Guru Honorer Direkomendasi Jadi ASN
Untuk menggantikan guru pensiun yang jumlahnya kian besar tiap tahunnya.
GIANYAR, NusaBali
Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) merekomendasi para guru honorer K2 di Gianyar diangkat menjadi guru ASN. Rekomendasi disampaikan Staf Ahli APKASI Bidang Pendidikan, Himmatul Hasanah, di acara Matematika dan Smart Teaching Indonesia, di ruang Sidang Kantor Bupati Gianyar, Kamis (11/10). Penyampaian dihadapan para kepala sekolah SD, SMP, PGRI, Himpaudi dan guru se-Kabupaten Gianyar spontan memperoleh sambutan hangat hadirin.
Rekomendasi pengangkatan guru honorer K2 itu bukan tanpa alasan. “Ini sebagai solusi terkait kekurangan tenaga pendidik yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia baik dari tingkat pendidikan dasar maupun menengah, termasuk di Gianyar,” ujar Himmatul Hasanah.
Himmatul Hasanah menambahkan, pemerintah harus memberikan kesempatan bagi tenaga honorer untuk memenuhi kualifikasi maupun kompetensi sebagai guru baru. “Untuk menggantikan guru pensiun yang jumlahnya kian besar tiap tahunnya,” pintanya.
Himmatul menjelaskan, pengangkatan guru honorer K2 menjadi ASN merupakan salah satu poin dari beberapa rekomendasi APKASI kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI. Rekomendasi pengangkatan guru honorer K2 itu juga telah disampaikan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB). “Penyampaian kepada menteri itu sebagai hasil Focus Group Discussion (FGD) para bupati dan pemangku kepentingan terkait di Jakarta pada akhir 2017 lalu,” terangnya.
Selain merekomendasikan penangkatan guru honorer K2, APKASI juga memberikan rekomendasi kedua, agar pemerintah menerbitkan peraturan tentang pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). “Sehingga menjadi landasan hokum bagi pemerintah daerah/kabupaten/kota dapat mengangkat tenaga honorer khususnya tenaga guru tidak tetap dapat diangkat sebagai P3K untuk mengatasi kekurangan guru,” jelasya.
“Kami juga merekomendasikan UPT Pendidikan tetap harus ada di setiap kecamatan untuk memaksimalkan pelayanan terhadap guru di daerah,” imbuh Himmatul. Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun mengapresasi APKASI yang telah memberikan loka karya kepada guru-guru demi peningkatan kualitas pendidikan. Data dari Dinas Pendidikan Gianyar, saat ini di Gianyar memiliki SD sebanyak 294 unit dan SMP sebanyak 46 unit dengan jumlah guru sebanyak 2634 orang. Jumlah guru tersebut termasuk Guru Tidak Tetap. Kabupaten Gianyar sendiri, menurut Sekretaris Dinas Pendidikan I Wayan Sadra, masih memerlukan banyak guru terutama berstatus ASN. Bahkan, berdasarkan data, ada beberapa sekolah yang Jumlah guru honorernya justru lebih banyak dari ASN. *nvi
Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) merekomendasi para guru honorer K2 di Gianyar diangkat menjadi guru ASN. Rekomendasi disampaikan Staf Ahli APKASI Bidang Pendidikan, Himmatul Hasanah, di acara Matematika dan Smart Teaching Indonesia, di ruang Sidang Kantor Bupati Gianyar, Kamis (11/10). Penyampaian dihadapan para kepala sekolah SD, SMP, PGRI, Himpaudi dan guru se-Kabupaten Gianyar spontan memperoleh sambutan hangat hadirin.
Rekomendasi pengangkatan guru honorer K2 itu bukan tanpa alasan. “Ini sebagai solusi terkait kekurangan tenaga pendidik yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia baik dari tingkat pendidikan dasar maupun menengah, termasuk di Gianyar,” ujar Himmatul Hasanah.
Himmatul Hasanah menambahkan, pemerintah harus memberikan kesempatan bagi tenaga honorer untuk memenuhi kualifikasi maupun kompetensi sebagai guru baru. “Untuk menggantikan guru pensiun yang jumlahnya kian besar tiap tahunnya,” pintanya.
Himmatul menjelaskan, pengangkatan guru honorer K2 menjadi ASN merupakan salah satu poin dari beberapa rekomendasi APKASI kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI. Rekomendasi pengangkatan guru honorer K2 itu juga telah disampaikan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB). “Penyampaian kepada menteri itu sebagai hasil Focus Group Discussion (FGD) para bupati dan pemangku kepentingan terkait di Jakarta pada akhir 2017 lalu,” terangnya.
Selain merekomendasikan penangkatan guru honorer K2, APKASI juga memberikan rekomendasi kedua, agar pemerintah menerbitkan peraturan tentang pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). “Sehingga menjadi landasan hokum bagi pemerintah daerah/kabupaten/kota dapat mengangkat tenaga honorer khususnya tenaga guru tidak tetap dapat diangkat sebagai P3K untuk mengatasi kekurangan guru,” jelasya.
“Kami juga merekomendasikan UPT Pendidikan tetap harus ada di setiap kecamatan untuk memaksimalkan pelayanan terhadap guru di daerah,” imbuh Himmatul. Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun mengapresasi APKASI yang telah memberikan loka karya kepada guru-guru demi peningkatan kualitas pendidikan. Data dari Dinas Pendidikan Gianyar, saat ini di Gianyar memiliki SD sebanyak 294 unit dan SMP sebanyak 46 unit dengan jumlah guru sebanyak 2634 orang. Jumlah guru tersebut termasuk Guru Tidak Tetap. Kabupaten Gianyar sendiri, menurut Sekretaris Dinas Pendidikan I Wayan Sadra, masih memerlukan banyak guru terutama berstatus ASN. Bahkan, berdasarkan data, ada beberapa sekolah yang Jumlah guru honorernya justru lebih banyak dari ASN. *nvi
1
Komentar