Singgung Slogan Trump, Prabowo Bicara 'Make Indonesia Great Again'
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto membahas slogan kampanye Presiden AS Donald Trump saat berbicara di Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
JAKARTA, NusaBali
Prabowo bicara slogan khas Trump yang menurutnya bisa diadopsi bangsa Indonesia. "Begitu AS merasa kalah bersaing dengan Tiongkok, mereka menyatakan perang dagang, tidak ada free trade (perdagangan bebas). Kenapa mereka mengatakan America First, Make America Great Again, dia mengatakan the important sign is American job," kata Prabowo di Rakernas LDII di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (11/10), seperti dilansir detikcom.
"Kok bangsa ini tidak berani mengatakan, bagi bangsa Indonesia, 'Indonesia First, Make Indonesia Great Again'. Mengapa pemimpin Indonesia tak ada yang berani mengatakan yang penting adalah 'pekerjaan bagi rakyat Indonesia'," sambungnya.
Bagi Prabowo, ekonomi suatu bangsa dinilai berhasil jika mampu mempertahankan kepentingan nasional masing-masing. Dia juga meminta bangsa Indonesia tak benci terhadap bangsa lain. "Jangan kita benci bangsa mana pun, kita tidak boleh takut pada bangsa mana pun, jangan kita benci. Kita harus belajar dari bangsa mana pun, tapi kita jangan jadi pecundang di depan bangsa asing. Kita tidak boleh jadi kacung bangsa lain, pesuruh bangsa lain. Kita tidak boleh kehilangan tanah dan air kita," ujarnya.
Make America Great Again adalah slogan kampanye yang hak patennya dipegang oleh Presiden AS Donald Trump. Slogan itu digunakan Trump pada Pilpres AS 2016 yang dimenanginya.
Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Pipin Sopian, ikut bicara tentang slogan 'Make Indonesia Great Again'. Menurut Pipin, Prabowo sengaja melontarkan slogan itu untuk mengkritik Presiden Joko Widodo. "Itu adalah kritik Pak Prabowo kepada pemerintah Jokowi yang memudahkan datangnya tenaga kerja asing ke Indonesia, padahal rakyat masih banyak yang nganggur," kata Pipin kepada wartawan, Kamis (11/10).
Selain itu, sebut Pipin, Prabowo bermaksud memotivasi rakyat Indonesia. Dia yakin Indonesia mampu menjadi negara besar, asalkan pemimpinnya berani bersikap. *
Prabowo bicara slogan khas Trump yang menurutnya bisa diadopsi bangsa Indonesia. "Begitu AS merasa kalah bersaing dengan Tiongkok, mereka menyatakan perang dagang, tidak ada free trade (perdagangan bebas). Kenapa mereka mengatakan America First, Make America Great Again, dia mengatakan the important sign is American job," kata Prabowo di Rakernas LDII di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (11/10), seperti dilansir detikcom.
"Kok bangsa ini tidak berani mengatakan, bagi bangsa Indonesia, 'Indonesia First, Make Indonesia Great Again'. Mengapa pemimpin Indonesia tak ada yang berani mengatakan yang penting adalah 'pekerjaan bagi rakyat Indonesia'," sambungnya.
Bagi Prabowo, ekonomi suatu bangsa dinilai berhasil jika mampu mempertahankan kepentingan nasional masing-masing. Dia juga meminta bangsa Indonesia tak benci terhadap bangsa lain. "Jangan kita benci bangsa mana pun, kita tidak boleh takut pada bangsa mana pun, jangan kita benci. Kita harus belajar dari bangsa mana pun, tapi kita jangan jadi pecundang di depan bangsa asing. Kita tidak boleh jadi kacung bangsa lain, pesuruh bangsa lain. Kita tidak boleh kehilangan tanah dan air kita," ujarnya.
Make America Great Again adalah slogan kampanye yang hak patennya dipegang oleh Presiden AS Donald Trump. Slogan itu digunakan Trump pada Pilpres AS 2016 yang dimenanginya.
Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Pipin Sopian, ikut bicara tentang slogan 'Make Indonesia Great Again'. Menurut Pipin, Prabowo sengaja melontarkan slogan itu untuk mengkritik Presiden Joko Widodo. "Itu adalah kritik Pak Prabowo kepada pemerintah Jokowi yang memudahkan datangnya tenaga kerja asing ke Indonesia, padahal rakyat masih banyak yang nganggur," kata Pipin kepada wartawan, Kamis (11/10).
Selain itu, sebut Pipin, Prabowo bermaksud memotivasi rakyat Indonesia. Dia yakin Indonesia mampu menjadi negara besar, asalkan pemimpinnya berani bersikap. *
Komentar