SMAN 1 Bangli Ingin Manfaatkan Lahan KONI
SMAN 1 Bangli kembali mengajukan permohonan untuk memanfaatkan lahan milik Pemkab Bangli. Lahan tersebut saat ini dimanfaatkan untuk sekretariat Koni Bangli.
BANGLI, NusaBali
Antara SMAN 1 Bangli dengan secretariat Koni Bangli bersebelahan. SMAN 1 Bangli yang ingin memanfaatkan lahan itu telah mengajukan permohonan pada tahun 2015.
Kepala SMAN 1 Bangli, I Nengah Sudaya, mengaku permohonan pemanfaatkan lahan sudah mendapat restu dari Bupati Bangli, I Made Gianyar. Hanya saja proses kelanjutannya tidak jelas. “Beberapa kali kami ajukan permohonan namun belum ada jawaban. Kami menginginkan lahan itu untuk perluasan sekolah,” ungkap Sudaya, Senin (1/10). Dijelaskan, pada tahun 2015, SMAN I Bangli mendapat bantuan Rp 517.000.000 dari Kementerian Pendidikan untuk pembangunan 3 lokal ruang belajar. “Namun terbentur lahan sehingga bantuan dikembalikan,” ungkap Sudaya.
Sudaya menambahkan, pada tanggal 26 Juli 2016, kembali ajukan permohoan untuk dapat menggunakan lahan Koni. Dalam surat tersebut pihak sekolah menyampaikan kondisi sekolah. “Respon bupati positif, bahkan beliau mengapresiasai keinginan kami. Surat kami diacc bupati,” bebernya. Dengan adanya acc bupati, pihak sekolah beranggapan dalam waktu dekat lahan tersebut dapat digunakan, namun hingga kini belum ada kepastian. “Karena tidak ada kejelasan, kami kembali mengajukan permohonan kepada Bupati. Surat sudah kami kirim dua minggu lalu,” akunya. *es
Antara SMAN 1 Bangli dengan secretariat Koni Bangli bersebelahan. SMAN 1 Bangli yang ingin memanfaatkan lahan itu telah mengajukan permohonan pada tahun 2015.
Kepala SMAN 1 Bangli, I Nengah Sudaya, mengaku permohonan pemanfaatkan lahan sudah mendapat restu dari Bupati Bangli, I Made Gianyar. Hanya saja proses kelanjutannya tidak jelas. “Beberapa kali kami ajukan permohonan namun belum ada jawaban. Kami menginginkan lahan itu untuk perluasan sekolah,” ungkap Sudaya, Senin (1/10). Dijelaskan, pada tahun 2015, SMAN I Bangli mendapat bantuan Rp 517.000.000 dari Kementerian Pendidikan untuk pembangunan 3 lokal ruang belajar. “Namun terbentur lahan sehingga bantuan dikembalikan,” ungkap Sudaya.
Sudaya menambahkan, pada tanggal 26 Juli 2016, kembali ajukan permohoan untuk dapat menggunakan lahan Koni. Dalam surat tersebut pihak sekolah menyampaikan kondisi sekolah. “Respon bupati positif, bahkan beliau mengapresiasai keinginan kami. Surat kami diacc bupati,” bebernya. Dengan adanya acc bupati, pihak sekolah beranggapan dalam waktu dekat lahan tersebut dapat digunakan, namun hingga kini belum ada kepastian. “Karena tidak ada kejelasan, kami kembali mengajukan permohonan kepada Bupati. Surat sudah kami kirim dua minggu lalu,” akunya. *es
Komentar