Pawiwahan di Puri Agung Ubud Dihadiri Megawati
Upacara pawiwahan (perkawinan) dua pasangan mempelai di Puri Agung Ubud, Gianyar pada Buda Pon Watugunung, Rabu (10/10), dihadiri sejumlah tokoh.
GIANYAR, NusaBali
Termasuk Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, yang hadir bersama putranya, Prananda Prabowo, Menteri Koperasi & UMKM AA Gede Ngurah Puspayoga, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Dua pasang mempelai yang melangsungkan pawiwahan, Kamis kemarin, adalah Tjokorda Gde Angghara Sukawati B Bus alias Cok Anggha, 30, dan Tjokorda Istri Diah Yudiandari SS alias Cok Diah, 23, serta pasangan Tjokorda Gde Bayuputra Sukawati B ArchDes alias Coktra, 30, dan Tokorda Istri Ari Sintya Dewi SE alias Cok Sintya, 25.
Cok Anggha merupakan putra kedua dari panglingsir Puri Agung Ubud Tjokorda Gde Putra Sukawati alias Cok Putra. Calon istrinya, Cok Diah, adalah putri kedua Cokorda Gde Yudana SH dari Puri Anyar Sayan, Desa Sayan, Kecamatan Ubud. Sedangkan Coktra adalah putra kedua dari tokoh Puri Agung Ubud yang kini Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace. Calon istrinya, Cok Sintya, adalah putri kedua Tjokorda Alit Dharmayuda, dari Puri Kumuda Sari Ubud. Kedua pasang mempelai tersebut sama-sama dari trah Ksatria Dalem Sukawati (KDS).
Tak heran jika sejulah tokoh penting hadir upacara pawiwahan mereka, termasuk Megawati Soekarnoputri yang kini Ketua Umum DPP PDIP. Megawati tiba di Puri Agung Ubud, Rabu sore pukul 17.40 Wita. Saat tiba di Puri Agung Ubud, Megawati didampingi putranya, Prananda Prabowo, Menkop & UMKM AAN Puspayoga, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, dan jajaran DPD PDIP Bali.
Mereka disambut langsung Panglingsir Puri Agung Ubud, Tjokorda Gde Putra Sukawati alias Cok De bersama dua adiknya, Cok Ace dan Tjokorda Gde Raka Sukawati alias Cok De, serta sameton puri lainnya. Selain mereka, pawiwahan dua pasang mempelai di Puri Agung Ubud kemarin juga dihadiri Raja-raja Se-Nusantara. Sedangkan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti sudah mendahului hadir, Rabu siang pukul 12.30 Wita. Disusul kedatangan Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra.
Dalam kata sambutannya di hadapan ratusan undangan di Puri Saren Agung, Puri Agung Ubud, Cok Ace mengatakan pawiwahan tersebut merupakan salah satu bagian dari tradisi adat dan budaya Bali. Pawiwahan ini terselenggara berkat dukungan masyarakat khususnya di wilayah Kelurahan Ubud, Kecamatan Ubud dan sekitarnya.
“Pawiwahan merupan salah satu jenis upacara Hindu Bali yang menjadi tanggung jawab guru rupaka (orangtua) bagi anak-anak yang pantas memasuki masa grahasta asrama (berumah tangga),” ujar Coik Ace, Wagub Bali yang mantan Bupati Gianyar 2008-2013. Atas nama Puri Agung Ubud, Cok Ace mohon kepada para undangan untuk membe-rikan doa restu bagi dua pasang mempelai.
Sedangkan adik Cok Ace, yakni Cok De, mengatakan kesuksesan pawiwahan dua pasang mempelai ini tak terlepas dari daya dukung masyarakat sejak bebertapa bulan lalu. “Terutama untuk membuat dekorasi penuh bunga ini, kami sangat dibantu oleh teruna-teruni khususnya di Desa Adat Ubud dan sekitarnya,” jelas tokoh Puri Agung Ubud yang lebih dikenal sebagai undagi (arsitek) bade ini.
Sementara itu, demi kelancaran prosesi pawiwahan dua pasang mempelai kemarin, Puri Agung Ubud ditutup untuk kunjungan wisatawan. Ratusan wisatawan asing hanya bisa menikmati kemegahan pawiwahan ini dari balik panyengker puri.
Sehari setelah pawiwahan, akan dilangsung Mapajati untuk mempalai Cok Anggha-Cok Diah di Puri Anyar Sayan pada Wraspati Wage Watugunung, Kamis (11/10) pagi ini. Selanjutnya, pasangan mempelai tersebut akan ngayab di Puri Agung Ubud, petang ini pukul 18.00 Wita.
Sedangkan ritual serupa akan dijalani pasangan Coktra dan Cok Sintya pada Sukra Kliwon Watugunung, Jumat (12/10). Prosesi Mapejati bagi pasang ini akan dilakukan di Puri Kumuda Sari Ubud, Jumat pagi pukul 09.00 Wita. Dilanjut kemudian ritual ngayab di Puri Agung Ubud, Jumat petang pukul 18.00 Wita. *lsa
Termasuk Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, yang hadir bersama putranya, Prananda Prabowo, Menteri Koperasi & UMKM AA Gede Ngurah Puspayoga, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Dua pasang mempelai yang melangsungkan pawiwahan, Kamis kemarin, adalah Tjokorda Gde Angghara Sukawati B Bus alias Cok Anggha, 30, dan Tjokorda Istri Diah Yudiandari SS alias Cok Diah, 23, serta pasangan Tjokorda Gde Bayuputra Sukawati B ArchDes alias Coktra, 30, dan Tokorda Istri Ari Sintya Dewi SE alias Cok Sintya, 25.
Cok Anggha merupakan putra kedua dari panglingsir Puri Agung Ubud Tjokorda Gde Putra Sukawati alias Cok Putra. Calon istrinya, Cok Diah, adalah putri kedua Cokorda Gde Yudana SH dari Puri Anyar Sayan, Desa Sayan, Kecamatan Ubud. Sedangkan Coktra adalah putra kedua dari tokoh Puri Agung Ubud yang kini Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace. Calon istrinya, Cok Sintya, adalah putri kedua Tjokorda Alit Dharmayuda, dari Puri Kumuda Sari Ubud. Kedua pasang mempelai tersebut sama-sama dari trah Ksatria Dalem Sukawati (KDS).
Tak heran jika sejulah tokoh penting hadir upacara pawiwahan mereka, termasuk Megawati Soekarnoputri yang kini Ketua Umum DPP PDIP. Megawati tiba di Puri Agung Ubud, Rabu sore pukul 17.40 Wita. Saat tiba di Puri Agung Ubud, Megawati didampingi putranya, Prananda Prabowo, Menkop & UMKM AAN Puspayoga, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, dan jajaran DPD PDIP Bali.
Mereka disambut langsung Panglingsir Puri Agung Ubud, Tjokorda Gde Putra Sukawati alias Cok De bersama dua adiknya, Cok Ace dan Tjokorda Gde Raka Sukawati alias Cok De, serta sameton puri lainnya. Selain mereka, pawiwahan dua pasang mempelai di Puri Agung Ubud kemarin juga dihadiri Raja-raja Se-Nusantara. Sedangkan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti sudah mendahului hadir, Rabu siang pukul 12.30 Wita. Disusul kedatangan Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra.
Dalam kata sambutannya di hadapan ratusan undangan di Puri Saren Agung, Puri Agung Ubud, Cok Ace mengatakan pawiwahan tersebut merupakan salah satu bagian dari tradisi adat dan budaya Bali. Pawiwahan ini terselenggara berkat dukungan masyarakat khususnya di wilayah Kelurahan Ubud, Kecamatan Ubud dan sekitarnya.
“Pawiwahan merupan salah satu jenis upacara Hindu Bali yang menjadi tanggung jawab guru rupaka (orangtua) bagi anak-anak yang pantas memasuki masa grahasta asrama (berumah tangga),” ujar Coik Ace, Wagub Bali yang mantan Bupati Gianyar 2008-2013. Atas nama Puri Agung Ubud, Cok Ace mohon kepada para undangan untuk membe-rikan doa restu bagi dua pasang mempelai.
Sedangkan adik Cok Ace, yakni Cok De, mengatakan kesuksesan pawiwahan dua pasang mempelai ini tak terlepas dari daya dukung masyarakat sejak bebertapa bulan lalu. “Terutama untuk membuat dekorasi penuh bunga ini, kami sangat dibantu oleh teruna-teruni khususnya di Desa Adat Ubud dan sekitarnya,” jelas tokoh Puri Agung Ubud yang lebih dikenal sebagai undagi (arsitek) bade ini.
Sementara itu, demi kelancaran prosesi pawiwahan dua pasang mempelai kemarin, Puri Agung Ubud ditutup untuk kunjungan wisatawan. Ratusan wisatawan asing hanya bisa menikmati kemegahan pawiwahan ini dari balik panyengker puri.
Sehari setelah pawiwahan, akan dilangsung Mapajati untuk mempalai Cok Anggha-Cok Diah di Puri Anyar Sayan pada Wraspati Wage Watugunung, Kamis (11/10) pagi ini. Selanjutnya, pasangan mempelai tersebut akan ngayab di Puri Agung Ubud, petang ini pukul 18.00 Wita.
Sedangkan ritual serupa akan dijalani pasangan Coktra dan Cok Sintya pada Sukra Kliwon Watugunung, Jumat (12/10). Prosesi Mapejati bagi pasang ini akan dilakukan di Puri Kumuda Sari Ubud, Jumat pagi pukul 09.00 Wita. Dilanjut kemudian ritual ngayab di Puri Agung Ubud, Jumat petang pukul 18.00 Wita. *lsa
1
Komentar