Senderan SDN 3 Pegadungan Jebol
Material longsor berupa bebatuan menutup badan jalan hingga menyebabkan akses Desa Pegadungan dengan Desa Pegayaman lumpuh selama dua hari.
SINGARAJA, NusaBali
Jebolnya senderan dan tembok panyengker SDN 3 Pegadungan di Dusun Pasut Katiasa, Desa Pegadungan, Kecamatan Sukasada, Buleleng hingga saat ini tak mendapat penanganan. Pihak sekolah dan masyarakat sekitar pun khawatir terjadi longsor susulan mengingat sisa tembok panyengker masih berdiri dengan kondisi labil.
Perbekel Desa Pegadungan, I Ketut Sudiara mengatakan sudah sampaikan surat pemberitahuan ke Dinas Pendidikan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng terkait senderan dan panyengker SDN 3 Pegadungan yang jebol. Namum dua pekan berlalu, belum ada tim dari Pemkab Buleleng turun untuk survey lokasi bencana. “Senderan dan panyengker sekolah jebol karena diguyur hujan lebat,” ungkap Sudiara per telepon, Rabu (13/4).
Sudiara menerangkan, akibat curah hujan tinggi, tanah di bawah tembok panyengker dan senderan ambles. Saat tanah tersebut jebol, bangunan di atasnya berupa senderan dan panyengker pun ambrol. Longsor mencapai panjang 8 meter dengan ketinggian 3 meter. Meski tidak mengganggu proses belajar mengajar (PBM), material senderan dan tembok penyengker yang menimbun badan jalan membuat akses jalan tertutup selama dua hari.
Ditambahkan, jalan penghubung Desa Pegadungan dengan Desa Pegayaman itu pun lumpuh dua hari, tak bisa dilalui kendaraan roda empat. Hanya sepeda motor bisa lewat, itu pun harus hati-hati.
Material longsor yang menimbun badan jalan akhirnya dibersihkan oleh pihak sekolah dibantu krama setempat. Aksi gotong royong itu mempercepat pembersihan jalan raya. Sudiara menambahkan, selain melumpuhkan akses jalan, papan nama SDN 3 Pegadungan juga ikut tergerus longsor. Sudiara mengaku mengkhawatirkan terjadi jebol susulan karena sebagian tembok panyengker masih berdiri di atas tanah labil. Perbekel Sudiara mengharapkan surat laporan bencana yang dikirim ke Dinas Pendidikan dan BPBD segera mendapat respon.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa mengaku belum menerima laporan jebolnya senderan dan tembok panyengker SDN 3 Pegadungan. Ia mengatakan, segera menurunkan tim untuk melakukan survey dan memverifikasi kerugian yang dialami sekolah. Dinas Pendidikan juga berkoordinasi dengan BPBD sebelum mengambil tindakan.
Sementara itu, Plt Kepala BPBD Buleleng, I Gede Sukarsa Astawa mengatakan, bahwa kewenangan perbaikan sekolah ada di SKPD terkait, tergantung kepemikikan asset. “Kalau sekolah ke Dinas Pendidikan penangannya,” terang Sukarsa. Terkait surat pemberitahuan dari Perbekel Desa Pegadungan dan SDN 3 Pegadungan, Sukarsa berjanji melakukan pengecekan guna memastikan apakah surat itu telah masuk atau belum. 7 k23
1
Komentar