Pembobol 509 ATM di Bali Ditangkap
Nikolov asal Bulgaria ini merupakan tersangka kejahatan skimming ATM yang menyasar para turis yang tengah berlibur di Bali. Para korbannya kebanyakan baru mengetahui uang di rekeningnya amblas setelah tiba di negaranya masing-masing.
Lakukan 5.500 Kali Transaksi, Kerugian Rp24 T
JAKARTA, NusaBali
Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI (Bareskrim Polri) menangkap tersangka dugaan tindak pidana pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM) dengan modus skimming ATM yang telah mengakibatkan kerugian mencapai Rp24 triliun.
"Tim menangkap tersangka Dimitar Nikolov Iliev (DNI) alias Kermi warga negara Bulgaria, 42 tahun, yang dipersangkakan melakukan tindak pidana pencurian data nasabah dengan modus operasi penggandaan ATM termasuk pencurian nomor PIN nasabah," kata Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Anang Iskandar dalam konferensi pers di Aula Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (23/10).
Ia mengatakan, pencurian uang nasabah melalui pemalsuan ATM itu terjadi di Bali yang mana tersangka melakukan pencurian uang melalui pemalsuan ATM itu sejak 2013 dengan korban merupakan warga negara asing (turis) yang tengah berlibur di Pulau Dewata.
"Menurut data kepolisian Eropa kurang lebih 1.568 kartu nasabah dengan kerugian 15 miliar euro atau Rp24 triliun sebanyak 5.500 kali (transaksi) melalui 509 ATM di Pulau Bali," ungkapnya.
Ia mengatakan, tersangka berinisial DNI itu ditangkap melalui proses ekstradisi dengan bekerja sama dengan pihak berwenang di Serbia. "Sumber dari NCB (National Central Bureau) interpol Serbia, tersangka sudah ditangkap di sana dan menjalani proses pengadilan secara singkat dan kemudian memberi informasi kepada interpol Jakarta yang merupakan permintaan kita," ujarnya.
Penangkapan tersangka terjadi di Serbia. Kemudian, tersangka DNI alias Kermi mengalami proses pengadilan singkat di Serbia. Setelah itu, pihak kepolisian Serbia berkoordinasi dengan Indonesia sehingga tersangka dapat diekstradisi ke Indonesia. "Korbannya warga negara asing pelakunya juga warga negara asing hanya memang laporannya ada sebagian dibaca tidak keseluruhan. Yang dibaca kepolisian kurang lebih 1.568," ujarnya.
Selanjutnya...
Komentar