Buleleng Siapkan Relawan Tangguh
Sebanyak 157 anggota Palang Merah Remaja (PMR) yang berasal dari 18 sekolah di Kabupaten Buleleng mengikuti evaluasi, 29-30 September.
Anggota PMR Wira Jalani Evaluasi
SINGARAJA, NusaBali
Ratusan peserta digenjot penguasaan kepalangmerahan yang dinilai melalui evaluasi oleh PMI Kabupaten Buleleng. Ratusan PMR itu pun disebut sebagai calon relawan PMI yang handal dan tangguh di segala bidang.
Wakil Ketua II PMI Buleleng, Made Ngadeg mengatakan, generasi muda tergabung PMR diharapkan memahami sisi kemanusiaan dan mengimplementasikan kehidupan sehari-hari. Keterampilan pertolongan pertama dan keterampilan lainnya juga dapat diterapkan saat teman atau seseorang sedang mengalami musibah dan memerlukan pertolongan, baik di sekolah maupun di lingkungan terdekat. Sehingga PMR siap membantu tugas PMI secara keseluruhan.
Selain itu Ngadeg yang juga Sekretaris Disdikpora Buleleng menyebut PMR merupakan ujung tombak PMI dan wadah pembinaan generasi muda di bangku sekolah. Dalam evaluasi kompetensi yang digelar setiap tahunnya diharapkan PMR yang ada di masing-masing sekolah memahami sisi kemanusian. Sehingga ke depannya dapat bertahan dan bergabung sebagai relawan PMI.
“Kami mengajak generasi muda memahami peran dan tugas PMI, dengan kompetensi keterampilan yang dimiliki diharapkan dapat diterapkan di lingkungan terdekatnya, sehingga nanti dapat membantu tugas PMI sebagai relawan,” ungkap dia. Sejauh ini Kabupaten Buleleng memiliki 100 orang relawan yang aktif melakukan aksi kemanusiaannya di semua bidang.
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana, Komang Pande Wirya Ananda, mengatakan evaluasi PMR Wira merupakan kegiatan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan kepalangmerahan. Seratusan peserta itu menjalani pelatihan dan evaluasi selama 2 hari 1 malam yang difokuskan di SMKN 1 Sukasada.
“Mereka mendapatkan materi tentang pertolongan pertama dan tandu darurat, ayo bencana, remaja sehat pedului sesama, kepemimpinan, gerakan PMI, pendidikan remaja sebaya, donor darah, di akhir kegiatan juga aka nada evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman, untuk bekal mereka mencadi relawan tangguh,” ungkapnya.
Dari hasil evaluasi tujuh pokok kepalangmerahan, regu SMKN 1 Singaraja dinobatkan sebagai Teladan I, disusul regu SMAN 4 Singaraja sebagai Teladan II dan SMK Kesehatan Vidya Usada, sebagai Teladan III. *k23
SINGARAJA, NusaBali
Ratusan peserta digenjot penguasaan kepalangmerahan yang dinilai melalui evaluasi oleh PMI Kabupaten Buleleng. Ratusan PMR itu pun disebut sebagai calon relawan PMI yang handal dan tangguh di segala bidang.
Wakil Ketua II PMI Buleleng, Made Ngadeg mengatakan, generasi muda tergabung PMR diharapkan memahami sisi kemanusiaan dan mengimplementasikan kehidupan sehari-hari. Keterampilan pertolongan pertama dan keterampilan lainnya juga dapat diterapkan saat teman atau seseorang sedang mengalami musibah dan memerlukan pertolongan, baik di sekolah maupun di lingkungan terdekat. Sehingga PMR siap membantu tugas PMI secara keseluruhan.
Selain itu Ngadeg yang juga Sekretaris Disdikpora Buleleng menyebut PMR merupakan ujung tombak PMI dan wadah pembinaan generasi muda di bangku sekolah. Dalam evaluasi kompetensi yang digelar setiap tahunnya diharapkan PMR yang ada di masing-masing sekolah memahami sisi kemanusian. Sehingga ke depannya dapat bertahan dan bergabung sebagai relawan PMI.
“Kami mengajak generasi muda memahami peran dan tugas PMI, dengan kompetensi keterampilan yang dimiliki diharapkan dapat diterapkan di lingkungan terdekatnya, sehingga nanti dapat membantu tugas PMI sebagai relawan,” ungkap dia. Sejauh ini Kabupaten Buleleng memiliki 100 orang relawan yang aktif melakukan aksi kemanusiaannya di semua bidang.
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana, Komang Pande Wirya Ananda, mengatakan evaluasi PMR Wira merupakan kegiatan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan kepalangmerahan. Seratusan peserta itu menjalani pelatihan dan evaluasi selama 2 hari 1 malam yang difokuskan di SMKN 1 Sukasada.
“Mereka mendapatkan materi tentang pertolongan pertama dan tandu darurat, ayo bencana, remaja sehat pedului sesama, kepemimpinan, gerakan PMI, pendidikan remaja sebaya, donor darah, di akhir kegiatan juga aka nada evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman, untuk bekal mereka mencadi relawan tangguh,” ungkapnya.
Dari hasil evaluasi tujuh pokok kepalangmerahan, regu SMKN 1 Singaraja dinobatkan sebagai Teladan I, disusul regu SMAN 4 Singaraja sebagai Teladan II dan SMK Kesehatan Vidya Usada, sebagai Teladan III. *k23
Komentar