Hipertensi 3 Besar Penyakit Masa Kini
Penyakit hipertensi belakangan menjadi penyakit tren di zaman modern.
DENPASAR, NusaBali
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya mengungkapkan, prevalensi angka kasus penyakit hipertensi di Bali terbilang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan hipertensi masih menjadi tiga besar dalam daftar 10 pola penyakit tidak menular (PTM) di Bali yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Menurut dr Suarjaya, dari sekian faktor risiko yang menyebabkan penyakit hipertensi ini terutama dipengaruhi oleh faktor psikologis seseorang. Jika melihat data dari psikiatri, 1 dari 5 orang dipastikan mengalami gangguan psikologis. Faktor psikologis inilah yang bisa dibilang paling berpengaruh memicu tingkat hipertensi seseorang “Semakin tinggi gejala depresi atau stress seseorang, semakin tinggi pula risiko ia terserang hipertensi,” ungkapnya.
Faktor risiko paling berperan besar dalam memicu hipertensi seperti pola gaya hidup tidak sehat, di antaranya kebiasaan merokok, pola makan tidak teratur, kurangnya aktivitas fisik dan juga polusi udara turut mempengaruhi.
Jika hal ini terus dibiarkan, besar kemungkinan angka kasus hipertensi masih menjadi permasalahan kesehatan terbesar dan tetap menjadi penyebab angka kematian tertinggi. Hipertensi, lanjut dr Suarjaya, merupakan penyakit yang amat berbahaya karena dapat menyebabkan beragam penyakit komplikasi seperti stroke, penyakit jantung dan gagal ginjal.
Karena itu, pihaknya menghimbau kesadaran masyarakat untuk mengetahui kondisi tubuhnya agar tidak berlanjut pada implikasi penyakit lainnya. Pertama, ia menghimbau masyarakat agar tak segan berkonsultasi dengan spesialis jiwa jika merasakan gangguan psikis berat. Selain itu, cek kesehatan secara teratur juga dirasa penting, terlebih dalam mengecek tekanan darah.
Dr Suarjaya menerangkan, tekanan darah normal adalah tekanan di bawah angka 140 (sistolik) dan 90 (diastolik). Jika tekanan darah berada di bawah angka itu, artinya tergolong riwayat hipertensi. Pola gaya hidup sehat juga ditekankan. Sebab sebelumnya, pola penyakit yang ditemui hanya didominasi oleh penyakit infeksi seperti gangguan pernafasan, diare, TBC dan penyakit menular lain. “Cek rutin darah dan kesehatan anda, perbanyak makan sayur dan buah dan kurangi lemak, serta istirahat yang cukup,” katanya. *ind
Menurut dr Suarjaya, dari sekian faktor risiko yang menyebabkan penyakit hipertensi ini terutama dipengaruhi oleh faktor psikologis seseorang. Jika melihat data dari psikiatri, 1 dari 5 orang dipastikan mengalami gangguan psikologis. Faktor psikologis inilah yang bisa dibilang paling berpengaruh memicu tingkat hipertensi seseorang “Semakin tinggi gejala depresi atau stress seseorang, semakin tinggi pula risiko ia terserang hipertensi,” ungkapnya.
Faktor risiko paling berperan besar dalam memicu hipertensi seperti pola gaya hidup tidak sehat, di antaranya kebiasaan merokok, pola makan tidak teratur, kurangnya aktivitas fisik dan juga polusi udara turut mempengaruhi.
Jika hal ini terus dibiarkan, besar kemungkinan angka kasus hipertensi masih menjadi permasalahan kesehatan terbesar dan tetap menjadi penyebab angka kematian tertinggi. Hipertensi, lanjut dr Suarjaya, merupakan penyakit yang amat berbahaya karena dapat menyebabkan beragam penyakit komplikasi seperti stroke, penyakit jantung dan gagal ginjal.
Karena itu, pihaknya menghimbau kesadaran masyarakat untuk mengetahui kondisi tubuhnya agar tidak berlanjut pada implikasi penyakit lainnya. Pertama, ia menghimbau masyarakat agar tak segan berkonsultasi dengan spesialis jiwa jika merasakan gangguan psikis berat. Selain itu, cek kesehatan secara teratur juga dirasa penting, terlebih dalam mengecek tekanan darah.
Dr Suarjaya menerangkan, tekanan darah normal adalah tekanan di bawah angka 140 (sistolik) dan 90 (diastolik). Jika tekanan darah berada di bawah angka itu, artinya tergolong riwayat hipertensi. Pola gaya hidup sehat juga ditekankan. Sebab sebelumnya, pola penyakit yang ditemui hanya didominasi oleh penyakit infeksi seperti gangguan pernafasan, diare, TBC dan penyakit menular lain. “Cek rutin darah dan kesehatan anda, perbanyak makan sayur dan buah dan kurangi lemak, serta istirahat yang cukup,” katanya. *ind
Komentar