Gubernur Dorong Penggunaan Energi Bersih Ramah Lingkungan
Gubernur Wayan Koster dorong penggunaan energi bersih ramah lingkungan dalam memenuhi kebutuhan energi di Bali secara berkelanjutan.
MANGUPURA, NusaBali
Dorongan tersebut disampaikan Gubernur Koster dalam sambutannya saat acara launching ‘Gas in LNG Pertamina’ di Patra Bali Resort and Villa, Kuta, Badung, Kamis (4/10). Koster menegaskan, Bali tidak mempunyai sumber daya energi konvensional seperti minyak, gas, dan batubara. Bali juga mempunyai potensi energi terbarukan yang relatif tidak terlalu besar.
Meski demikian, konsep ‘Bali Mandiri Energi’ akan berusaha diwujudkan secara penuh, di samping upaya dan terobosan-terobosan teknologi, pemanfaatan energi terbarukan tenaga surya, tenaga air, tenaga angin, biomas, arus laut, termasuk juga penggunaan gas (LPG, LNG, CNG) sebagai energi bersih dan ramah lingkungan.
“Pengembangan dan pemanfaatan energi bersih terbarukan akan terus dikembangkan. Dengan sumber energi yang ramah lingkungan, maka alam Bali pun akan bersih. Dengan udara yang bersih dan sehat, masyarakat pun akan sehat. Hal ini sangat sejalan dengan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, yang menjaga keseimbangan alam, manusia dan budayanya dalam segala aspek,” tegas Koster, yang kemarin didampingi Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra dan Kadis Tenaga Kerja & ESDM Provinsi Bali, Ni Luh Made Wiratmi.
Koster juga berharap dengan penggunaan LNG pada operasional hotel, mampu menjadi pendorong bagi industri lainnya dalam komitmen penggunaan energi bersih kala kecil maupun besar. Pilot project yang dilakukan kemarin diharapkan dapat dikembangkan dengan skenario yang lebih besar untuk penyediaan energi di Bali, yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Korporat PT Pertamina, Basuki Trikora Putra, menyampaikan bahwasanya visi misi Pemprov Bali ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ tersebut sejalan dengan visi Pertamina, yang bukan hanya sebagai penyedia minyak bumi dan gas, namun juga menjadi Perusahaan Energi Nasional kelas dunia. “Energi yang akan kami kembangkan tidak terbatas pada Gas/LNG, namun juga pengem-bangan energi yang bersumber dari energi baru terbarukan,” jelas Basuki.
Menurut Basuki, penyediaan energi sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Bali, terutama sektor industri parawisata seperti halnya perhotelan. Disebutkan, berdasarkan data BPS, pertumbuhan industri hotel di Bali diperkirakan mencapai 12 persen per tahun. *
Meski demikian, konsep ‘Bali Mandiri Energi’ akan berusaha diwujudkan secara penuh, di samping upaya dan terobosan-terobosan teknologi, pemanfaatan energi terbarukan tenaga surya, tenaga air, tenaga angin, biomas, arus laut, termasuk juga penggunaan gas (LPG, LNG, CNG) sebagai energi bersih dan ramah lingkungan.
“Pengembangan dan pemanfaatan energi bersih terbarukan akan terus dikembangkan. Dengan sumber energi yang ramah lingkungan, maka alam Bali pun akan bersih. Dengan udara yang bersih dan sehat, masyarakat pun akan sehat. Hal ini sangat sejalan dengan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, yang menjaga keseimbangan alam, manusia dan budayanya dalam segala aspek,” tegas Koster, yang kemarin didampingi Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra dan Kadis Tenaga Kerja & ESDM Provinsi Bali, Ni Luh Made Wiratmi.
Koster juga berharap dengan penggunaan LNG pada operasional hotel, mampu menjadi pendorong bagi industri lainnya dalam komitmen penggunaan energi bersih kala kecil maupun besar. Pilot project yang dilakukan kemarin diharapkan dapat dikembangkan dengan skenario yang lebih besar untuk penyediaan energi di Bali, yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Korporat PT Pertamina, Basuki Trikora Putra, menyampaikan bahwasanya visi misi Pemprov Bali ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ tersebut sejalan dengan visi Pertamina, yang bukan hanya sebagai penyedia minyak bumi dan gas, namun juga menjadi Perusahaan Energi Nasional kelas dunia. “Energi yang akan kami kembangkan tidak terbatas pada Gas/LNG, namun juga pengem-bangan energi yang bersumber dari energi baru terbarukan,” jelas Basuki.
Menurut Basuki, penyediaan energi sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Bali, terutama sektor industri parawisata seperti halnya perhotelan. Disebutkan, berdasarkan data BPS, pertumbuhan industri hotel di Bali diperkirakan mencapai 12 persen per tahun. *
Komentar