Aliansi Mahasiswa Hindu di Bali Galang Dana Rp 217 Juta untuk Sulteng
Aksi amal secara resmi ditutup dengan menggelar acara Doa Bersama, serta deklarasi hasil sumbangan yang diperoleh, pada Selasa (09/10) sore, bertempat di Halaman Sekretariat PHDI Provinsi Bali, Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Terhitung sudah 13 hari sejak bencana gempa bumi 7,4 skala richter dan trunami menerjang daerah Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah. Akibat bencana dahsyat tersebut, sebanyak 2.010 korban meninggal dunia, pemukiman dan sistem ekonomi pun lumpuh.
Berkaca dari peristiwa tersebut, sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Hindu Dharma di Denpasar, Bali, tergerak untuk mengelar aksi amal yang bertajuk ‘Bali Peduli Sulteng.’ Tercatat ada 10 organisasi yang tergabung dalam aksi yang dilaksanakan sejak 1 - 4 Oktober 2018 tersebut, diantaranya; Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) STIKOM Bali, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Bali, Pasemetonan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Warmadewa (PMHD Unwar), BEM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmas Denpasar, Forum PMHD Unud, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), BEM IHDN Denpasar, Ikatan Mahasiswa Hindu (Ikamahi) Sulawesi Barat, Aliansi Pemuda Hindu Bali, dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Denpasar.
Foto: Potret Kesepuluh Perwakilan Organisasi Mahasiswa Hindu di Bali yang Turut Menggalang Dana - Dok. NusaBali
Menurut Koordinator Lapangan (Korlap) ‘Bali Peduli Sulteng,’ I Wayan Darmayasa, dirinya memaparkan bahwa latar belakang daripada aksi tersebut atas dasar peduli sesama dari organisasi mahasiswa di Bali terhadap duka yang dirasakan para korban gempa bumi dan tsunami di Sulteng. Darmayasa pun menceritakan, bagaimana gerakannya sempat ditolak dan tidak mendapatkan perizinan dari pihak tertentu karena dianggap mengganggu ketertiban umum.
“Saya perlu sampaikan juga bahwa gerakan aksi penggalangan dana ini sebenarnya tidak mulus seperti hasil yang kita dapatkan. Justru banyak sekali tantangan-tantangannya, salah satunya perizinan dari gerakan ini. Salah satunya dari pihak kepolisian yang menolak kita turun ke jalan karena dianggap mengganggu ketertiban umum,” tandas Darmayasa di sela-sela sambutannya.
Setelah berbagai cobaan yang mereka dapatkan, akhirnya terkumpullah dana sebesar Rp 217.669.400 yang siap disalurkan ke daerah terdampak bencana di Sulteng melalui 4 orang relawan yang dalam kurun waktu seminggu ini akan langsung terjun ke lokasi. Dari aksi tersebut, Darmayasa pun berharap, agar bantuan tersebut sampai ke tangan-tangan yang membutuhkan. *ph
1
Komentar