16 Tahun Bom Bali, Wisman Tabur Bunga di Ground Zero
Mengenang 16 tahun peristiwa bom Bali pada 12 Oktober 2002 yang menewaskan 202 orang jiwa dan 209 orang luka-luka dari 22 negara, Jumat (12/10) kemarin banyak wisatawan mancanegara maupun keluarga korban bom Bali mengunjungi tugu peringatan bom Bali (Monumen Ground Zero) di Jalan Raya Legian, Kuta, Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Tak sedikit wisman yang membawa karangan bunga sebagai bentuk ungkapan simpati terhadap para korban. Ada pula yang datang sekedar untuk melihat dan berfoto. Di tengah keramaian pengunjung tampak Menteri Keuangan Australia, Josh Fraydenberg dan Duta Besar Inggris Moazzam Malik hadir membawa karangan bunga dan menyampaikan belasungkawa. Ditemui di sela kunjungannya, Josh Fraydenberg mengungkapkan dirinya hadir di Monumen Ground Zero ini untuk memperingati tragedi berdarah 16 tahun yang lalu.
Dalam peristiwa keji itu lanjut Josh Fraydenberg sebanyak 88 orang warga negaranya menjadi korban. “Saya hadir di sini untuk mengenang apa yang pernah terjadi dalam kejadian tragis 16 tahun yang lalu. Sebanyak 88 orang warga negara Australia saat itu menjadi korban bom,” tuturnya.
Sementara itu, Duta Besar Inggris, Moazzam Malik mengatakan dirinya hadir untuk memberikan belasungkawa atas tragedi yang terjadi 16 tahun yang lalu. Belasungkawa ini lanjut dia tak hanya untuk warga Inggris yang tewas saat itu tetapi untuk semua korban dari berbagi negara.
“Bali adalah tempat pariwisata untuk turis dan juga untuk berlibur. Kami mengingat peristiwa 16 tahun lalu sebagai hal yang menyedihkan. Atas kejaian itu kami juga menjalin hubungan kembali dengan Indonesia sejak lama sejak kejadian 16 tahun yang lalu,” tuturnya.
Belajar dari peristiwa berdarah itu pihaknya membangun kembali semua keamanan dan pertahanan baik Australia, Inggris dan Indonesia. “Kami berkolaborasi untuk saling membantu sistem keamanan di Indonesia dan juga menjaga keamanan untuk mencegah terorisme kembali. Secara spesifik kami sudah bekerja sama untuk membantu sistem keamanan untuk mencegah terorisme di Indonesia,” tuturnya.*po
Dalam peristiwa keji itu lanjut Josh Fraydenberg sebanyak 88 orang warga negaranya menjadi korban. “Saya hadir di sini untuk mengenang apa yang pernah terjadi dalam kejadian tragis 16 tahun yang lalu. Sebanyak 88 orang warga negara Australia saat itu menjadi korban bom,” tuturnya.
Sementara itu, Duta Besar Inggris, Moazzam Malik mengatakan dirinya hadir untuk memberikan belasungkawa atas tragedi yang terjadi 16 tahun yang lalu. Belasungkawa ini lanjut dia tak hanya untuk warga Inggris yang tewas saat itu tetapi untuk semua korban dari berbagi negara.
“Bali adalah tempat pariwisata untuk turis dan juga untuk berlibur. Kami mengingat peristiwa 16 tahun lalu sebagai hal yang menyedihkan. Atas kejaian itu kami juga menjalin hubungan kembali dengan Indonesia sejak lama sejak kejadian 16 tahun yang lalu,” tuturnya.
Belajar dari peristiwa berdarah itu pihaknya membangun kembali semua keamanan dan pertahanan baik Australia, Inggris dan Indonesia. “Kami berkolaborasi untuk saling membantu sistem keamanan di Indonesia dan juga menjaga keamanan untuk mencegah terorisme kembali. Secara spesifik kami sudah bekerja sama untuk membantu sistem keamanan untuk mencegah terorisme di Indonesia,” tuturnya.*po
1
Komentar