Gubernur Bali Perintahkan Galang Bantuan Bencana
Korban Tewas 1.407 Jiwa, Hilang 113 Orang, Tertimbun 152 Orang
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Wayan Koster perintahkan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Bali galang dana sumbangan untuk korban bencana gempa 7,4 SR dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Penggalangan dana ini langsung di bawah koordinasi Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra.
“Saya sudah perintahkan Pak Sekda (Dewa Made Indra) kumpulkan dana untuk korban bencana alam di Sulawesi Tengah. Sekarang sedang jalan itu,” ungkap Gubernur Koster seusai sidang paripurna di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Rabu (3/10).
Menurut Koster, penggalangan dana bantuan dan pengiriman relawan ke lokasi bencana tidak perlu menunggu imbauan dan surat edaran dari Mendagri. Sebab, bencana di Sulteng adalah bencana nasional. “Kita nggak usah tunggu surat resmi dari pusat untuk kirimkan bantuan. Spontanitas kita galang,” katanya.
Koster menyebutkan, Pemprov Bali melalui Sekda Dewa Made Indra dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyusun tim untuk melakukan inventarisasi korban bencana di Sulteng, terutama krama Bali. “Nanti inventarisir warga Bali di Sulteng yang terdampak bencana, supaya memudahkan koordinasi menyerahkan sumbangan,” tegas Koster yang kemarin didampingi Wagub Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dan Sekda Dewa Made Indra.
Koster juga perintahkan Sekda Dewa Indra dan jajarannya koordinasi dengan PHDI Bali, untuk menyusun strategi dan pola penyerahan bantuan yang akan dibawa ke Sulteng. “Nanti Pak Sekda galang sumbangan sukarela dari pegawai yang komplit dulu. Begitu terhimpun dan bisa diserahkan kepada masyarakat, baru kita berangkat,” tegas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Menurut Koster, penyerahan bantuan untuk korban bencana di Sulteng masih panjang prosesnya. Sedangkan dana bantuan untuk korban bencana gempa di Lombok, NTB sudah terkumpul sekitar Rp 800 juta. Bantuan untuk korban gempa Lombok rencananya segera akan diserahkan. Gubernur Koster sendiri rencananya akan ikut ke Lombok.
Sementara, Sekda Dewa Indra mengatakan penggalangan dana bantuan untuk korban bencana di Sulteng dilakukan di tiap-tiap OPD. “Kami sedang jalan ini lakukan penggalangan sumbangan untuk bencana Sulteng. Begitu terkumpul, segera akan dikirimkan ke Palu. Nanti ada tim yang menyerahkannya,” papar Dewa Indra.
Menurut Dewa Indra, Pemprov Bali memang belum berencana mengirimkan relawan seperti yang disampaikan Gubernur Koster. Sebab, relawan yang dikerahkan pusat juga sudah cukup. Hanya bantuan logistik yang diusahakan Pemprov Bali. “Kita sedang gerak ini,” kata mantan Kepala BPBD Provinsi Bali ini.
Sementara itu, korban tewas akibat bencana gempa disertai tsunami di Palu dan Donggala, Jumat (28/9) sore, terus bertambang. Hingga Rabu kemarin, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban tewas tembus angka 1.407 jiwa. Itu korban tewas yang jenazahnya sudah ditemukan saja. Diperkirakan masih banyak korban yang tertimbun.
"Jumlah korban jiwa per 3 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB sebanyak 1.407 orang, terdiri dari wilayah Kota Palu, sebagian Donggala, sebagian Sigi, dan Parigi Moutong," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dikutip detikcom, Rabu kemarin.
Sutopo menyebutkan, dari 1.407 korban tewas itu, sebanyak 1.177 orang ditemukan di Palu. Sisanya, di Sigi sebanyak 65 orang dan di Parigi Moutong ditemukan 12 jenazah. Selain korban tewas, kata Sutopo, yang dilaporkan hilang mencapai 113 orang, sementara korban yang masih tertimbun sebanyak 152 orang.
Di sisi lain, Presiden Jokowi kemarin kembali terjun ke lokasi bencana di Sulteng. Jokowi mengatakan, proses evakuasi korban yang terjebak di reruntuhan Hotel Roa Roa Palu masih berlangsung. Jokowi sempat meninjau langsung proses evakuasi korban gempa di Hotel Roa Roa Palu. Jokowi juga sempat masuk ke dalam hotel dan melihat proses evakuasi jasad korban dari balik reruntuhan.
Diperkirakan masih ada 30 korban yang tertimbun puing reruntuhan hotel 8 lantai yang ambruk ini. "Di Hotel Roa Roa juga diperkirakan masih ada 30 korban yang ada di dalam. Proses ini terus kita selesaikan agar seluruh korban yang ada bisa diangkat," kata Jokowi seusai meninjau Hotel Roa Roa di Jalan Parttimura Palu, Rabu kemarin.
Menurut Jokowi, evakuasi juga masih dilakukan di wilayah Kelurahan Petobo, Kota Palu, lokasi terparah terdampak gempa. Di Petobo, pemukiman penduduk ditelan bumi, karena fenomena likuifaksi akibat gempa. Diperkirakan ada ratusan orang tertimbun lumpur yang kini sudah mulai mengeras. "Proses evakuasi tadi di Petobo juga proses evakuasi. Memang tahapan kita ini pada tahapan evakuasi," ujar Jokowi. *nat
“Saya sudah perintahkan Pak Sekda (Dewa Made Indra) kumpulkan dana untuk korban bencana alam di Sulawesi Tengah. Sekarang sedang jalan itu,” ungkap Gubernur Koster seusai sidang paripurna di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Rabu (3/10).
Menurut Koster, penggalangan dana bantuan dan pengiriman relawan ke lokasi bencana tidak perlu menunggu imbauan dan surat edaran dari Mendagri. Sebab, bencana di Sulteng adalah bencana nasional. “Kita nggak usah tunggu surat resmi dari pusat untuk kirimkan bantuan. Spontanitas kita galang,” katanya.
Koster menyebutkan, Pemprov Bali melalui Sekda Dewa Made Indra dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyusun tim untuk melakukan inventarisasi korban bencana di Sulteng, terutama krama Bali. “Nanti inventarisir warga Bali di Sulteng yang terdampak bencana, supaya memudahkan koordinasi menyerahkan sumbangan,” tegas Koster yang kemarin didampingi Wagub Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dan Sekda Dewa Made Indra.
Koster juga perintahkan Sekda Dewa Indra dan jajarannya koordinasi dengan PHDI Bali, untuk menyusun strategi dan pola penyerahan bantuan yang akan dibawa ke Sulteng. “Nanti Pak Sekda galang sumbangan sukarela dari pegawai yang komplit dulu. Begitu terhimpun dan bisa diserahkan kepada masyarakat, baru kita berangkat,” tegas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Menurut Koster, penyerahan bantuan untuk korban bencana di Sulteng masih panjang prosesnya. Sedangkan dana bantuan untuk korban bencana gempa di Lombok, NTB sudah terkumpul sekitar Rp 800 juta. Bantuan untuk korban gempa Lombok rencananya segera akan diserahkan. Gubernur Koster sendiri rencananya akan ikut ke Lombok.
Sementara, Sekda Dewa Indra mengatakan penggalangan dana bantuan untuk korban bencana di Sulteng dilakukan di tiap-tiap OPD. “Kami sedang jalan ini lakukan penggalangan sumbangan untuk bencana Sulteng. Begitu terkumpul, segera akan dikirimkan ke Palu. Nanti ada tim yang menyerahkannya,” papar Dewa Indra.
Menurut Dewa Indra, Pemprov Bali memang belum berencana mengirimkan relawan seperti yang disampaikan Gubernur Koster. Sebab, relawan yang dikerahkan pusat juga sudah cukup. Hanya bantuan logistik yang diusahakan Pemprov Bali. “Kita sedang gerak ini,” kata mantan Kepala BPBD Provinsi Bali ini.
Sementara itu, korban tewas akibat bencana gempa disertai tsunami di Palu dan Donggala, Jumat (28/9) sore, terus bertambang. Hingga Rabu kemarin, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban tewas tembus angka 1.407 jiwa. Itu korban tewas yang jenazahnya sudah ditemukan saja. Diperkirakan masih banyak korban yang tertimbun.
"Jumlah korban jiwa per 3 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB sebanyak 1.407 orang, terdiri dari wilayah Kota Palu, sebagian Donggala, sebagian Sigi, dan Parigi Moutong," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dikutip detikcom, Rabu kemarin.
Sutopo menyebutkan, dari 1.407 korban tewas itu, sebanyak 1.177 orang ditemukan di Palu. Sisanya, di Sigi sebanyak 65 orang dan di Parigi Moutong ditemukan 12 jenazah. Selain korban tewas, kata Sutopo, yang dilaporkan hilang mencapai 113 orang, sementara korban yang masih tertimbun sebanyak 152 orang.
Di sisi lain, Presiden Jokowi kemarin kembali terjun ke lokasi bencana di Sulteng. Jokowi mengatakan, proses evakuasi korban yang terjebak di reruntuhan Hotel Roa Roa Palu masih berlangsung. Jokowi sempat meninjau langsung proses evakuasi korban gempa di Hotel Roa Roa Palu. Jokowi juga sempat masuk ke dalam hotel dan melihat proses evakuasi jasad korban dari balik reruntuhan.
Diperkirakan masih ada 30 korban yang tertimbun puing reruntuhan hotel 8 lantai yang ambruk ini. "Di Hotel Roa Roa juga diperkirakan masih ada 30 korban yang ada di dalam. Proses ini terus kita selesaikan agar seluruh korban yang ada bisa diangkat," kata Jokowi seusai meninjau Hotel Roa Roa di Jalan Parttimura Palu, Rabu kemarin.
Menurut Jokowi, evakuasi juga masih dilakukan di wilayah Kelurahan Petobo, Kota Palu, lokasi terparah terdampak gempa. Di Petobo, pemukiman penduduk ditelan bumi, karena fenomena likuifaksi akibat gempa. Diperkirakan ada ratusan orang tertimbun lumpur yang kini sudah mulai mengeras. "Proses evakuasi tadi di Petobo juga proses evakuasi. Memang tahapan kita ini pada tahapan evakuasi," ujar Jokowi. *nat
1
Komentar