Warga Digegerkan Penemuan Orok di Desa Tojan
Warga digegerkan dengan penemuan orok dalam kondisi mengenaskan di aliran sungai Toya Yeh Ehe, Desa Tojan, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Kamis (4/10) sore.
SEMARAPURA, NusaBali
Orok ini kali pertama ditemukan oleh Ni Nengah Nadi, warga Banjar Tabanan, Desa Kamasan, Klungkung, saat mencuci pakaian di sungai tersebut.
Saat melihat sosok orok tersebut Nengah Nadi langsung meminta pertolongan kepada warga, beberapa menit kemudian warga dan petugas kepolisian datang ke lokasi. Orok tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan panjang 45 kg dan berat 3 kg, ketika ditemui kondisinya sudah mengalami lebam dan berbau.
Diperkirakan lama orok sudah 2-4 hari dibuang. Saat ini kasusnya masih ditelusuri oleh petugas berwajib untuk melacak pelakunya. Informasi yang dihimpun orok tersebut ditemukan, Kamis sekitar pukul 14.45 WITA di aliran Sungai Yeh Ehe, tepatnya di sebelah timur BTN Tojan, Desa Tojan. Ketika itu Ni Nengah Nadi yang sedang mencuci di aliran Sungai Baa yang cukup deras tiba-tiba kakinya disentuh oleh sebuah benda yang hanyut dari utara. Awalnya dikiranya benda itu adalah boneka.
Ternyata setelah diamati itu adalah sosok mayat bayi atau orok, jenazah itu pun terus terbawa arus ke selatan. Saksi pun berteriak meminta pertolongan warga, kemudian didengar oleh warga sekitar, selanjutnya saksi I Dewa Ketut Rai langsung mengejar orok yang hanyut tersebut sampai di sebuah ceburan air/grojogan saluran Sungai Yeh Ehe kemudian tali pusarnya menyangkut di batang pohon pisang yang melintang di sungai.
Kemudian diangkat oleh saksi dibarengi oleh beberapa warga. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Polres Klungkung. Setelah dilakukan olah TKP dan identifikasi orok dibawa ke kamar mayat RSUD oleh mobil ambulance untuk dilakukan pemeriksaan/visum.
“Kami masih menyelidiki kasus ini,” ujar Kapolsek Klungkung, Kompol I Wayan Sujana, petugas sudah menggelar olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi. *wan
Saat melihat sosok orok tersebut Nengah Nadi langsung meminta pertolongan kepada warga, beberapa menit kemudian warga dan petugas kepolisian datang ke lokasi. Orok tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan panjang 45 kg dan berat 3 kg, ketika ditemui kondisinya sudah mengalami lebam dan berbau.
Diperkirakan lama orok sudah 2-4 hari dibuang. Saat ini kasusnya masih ditelusuri oleh petugas berwajib untuk melacak pelakunya. Informasi yang dihimpun orok tersebut ditemukan, Kamis sekitar pukul 14.45 WITA di aliran Sungai Yeh Ehe, tepatnya di sebelah timur BTN Tojan, Desa Tojan. Ketika itu Ni Nengah Nadi yang sedang mencuci di aliran Sungai Baa yang cukup deras tiba-tiba kakinya disentuh oleh sebuah benda yang hanyut dari utara. Awalnya dikiranya benda itu adalah boneka.
Ternyata setelah diamati itu adalah sosok mayat bayi atau orok, jenazah itu pun terus terbawa arus ke selatan. Saksi pun berteriak meminta pertolongan warga, kemudian didengar oleh warga sekitar, selanjutnya saksi I Dewa Ketut Rai langsung mengejar orok yang hanyut tersebut sampai di sebuah ceburan air/grojogan saluran Sungai Yeh Ehe kemudian tali pusarnya menyangkut di batang pohon pisang yang melintang di sungai.
Kemudian diangkat oleh saksi dibarengi oleh beberapa warga. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Polres Klungkung. Setelah dilakukan olah TKP dan identifikasi orok dibawa ke kamar mayat RSUD oleh mobil ambulance untuk dilakukan pemeriksaan/visum.
“Kami masih menyelidiki kasus ini,” ujar Kapolsek Klungkung, Kompol I Wayan Sujana, petugas sudah menggelar olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi. *wan
1
Komentar