Pecahan PKS Bali Deklarasikan GARBI
Hanya delapan hari setelah mundur massal, eks pengurus dan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bali mendeklarasikan Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) Bali pada Sabtu (6/10).
DENPASAR, NusaBali
Deklarasi di Lapangan Barat Monumen Bajra Sandhi Denpasar tersebut sesuai rencana Ketua PKS Bali yang dilengserkan, Mudjiono, untuk mengarahkan kader-kader yang mundur massal dalam sebuah wadah Ormas (organisasi massa).
Namun Mudjiono yang kursinya dicopot digantikan Hilmun Nabi pada Kamis (27/10) malam, tak menjadi pemegang kursi Ketua Umum GARBI Bali. Politisi yang 18 tahun bersama PKS (sebelumnya Partai Keadilan, Red), didaulat menjadi Pembina GARBI Bali. Adapun Ketua GARBI Bali dipercayakan kepada Istanto yang juga pernah menjadi Ketua PKS Bali, sebelum era Mudjiono.
Dalam deklarasi di depan sekitar 2.000an massa, Istanto menyebut GARBI Bali muncul dari kegelisahan para pemuda terhadap kemajuan Indonesia ke depan. “GARBI Bali merupakan gerakan yang mengajak masyarakat luas dengan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju di bidang ekonomi, teknologi dan militer,” tegas Istanto.
GARBI Bali pun langsung show force dengan pembentukan kepengurusan di tingkat provinsi hingga kota/kabupaten. “Kepengurusan sudah ada di seluruh Bali. Dan dengan dideklarasikan di Bali, semoga bisa bersinergi dengan semua komponen dan member kontribusi kongkret untuk masyarakat Bali khususnya, dan Indonesia pada umumnya,” ujar Mudjiono.
Dalam deklarasi kemarin, hadir Mahfudz Siddiq sebagai keynote speaker. Uniknya eks Wakil Sekjen DPP PKS era Anis Matta ini juga ‘dibuang’ oleh PKS di bawah kepemimpinan Muhammad Shohibul Iman. Seperti diketahui anggota DPR RI petahana ini secara mengejutkan justru dicoret dari daftar nama caleg PKS.
Tak ayal munculnya GARBI menimbulkan spekulasi ormas ini akan menyalurkan dukungan terhadap calon Presiden RI periode 2019-2024 yang berbeda dari PKS-nya Shohibul Iman. Melupakan Prabowo dan dukung Joko Widodo? “Kita mendorong kontestasi paling demokratis dalam sejarah Indonesia, yang mengikat Indonesia dan bukan meluluhlantakkan atau mencerai-beraikan Indonesia,” kata Mahfudz diplomatis.
Mahfudz menyebut pemimpin yang diidamkan adalah pemimpin visioner, kuat dan mampu menmbawa Indonesia ke pintu gerbang lima besar dunia. “Jadi siapapun yang berkontestasi kita doakan. Siapapun yang menang, kita ucapkan selamat, dan kita akan datang menyampaikan ide kita,” kata Mahfudz.
Sebelumnya marak meme yang menyebutkan dukungan GARBI dengan gambar Anis Matta (yang juga tokoh GARBI) terhadap Joko WIdodo sebagai Presiden RI 2019-2024. Belakangan kubu Anis Matta menyebut meme tersebut hoax. “Meme biarkan saja. Mungkin mereka tertarik dengan GARBI dan ingin menarik kita masuk gerbong mereka. Itu artinya kita diperhitungkan,” ulas Mahfudz yang di depan massa GARBI kemarin memperkenalkan salam GARBI berupa ‘jari telunjuk dan jempol’. Salam ini sebelumnya juga dipopulerkan pendukung paslon Prabowo-Sandiaga Uno.
Potensi GARBI Bali sendiri lumayan besar. Seperti disebutkan Mudjiono sebelumnya, diperkirakan ada 40 ribuan suara dengan kader aktif sebanyak 4.000 di seluruh Bali. Angka tersebut diakui sebagai angka yang diraih PKS di masa kepemimpinannya dan diklaim diboyong hengkang dari PKS.
Rencananya deklarasi GARBI secara nasional akan dilakukan pada 28 Oktober mendatang. Namun sebelumnya sejumlah deklarasi telah dilakukan di Bekasi, Palu dan segera menyusul di Bandung, Banten, Jawa Timur dan wilayah Sumatera. “Akan ada 25 deklarasi GARBI di Indonesia pada bulan Oktober ini,” kata Mahfudz Siddiq.
Pada deklarasi kemarin juga berhasil dimumpulkan total sumbangan untuk bencana Sulawesi Tengah total sebesar Rp 43.660.500 dan 5 dollar Australia. Sumbangan akan dikirim ke lokasi bencana bersama sejumlah relawan GARBI. Dalam pengakuannya, Mahfudz Siddiq menyebut mendapat kepercayaan dari tiga lembaga swadaya masyarakat dari Inggris, Jerman dan Turki sebagai partner untuk menyalurkan sumbangan dari LSM asing tersebut. *mao
Namun Mudjiono yang kursinya dicopot digantikan Hilmun Nabi pada Kamis (27/10) malam, tak menjadi pemegang kursi Ketua Umum GARBI Bali. Politisi yang 18 tahun bersama PKS (sebelumnya Partai Keadilan, Red), didaulat menjadi Pembina GARBI Bali. Adapun Ketua GARBI Bali dipercayakan kepada Istanto yang juga pernah menjadi Ketua PKS Bali, sebelum era Mudjiono.
Dalam deklarasi di depan sekitar 2.000an massa, Istanto menyebut GARBI Bali muncul dari kegelisahan para pemuda terhadap kemajuan Indonesia ke depan. “GARBI Bali merupakan gerakan yang mengajak masyarakat luas dengan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju di bidang ekonomi, teknologi dan militer,” tegas Istanto.
GARBI Bali pun langsung show force dengan pembentukan kepengurusan di tingkat provinsi hingga kota/kabupaten. “Kepengurusan sudah ada di seluruh Bali. Dan dengan dideklarasikan di Bali, semoga bisa bersinergi dengan semua komponen dan member kontribusi kongkret untuk masyarakat Bali khususnya, dan Indonesia pada umumnya,” ujar Mudjiono.
Dalam deklarasi kemarin, hadir Mahfudz Siddiq sebagai keynote speaker. Uniknya eks Wakil Sekjen DPP PKS era Anis Matta ini juga ‘dibuang’ oleh PKS di bawah kepemimpinan Muhammad Shohibul Iman. Seperti diketahui anggota DPR RI petahana ini secara mengejutkan justru dicoret dari daftar nama caleg PKS.
Tak ayal munculnya GARBI menimbulkan spekulasi ormas ini akan menyalurkan dukungan terhadap calon Presiden RI periode 2019-2024 yang berbeda dari PKS-nya Shohibul Iman. Melupakan Prabowo dan dukung Joko Widodo? “Kita mendorong kontestasi paling demokratis dalam sejarah Indonesia, yang mengikat Indonesia dan bukan meluluhlantakkan atau mencerai-beraikan Indonesia,” kata Mahfudz diplomatis.
Mahfudz menyebut pemimpin yang diidamkan adalah pemimpin visioner, kuat dan mampu menmbawa Indonesia ke pintu gerbang lima besar dunia. “Jadi siapapun yang berkontestasi kita doakan. Siapapun yang menang, kita ucapkan selamat, dan kita akan datang menyampaikan ide kita,” kata Mahfudz.
Sebelumnya marak meme yang menyebutkan dukungan GARBI dengan gambar Anis Matta (yang juga tokoh GARBI) terhadap Joko WIdodo sebagai Presiden RI 2019-2024. Belakangan kubu Anis Matta menyebut meme tersebut hoax. “Meme biarkan saja. Mungkin mereka tertarik dengan GARBI dan ingin menarik kita masuk gerbong mereka. Itu artinya kita diperhitungkan,” ulas Mahfudz yang di depan massa GARBI kemarin memperkenalkan salam GARBI berupa ‘jari telunjuk dan jempol’. Salam ini sebelumnya juga dipopulerkan pendukung paslon Prabowo-Sandiaga Uno.
Potensi GARBI Bali sendiri lumayan besar. Seperti disebutkan Mudjiono sebelumnya, diperkirakan ada 40 ribuan suara dengan kader aktif sebanyak 4.000 di seluruh Bali. Angka tersebut diakui sebagai angka yang diraih PKS di masa kepemimpinannya dan diklaim diboyong hengkang dari PKS.
Rencananya deklarasi GARBI secara nasional akan dilakukan pada 28 Oktober mendatang. Namun sebelumnya sejumlah deklarasi telah dilakukan di Bekasi, Palu dan segera menyusul di Bandung, Banten, Jawa Timur dan wilayah Sumatera. “Akan ada 25 deklarasi GARBI di Indonesia pada bulan Oktober ini,” kata Mahfudz Siddiq.
Pada deklarasi kemarin juga berhasil dimumpulkan total sumbangan untuk bencana Sulawesi Tengah total sebesar Rp 43.660.500 dan 5 dollar Australia. Sumbangan akan dikirim ke lokasi bencana bersama sejumlah relawan GARBI. Dalam pengakuannya, Mahfudz Siddiq menyebut mendapat kepercayaan dari tiga lembaga swadaya masyarakat dari Inggris, Jerman dan Turki sebagai partner untuk menyalurkan sumbangan dari LSM asing tersebut. *mao
Komentar