‘Mereka Sulit Perkuat Papua’
Jika seandainya membela Papua, mereka akan dihukum masyarakat Bali. Apalagi mereka masih di Bali tapi malah bilang kerja di Papua.
KONI soal 13 Atlet Cricket Ngotot
DENPASAR, NusaBali
Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi akhirnya memenuhi permintaan 13 atlet cricket yang ngotot mundur dari Bali. Dari hasil pertemuan belum lama, terungkap atas keinginannya sendiri meminta mutasi alias keluar.
KONI Bali pun tidak mengekang apalagi memaksa untuk bertahan. Namun KONI menjamin atlet yang mundur tersebut tidak akan dapat membela Papua, karena menyalahi prosedur.
"Mau ngomong apa lagi. Bahkan bukan ke saya harusnya bilang mundur. Tapi mundur diawali dari klub dan cabang olahraga di tingkat kabupaten, dan Pengprov Cricket (PCI Bali)," ucap Suwandi, Sabtu (6/10).
Namun, kata Suwandi, KONI Bali sampai saat ini belum mencabut KTA mereka. Jika hal itu terbaik menurut mereka, KONI Bali tidak dapat menekan. KONI hanya menunggu perkembangan yang akan terjadi nanti.
Namun ada hal lain terjadi, sudah ada beberapa pengurus KONI Papua menanyakan soal perkembangan atlet cricket Bali. Dia tidak bermaksud berpikir buruk sangka, tapi mengapa pihak dari luar Bali menanyakan hal seperti itu.
Mantan Ketua Umum KONI Badung itu menjamin atlet yang mundur tersebut tidak akan dapat membela Papua. Jika seandainya membela Papua, KONI Bali sangat yakin atlet cricket tersebut akan dihukum masyarakat Bali. Apalagi mereka masih di Bali tapi malah bilang kerja di Papua.
Menanggapi soal keterlibatan pihak Pengprov PCI Bali, Suwandi mengaku masih melihat perkembangan yang akan terjadi. Jika mereka diloloskan dan membela Papua, bukan hanya sebatas mundur jadi atlet dan tidak terlibat di PON Papua, maka Pengprov ikut terlibat untuk apa KONI ikut membina.
"Apapun alasannya saya tidak bisa terima. Jika masih menghargai aturan dan prosedur semestinya tidak melalukan hal itu. Ini yang saya masih pantau perkembangannya," kata Suwandi.
Sementara itu Bidang Etika dan Hukum KONI Bali, Fredrik Billy mulai bergerak menelusuri ke-13 yang kompak mundur dari PCI Bali. Hasil penelusuran awal ditemukan mereka menjalani proses di luar prosedur dan ketentuan yang berlaku.
“Baik proses mutasi maupun proses pengunduran diri. Kami pertegas tidak sesuai dengan ketentuan AD/ART yang ada. Baik AD/ART di cabor maupun AD/ART di KONI Bali," tegas Fredrik Billy.
Perlu diketahui ke-13 atlet itu terdiri dari 10 atlet putra dan tiga atlet putri. Ke-12 atlet tujuannya ke Papua, satu atlet ke DKI Jakarta. Mereka adalah Gede Darma Arta, Gede Yogi Prastama dan I Ketut Arya Pastika (Denpasar). Ni Wayan Sariani, I wayan Budiarta dan I Kadek Gamantika dan Danielson (Badung). I Gede Suda Arsa (Buleleng). Ni Kadek Suwandewi dan Dewa Gede Putra Kisawa (Gianyar). *dek
1
Komentar