmian RS Unud, di Jimbaran, Kuta Selatan, Sabtu (29/9). Peresmian RS Unud dilakukan oleh Menristekdikti Mohamad Nasir ditandai penandatanganan prasasti.
Bupati Giri Prasta mengapresiasi kehadiran Menristekdikti Nasir dan meresmikan RS Unud. Menurutnya saat ini Badung telah melaksanakan program tri kona (lahir, hidup, mati). Untuk administrasi kependudukan, Badung sudah punya program Aku Sapa (administrasi kependudukan satu paket). “Ini kami lakukan totalitas, sehingga melahirkan di Kabupaten Badung tidak mengenal ras atau agama, semua penduduk mendapat pelayanan yang sama,” ujarnya.
Pelayanan kesehatan bagi masyarakat baik di puskesmas, RSUD Mangusada, RSUP Sanglah maupun RS yang diajak kerjasama, klinik dokter umum swasta 24 jam termasuk di RS Unud ini, berapa pun menghabiskan biaya ditanggung Pemkab Badung.
“Selain itu ada juga santunan bagi penunggu pasien per hari Rp 200 ribu untuk pasien rawat inap di kelas 3. Untuk kematian diberikan santunan kematian Rp 10 juta sekaligus mendapat akte kematian dan perubahan KK,” kata Bupati Giri Prasta.
Untuk menjamin kesehatan masyarakat di setiap desa telah diberikan ambulans siaga lengkap dengan dokter, bidan, dan perawat.
Menristekdikti Nasir memberikan apresiasi luar biasa kepada Bupati Badung atas program-program yang telah dipaparkan dalam kaitan untuk meningkatkan kesehatan dan pelayanan kepada masyarakat. Program yang luar biasa ini harus dicoba di tempat lain, dan ini bisa dijadikan salah satu benchmark pada kabupaten-kabupaten lain.
“Mudah-mudahan Kabupaten Badung menjadi percontohan di Indonesia tentang kesehatan dan pendidikan,” ungkapnya.
Raka Sudewi menyatakan terima kasih atas bantuan Pemkab Badung. “Melalui Bapak Bupati kami menerima bantuan hibah alkes senilai Rp 55,4 miliar pada APBD Perubahan tahun 2018 ini. Keunggulan RS Unud adalah poliklinik travel medicine atau cabang ilmu kedokteran yang mempelajari berbagai aspek yang berkaitan dengan kesehatan wisatawan baik itu pra travel, post travel, maupun during traveling,” katanya. *asa
Komentar