Direktur IMF Terkesan pada Paviliun Indonesia
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde terkesan dengan pameran Paviliun Indonesia sebagai bagian dari serangkaian pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Nusa Dua, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
MANGUPURA, NusaBali
“Benar-benar mengesankan dengan kerajinan, teknologi, dan pariwisatanya sangat bagus,” katanya kepada pers usai mengunjungi dua stan Paviliun Indonesia di areal BICC Westin, Nusa Dua, Rabu (10/10).
Lagarde memasuki ‘Indonesia Pavilion’ sekitar pukul 11.30 Wita didampingi Staf Khusus I Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol serta beberapa staf dan petugas keamanan dari IMF. Dengan mengenakan busana terusan berwarna biru tua dibalut blazer dari bahan endek, mantan Menteri Keuangan Prancis itu serius mengamati satu per satu produk kerajinan dan teknologi Indonesia. Dia sempat menyimak penjelasan dari petugas terkait industri dirgantara Indonesia dan maket pengembangan pariwisata di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Lagarde juga menyempatkan berbicara dengan para perajin yang secara langsung memeragakan cara membuat kerajinan di antaranya kipas Bali, pembatik Lasem dari Rembang, dan mengamati proses pembuatan tenun dari NTT.
Wanita 62 tahun itu juga terkesima dengan penampilan seniman dari Kupang, Ivan Pah yang saat itu tengah memetik Sasando, musik tradisional khas NTT. Dia bahkan ikut bernyanyi kecil, mengikuti alunan lagu berjudul ‘Let It Be’ karya The Beatles yang dibawakan Ivan Pah.
Paviliun Indonesia didirikan serangkaian pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia pada 8 – 14 Oktober 2018 untuk menampilkan capaian pembangunan tanah air dan potensi UMKM yang ada di Indonesia.
Pameran tersebut diikuti sejumlah BUMN dan melibatkan sekitar 150 usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari 64 pemerintah kabupaten/kota di Indonesia untuk memamerkan hasil karyanya. *ant
“Benar-benar mengesankan dengan kerajinan, teknologi, dan pariwisatanya sangat bagus,” katanya kepada pers usai mengunjungi dua stan Paviliun Indonesia di areal BICC Westin, Nusa Dua, Rabu (10/10).
Lagarde memasuki ‘Indonesia Pavilion’ sekitar pukul 11.30 Wita didampingi Staf Khusus I Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol serta beberapa staf dan petugas keamanan dari IMF. Dengan mengenakan busana terusan berwarna biru tua dibalut blazer dari bahan endek, mantan Menteri Keuangan Prancis itu serius mengamati satu per satu produk kerajinan dan teknologi Indonesia. Dia sempat menyimak penjelasan dari petugas terkait industri dirgantara Indonesia dan maket pengembangan pariwisata di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Lagarde juga menyempatkan berbicara dengan para perajin yang secara langsung memeragakan cara membuat kerajinan di antaranya kipas Bali, pembatik Lasem dari Rembang, dan mengamati proses pembuatan tenun dari NTT.
Wanita 62 tahun itu juga terkesima dengan penampilan seniman dari Kupang, Ivan Pah yang saat itu tengah memetik Sasando, musik tradisional khas NTT. Dia bahkan ikut bernyanyi kecil, mengikuti alunan lagu berjudul ‘Let It Be’ karya The Beatles yang dibawakan Ivan Pah.
Paviliun Indonesia didirikan serangkaian pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia pada 8 – 14 Oktober 2018 untuk menampilkan capaian pembangunan tanah air dan potensi UMKM yang ada di Indonesia.
Pameran tersebut diikuti sejumlah BUMN dan melibatkan sekitar 150 usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari 64 pemerintah kabupaten/kota di Indonesia untuk memamerkan hasil karyanya. *ant
Komentar