Ayah Temukan Anaknya Gantung Diri

Ayah kandungnya I Nengah Oka, 70, pertama kali menyaksikan putranya gantung diri, kemudian meminta bantuan tetangganya untuk menurunkan. I Nengah Oka menuturkan, selama ini tidak memperlihatkan gelagat mencurigakan. Hanya mengeluhkan, bagian lehernya sakit, sejak seminggu terakhir. Tetapi sakit itu dilihatnya tidak terlalu serius.

Biasanya, putranya bangun pagi, ternyata hingga pukul 07.30 Wita, belum juga keluar dari kamarnya. Maka sang ayah curiga, mencoba membuka pintu, terkejut menyaksikan putranya tergantung lehernya dijerat gunakan kain selendang hitam diikatkan di plafon.

Sang ayah mendapatkan jasad putranya telah kaku diperkirakan kejadiannya sekitar dini hari atau 4 jam sebelum ditemukan, sekitar pukul 03.00 Wita.

Pagi itu meminta bantuan tetangganya, untuk menurunkan jenazah anaknya. Selanjutnya salah satu warga Banjar Bukit Kaler melaporkan ke Polsek Karangasem. "Memang anak saya belakangan mengeluhkan sakit leher, tetapi saya tidak menyangka nekat hingga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri," jelas I Nengah Oka.

Sedangkan persoalan lain kata I Nengah Oka tidak ada. Pihak keluarganya merasa terpukul atas kepergian korban, tetap merelakan kepergiannya selanjutnya dilakukan upacara menguburkan sore itu.

Di bagian lain Kapolsek Karangasem Kompol I Nengah Berata membenarkan, korban gantung diri karena seminggu terakhir mengeluhkan sakit leher. "Berdasarkan keterangan keluarganya, korban menderita sakit leher, sehingga memilih bunuh diri," kata Kompol Berata. Hasil olah TKP, tidak menemukan adanya sebab-sebab lain yang menyebabkan korban meninggal, kecuali di bagian leher menderita luka lebam bekas dijerat selendang. *k16