Buruh Galian C Tewas Terjepit Truk
Seorang buruh galian C, I Nengah Ariawan, 31, tewas mengenaskan di lokasi galian kawasan Banjar Lebih, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, Rabu (3/10) siang.
AMLAPURA, NusaBali
Buruh asal Banjar Pendem, Desa Muncan, Kecamatan Selat yang se¬hari-hari sebagai pengumpul batu di galian C ini meregang nyawa akibat tergencet dua truk. Informasi di lapangan, saat musibah maut terjadi di lokasi galian C, Rabu siang pu¬kul 11.00 Wita, korban Nengah Aria¬wan tengah menunggu giliran untuk menaik¬kan batu ke atas truk. Korban awalnya berdiri di sisi bagian barat bawah tebing gali¬an C. Ti¬ba-tiba, tebing setinggi 15 meter di atasnya longsor.
Begitu terjadi longsor, korban Nengah Ariawan langsung berusaha menyelamatkan diri menjauhi tebing, sembari berlindung di antara dua truk warna merah. Ternyata, salah satu truk yang berada dekat tebing terdorong keras oleh material longsoran. Korban pun ter-jepit di antara truk yang terdorong tadi dengan truk satunya lagi yang bernopol DK 9568 UE. Korban langsung tewas seketika dengan kondisi me¬ngenaskan, di mana perut dan kepalanya hancur.
Musibah maut ini kemudian dilaporkan ke Polsek Selat. Begitu dapat laporan, pe¬tu¬gas Polsek Selat langsung terjun ke lokasi, Rabu siang pukul 11.40 Wita, untuk melakukan olah TKP, meminta keterangan saksi-saksi, dan melakukan evakuasi korban. Jenazah korban yang dalam kondisi hancur itu dibungkus dengan tikar, lalu diantar ke Puskesmas Selat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Selama berada di Puskesmas Selat, jenazah korban disatukan terutama bagian perut dengan cara dijarit, agar utuh kembali. Namun, bagian kepalanya sulit disatukan ke¬m¬bali, karena kondisinya remuk.
Setelah ditangani di Puskesmas Selat, jenazah korban Nengah Ariawan langsung dibawa pulang ke rumah duka di Banjar Pendem, Desa Muncan, Kecamatan Selat. Sorenya, jenazah korban dimakamkan keluarganya di Setra Desa Pakraman Mun¬can.
Almarhum Nengah Ariawan berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Ni Nyoman Muliani, 29, serta dua anak yang masih kecil-kecil, yakni I Ge¬de Darmawan, 10 (siswa Kelas IV SD) dan I Nengah Sudiarta, 4,5 (belum seko¬lah).
Kepala Desa (Perbekel) Sebudi, Jro Mangku Tinggal, mengatakan musibah maut yang merenggut hyawa buruh galian C ini diawali longsor tebing. "Longsor terjadi saat korban antre menunggu giliran menaikkan batu. Korban meninggal bukan di¬terjang longsor, tapi dijepit dua truk," ungkap Jro Mangku Tinggal.
Sedangkan Bendesa Pakraman Muncan, Jro Gede Wayan Suwena Putus Upadesa, mengatakan jenazah korban Nengah Ariawan sudah langsung dikubur kemarin sore, karena kebetulan nemu dewasa ayu (hari baik). “Jenazah korban sudah dikuburkan sore ini (kemarin),” jelas Jro Suwena yang juga Ketua Majelis Utama Desa Pakra¬man (MUDP) Provinsi Bali.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Selat, Iptu I Made Sudihartama, mengatakan berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi, korban Nengah Ariawan murni tewas karena terjepit dua truk. “Korban terjepit dua truk setelah lari meng¬hin¬dari tebing longsor,” papar Iptu Sudihartama. *k16
Buruh asal Banjar Pendem, Desa Muncan, Kecamatan Selat yang se¬hari-hari sebagai pengumpul batu di galian C ini meregang nyawa akibat tergencet dua truk. Informasi di lapangan, saat musibah maut terjadi di lokasi galian C, Rabu siang pu¬kul 11.00 Wita, korban Nengah Aria¬wan tengah menunggu giliran untuk menaik¬kan batu ke atas truk. Korban awalnya berdiri di sisi bagian barat bawah tebing gali¬an C. Ti¬ba-tiba, tebing setinggi 15 meter di atasnya longsor.
Begitu terjadi longsor, korban Nengah Ariawan langsung berusaha menyelamatkan diri menjauhi tebing, sembari berlindung di antara dua truk warna merah. Ternyata, salah satu truk yang berada dekat tebing terdorong keras oleh material longsoran. Korban pun ter-jepit di antara truk yang terdorong tadi dengan truk satunya lagi yang bernopol DK 9568 UE. Korban langsung tewas seketika dengan kondisi me¬ngenaskan, di mana perut dan kepalanya hancur.
Musibah maut ini kemudian dilaporkan ke Polsek Selat. Begitu dapat laporan, pe¬tu¬gas Polsek Selat langsung terjun ke lokasi, Rabu siang pukul 11.40 Wita, untuk melakukan olah TKP, meminta keterangan saksi-saksi, dan melakukan evakuasi korban. Jenazah korban yang dalam kondisi hancur itu dibungkus dengan tikar, lalu diantar ke Puskesmas Selat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Selama berada di Puskesmas Selat, jenazah korban disatukan terutama bagian perut dengan cara dijarit, agar utuh kembali. Namun, bagian kepalanya sulit disatukan ke¬m¬bali, karena kondisinya remuk.
Setelah ditangani di Puskesmas Selat, jenazah korban Nengah Ariawan langsung dibawa pulang ke rumah duka di Banjar Pendem, Desa Muncan, Kecamatan Selat. Sorenya, jenazah korban dimakamkan keluarganya di Setra Desa Pakraman Mun¬can.
Almarhum Nengah Ariawan berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Ni Nyoman Muliani, 29, serta dua anak yang masih kecil-kecil, yakni I Ge¬de Darmawan, 10 (siswa Kelas IV SD) dan I Nengah Sudiarta, 4,5 (belum seko¬lah).
Kepala Desa (Perbekel) Sebudi, Jro Mangku Tinggal, mengatakan musibah maut yang merenggut hyawa buruh galian C ini diawali longsor tebing. "Longsor terjadi saat korban antre menunggu giliran menaikkan batu. Korban meninggal bukan di¬terjang longsor, tapi dijepit dua truk," ungkap Jro Mangku Tinggal.
Sedangkan Bendesa Pakraman Muncan, Jro Gede Wayan Suwena Putus Upadesa, mengatakan jenazah korban Nengah Ariawan sudah langsung dikubur kemarin sore, karena kebetulan nemu dewasa ayu (hari baik). “Jenazah korban sudah dikuburkan sore ini (kemarin),” jelas Jro Suwena yang juga Ketua Majelis Utama Desa Pakra¬man (MUDP) Provinsi Bali.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Selat, Iptu I Made Sudihartama, mengatakan berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi, korban Nengah Ariawan murni tewas karena terjepit dua truk. “Korban terjepit dua truk setelah lari meng¬hin¬dari tebing longsor,” papar Iptu Sudihartama. *k16
1
Komentar