Penjual Blayag Lolos Jadi Anggota Dewan 3 Periode
Caleg DPRD Bali dapil Buleleng dari PDIP, I Kadek Setiawan, 49 adalah salah satu politisi yang punya cara unik dalam merebut suara di setiap pemilu ke pemilu.
Rumah Tak Pakai Gerbang, Rutin Dampingi Pasien RS
DENPASAR, NusaBali
Politisi yang punya latar belakang sebagai pedagang tipat blayag dan jajan dodol ini sukses lolos menjadi wakil rakyat 3 periode hanya karena rajin door to door berkampanye dan rutin mendampingi masyarakat di rumah sakit (RS).
Setiawan adalah politisi asal Desa Penglatan, Kecamatan Buleleng saat sekarang masih menyandang status incumbent, karena masih menjabat anggota DPRD Bali periode 2014-2019 dapil Buleleng. Dia bisa lolos berturut-turut dari kabupaten ke provinsi karena modal sosial berbaur dengan masyarakat, memberikan pendampingan mereka yang membutuhkan bantuan dalam pemenuhan hak-hak dasar.
Setiawan dikenal dengan strategi sederhana rajin memdampingi masyarakat yang kesusahan ketika membutuhkan bantuan di RS. Untuk menunjukkan bahwa dia siap memfasilitasi masyarakat selama 24 jam, rumahnya di Desa Pengelatan, Kecamatan Buleleng tidak dipasangi pintu gerbang sampai saat ini.
“Saya hanya bermodalkan sosial, menyamabraya saja. Masyarakat ketika membutuhkan bantuan tinggal nelepon, saya datangi ke Rumah Sakit. Rumah saya tidak dipasangi pintu gerbang sampai sekarang sebagai bukti saya siap menerima mereka setiap saat,” beber Setiawan kepada NusaBali di Gedung DPRD Bali, Rabu (10/10).
Setiawan bukan pengusaha atau anak pejabat. Dia hanya berlatar belakang keluarga pedagang blayag dan jajan dodol dari desa ke desa. Dari latarbelakang keluarganya itu Setiawan dikenal. “Saya nggak punya usaha. Ibu saya hanya pedagang blayag, kerupuk, ketela, tepung jualan keliling. Saya sering mengikuti orang tua jualan. Di sana saya menyamabraya," ujar mantan Ketua PAC PDIP Kecamatan Buleleng ini.
Kalau ada masyarakat yang membutuhkan fasilitasi kena musibah di rumah sakit, Setiawan mengurusnya. Termasuk membantu dengan biaya sendiri. Hal itu dilakukan jauh sebelum dia terjun sebagai politisi. "Kalau ada masyarakat yang nelpon atau keluarganya datang ke rumah, ya saya datangi ke rumah sakit. Saya cuma fasilitasi, urus hak-hak mereka, dari perawatan sampai pasien pulang dari rumah sakit,” kata anggota Komisi IV membidangi kesehatan dan pendidikan serta kesejahteraan rakyat ini. "Selama ini pasien di rumah sakit sering terkendala urusan birokrasi dan administrasi. Maka itu saya rasa harus ada fasilitasi. Sekarang saya siapkan 2 orang tenaga untuk mengurus masyarakat yang membutuhkan fasilitasi untuk urusan pemenuhan hak-hak dasar rakyat, untuk kesehatan," kata Setiawan yang sebelumnya menjadi anggota DPRD Buleleng dua periode, yakni 2004-2009 dan 2009-2014.
Setiawan dalam menjalankan kepercayaan masyarakat berprinsip dirinya bukanlah pejabat. Tetapi sebagai pelayan rakyat yang siap dipanggil kapan saja. Hal itu juga yang disampaikan kepada pendukung atau rakyat yang mengundangnya untuk hadir ketika ada aspirasi, bahwa rumahnya terbuka 24 jam bahkan tanpa pintu gerbang. Dalam musim Pileg 2019 ini Wakil Ketua DPC PDIP Buleleng ini mengatakan door to door tetap mengurus masyarakat yang perlu pendampingan.
Dalam dunia politik Setiawan pertama kali terjun sebagai Ketua Ranting PDIP Desa Penglatan sambil dagang sembako termasuk membantu orangnya berjualan keliling di Buleleng. Kemudian menjabat Ketua PAC PDIP Buleleng 2005-2010. Wakil Ketua DPC PDIP Buleleng sampai sekarang.
Setiawan berturut-turut lolos ke kursi legislatif. Pada Pileg 2004-2009, 2009-2014 terpilih sebagai DPRD kabupaten dua kali periode. Setiawan kemudian tarung ke DPRD Bali dapil Buleleng di tahun 2014-2019. Setiawan akan bertarung lagi dengan sejumlah incumbent PDIP ke DPRD Bali 2019 mendatang seperti I Gede Kusumaputra, Dewa Made Mahayadnya, dan Dewa Nyoman Rai Adi. *nat
DENPASAR, NusaBali
Politisi yang punya latar belakang sebagai pedagang tipat blayag dan jajan dodol ini sukses lolos menjadi wakil rakyat 3 periode hanya karena rajin door to door berkampanye dan rutin mendampingi masyarakat di rumah sakit (RS).
Setiawan adalah politisi asal Desa Penglatan, Kecamatan Buleleng saat sekarang masih menyandang status incumbent, karena masih menjabat anggota DPRD Bali periode 2014-2019 dapil Buleleng. Dia bisa lolos berturut-turut dari kabupaten ke provinsi karena modal sosial berbaur dengan masyarakat, memberikan pendampingan mereka yang membutuhkan bantuan dalam pemenuhan hak-hak dasar.
Setiawan dikenal dengan strategi sederhana rajin memdampingi masyarakat yang kesusahan ketika membutuhkan bantuan di RS. Untuk menunjukkan bahwa dia siap memfasilitasi masyarakat selama 24 jam, rumahnya di Desa Pengelatan, Kecamatan Buleleng tidak dipasangi pintu gerbang sampai saat ini.
“Saya hanya bermodalkan sosial, menyamabraya saja. Masyarakat ketika membutuhkan bantuan tinggal nelepon, saya datangi ke Rumah Sakit. Rumah saya tidak dipasangi pintu gerbang sampai sekarang sebagai bukti saya siap menerima mereka setiap saat,” beber Setiawan kepada NusaBali di Gedung DPRD Bali, Rabu (10/10).
Setiawan bukan pengusaha atau anak pejabat. Dia hanya berlatar belakang keluarga pedagang blayag dan jajan dodol dari desa ke desa. Dari latarbelakang keluarganya itu Setiawan dikenal. “Saya nggak punya usaha. Ibu saya hanya pedagang blayag, kerupuk, ketela, tepung jualan keliling. Saya sering mengikuti orang tua jualan. Di sana saya menyamabraya," ujar mantan Ketua PAC PDIP Kecamatan Buleleng ini.
Kalau ada masyarakat yang membutuhkan fasilitasi kena musibah di rumah sakit, Setiawan mengurusnya. Termasuk membantu dengan biaya sendiri. Hal itu dilakukan jauh sebelum dia terjun sebagai politisi. "Kalau ada masyarakat yang nelpon atau keluarganya datang ke rumah, ya saya datangi ke rumah sakit. Saya cuma fasilitasi, urus hak-hak mereka, dari perawatan sampai pasien pulang dari rumah sakit,” kata anggota Komisi IV membidangi kesehatan dan pendidikan serta kesejahteraan rakyat ini. "Selama ini pasien di rumah sakit sering terkendala urusan birokrasi dan administrasi. Maka itu saya rasa harus ada fasilitasi. Sekarang saya siapkan 2 orang tenaga untuk mengurus masyarakat yang membutuhkan fasilitasi untuk urusan pemenuhan hak-hak dasar rakyat, untuk kesehatan," kata Setiawan yang sebelumnya menjadi anggota DPRD Buleleng dua periode, yakni 2004-2009 dan 2009-2014.
Setiawan dalam menjalankan kepercayaan masyarakat berprinsip dirinya bukanlah pejabat. Tetapi sebagai pelayan rakyat yang siap dipanggil kapan saja. Hal itu juga yang disampaikan kepada pendukung atau rakyat yang mengundangnya untuk hadir ketika ada aspirasi, bahwa rumahnya terbuka 24 jam bahkan tanpa pintu gerbang. Dalam musim Pileg 2019 ini Wakil Ketua DPC PDIP Buleleng ini mengatakan door to door tetap mengurus masyarakat yang perlu pendampingan.
Dalam dunia politik Setiawan pertama kali terjun sebagai Ketua Ranting PDIP Desa Penglatan sambil dagang sembako termasuk membantu orangnya berjualan keliling di Buleleng. Kemudian menjabat Ketua PAC PDIP Buleleng 2005-2010. Wakil Ketua DPC PDIP Buleleng sampai sekarang.
Setiawan berturut-turut lolos ke kursi legislatif. Pada Pileg 2004-2009, 2009-2014 terpilih sebagai DPRD kabupaten dua kali periode. Setiawan kemudian tarung ke DPRD Bali dapil Buleleng di tahun 2014-2019. Setiawan akan bertarung lagi dengan sejumlah incumbent PDIP ke DPRD Bali 2019 mendatang seperti I Gede Kusumaputra, Dewa Made Mahayadnya, dan Dewa Nyoman Rai Adi. *nat
1
Komentar